Agus (40), salah seorang warga Kecamatan Kutawaringin mengatakan, hingga saat ini, ia memang belum memiliki rumah sendiri. Meski telah memiliki tiga orang anak yang mulai beranjak dewasa, namun mahalnya harga rumah yang tak seimbang dengan penghasilan dari kebanyakan masyarakat saat ini membuatnya sulit membeli rumah.
“Harga rumah semakin tidak terjangkau oleh kami yang berpenghasilan pas pasan. Yah kami cuma bisa ngontrak rumah petak seharga Rp 500 ribu perbulan saja, ruangan yang tak terlalu besar itu kami huni oleh lima orang,” kata Agus, Kamis (26/10/2017).
Kepala Bidang Pengembangan Perumahan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bandung, Ben Indra mengakui jika pasca usai pembangunan keberadaan Rusunawa Kutawaringin tersebut memang belum difungsikan.
Hal ini terjadi karena belum adanya fasilitas listrik dan air bersih. Namun saat ini telah terpasang. Selain itu, saat ini juga pihak Kemenpu tengah melakukan beberapa perbaikan kecil di Rusunawa tersebut.
“Kami juga sebenarnya ingin segera memfungsikan Rusunawa Kutawaringin. Karena memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, mudah mudahan saja dalam waktu dekat ini bisa selesai dan segera dioperasikan,” kata Ben.
Ben mengatakan, selain perbaikan yang dilakukan oleh Kemenpu, pihaknya juga saat ini akan melengkapi komplek Rusunawa itu dengan pagar dan juga jalan. Tujuan pembangunan pagar dan jalan itu, agar nantinya para penghuni Rusunawa bisa tinggal dengan nyaman dan aman.
“Sekarang kami mau bangun pagar dulu, karena kalau tidak dipagar banyak ular. Selain itu kami juga akan memperbaiki jalannya, agar penghuni nantinya enggak kecewa,”ujarnya.
(kim)
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment