Banner 1

Monday, 30 October 2017

DLHK Kota Depok Jadi Pilot Project Penanggulangan Limbah B3


DEPOK – Pemerintah Pusat melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menunjuk Kota Depok sebagai pilot project terbentuknya Tim Penanggulangan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) di Indonesia.

Penetapan ini, karena Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, dianggap sudah maju dan lebih baik dalam penanganan limbah B3.

“Depok menjadi salah satu dari kota lainnya di Indonesia yang menjadi pilot project, terbentuknya Tim Penanggulangan Limbah B3.

Depok juga menjadi kota satu-satunya yang memiliki buku pedoman reaksi cepat limbah B3,” ujar Kepala Seksi Penataan Lingkungan DLHK Kota Depok, Indra Kusuma kepada Harian Radar Depok (Pojoksatu.id Group), Jumát (27/10/2017).

Indra mengatakan, alasan KLHK memberikan kesempatan bagi Kota Depok, karena DLHK aktif dalam memberikan edukasi terkait pentingnya cara menanggulangi musibah.

Jika terjadi kedaruratan yang ditimbulkan dari limbah B3. Tidak hanya itu, saat ini DLHK juga telah menjalin kerja sama dengan beberapa institusi penghasil limbah.

“Pentingnya menjaga lingkungan hidup dari limbah B3, perlu diterapkan pada setiap industri maupun rumah sakit, salah satunya dengan melakukan pengolahan limbah sebelum dibuang,” lanjut Indra.

Kepala Seksi Tanggap Darurat KLHK, Erlina Daniati mengaku, Kota Depok menjadi salah satu kota yang sudah baik dan maju dalam penerapan sistem tanggap darurat B3. Untuk itu, pihaknya menjadikan Kota Depok sebagai pilot project Tim Penanggulangan Limbah B3.

“Di Indonesia kabupaten atau kota, belum banyak yang memiliki tim tanggap darurat. Diharapkan dengan ditetapkannya Depok sebagai pilot project, dapat memberikan contoh untuk wilayah lainnya agar segera membentuk tim tanggap darurat,” pungkasnya.
(radar depok/ade)


sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment