Banner 1

Monday 23 October 2017

Kontraktor Betonisasi Jalan Pahlawan Bogor Belum Bertanggungjawab, Akibat…


Betonisasi Jalan Pahlawan yang sempat dilubangi oleh perusahaan listrik negara (PLN) belum menemukan titik terang. Pihak kontraktor belum bertanggungjawab atas tertanamnya belasan kabel listrik milik PLN.

Kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Asisten Manajer Area Gunungputri, Amir Tahta menerangkan, dalam hasil musyawarah antara PLN dan kontraktor disepakati, pertanggungjawaban dari kontraktor harus tetap ada. Lantaran, pengeboran kabel yang merusak jalan akibat ulah kontraktor yang membangun jalan tanpa perhitungan dan koordinasi.

“Dari awal terjadi kesalahan koordinasi. Karena tidak ada koordinasi dari kontraktor mengakibatkan kondisi ini,” pungkasnya.

Karena itu, pihak PLN masih menunggu pertanggungjawaban kontraktor. Melalui direktur PT Tunas Mekar 28, Jamal, kontraktor telah berjanji untuk bertanggungjawab.

Namun, hingga saat ini belum ada pertanggungjawaban itu. “Kami masih tunggu realisasi janji dari pak Jamal selaku direktur. Sampai saat ini belum ada realisasi,” pungkasnya.

Amir menerangkan, akibat perhitungan yang matang dari kontraktor, jalur kabel yang awalnya berada di sisi pinggir jalan merangsek ke tengah jalan aspal.

Sehingga, kondisi itu menyulitkan PLN ketika terjadi kerusakan pasokan listrik. “Kasihan masyarakat harus menunggu lama jika ada pemadaman karena eror di kabel. Sementara, posisi kabel telah tertindih beton,” ucapnya.

Karenanya, ulas Amir, PLN mengambil solusi untuk membuat jaringan kabel baru.  Diprediksi, jaringan itu akan menghabiskan kabel dengan panjang 4 setengah kilo. Kabel itu akan melintasi beberapa desa. “Mau tidak mau, kami harus buat jalur baru,” pungkasnya.

Terpisah, Pelaksana pembangunan Jalan Pahlawan PT Tunas Mekar 28,  Darminto mengatakan, pihak kontraktor tak dapat disalahkan. Lantaran, koordinasi telah dilakukan ke pemerintah daerah. “Kita sudah koordinasi dengan dinas. Jadi tidak ada masalah dari kami,” ujarnya

Justru, sambung dia, karena pengeboran jalan oleh PLN, pihaknya selalu dikomplain oleh masyarakat . Karena hawatir ada keretakan pada pengerjaan betonisasi ini. “Justru karena kami sangat tertanggung karena aktifitas PLN,” tukasnya.

Meskipun setelah pengeboran pihak PLN melakukan perbaikan kembal. Namun, dalam tambal sulam ini pihak PLN tidak melakukan pemadatan dengan maksimal.

Selain itu, kualitas betonnya pun tidak sesuai seperti yang dilakukan oleh kontraktor. “Kami menggunakan beton FS 45 yang tiga hari sudah bisa dilalui oleh kendaraan,” jelasnya.

Karenanya, ia menilai  kekuatan dari tambal sulam ini tidak akan bertahan lama. Apalagi, mobil yang melintas di jalan ini merupakan mobil industri yang besar-besar. Harusnya, itu dicor ulang satu sekmen dengan luas 25 meter persegi.



sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment