Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Saturday 24 September 2016

Macet Makin Parah! Pembangunan Terminal di Kabupaten Bogor Ini Minta Dipercepat

BOGOR – Sejumlah warga dan pengendara yang biasa melintas di sekitar pasar Citeureup, mendesak agar pembangunan terminal dipercepat. Sebab, kemacetan yang terjadi sudah makin krodit.
Menurut  Asep Kurnia (32), warga Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, kemacetan disebabkan banyaknya angkot yang mengetem di bahu jalan.
“ Mereka kan seenaknya ngetem, enggak mau tahu macet atau enggak,” kesal  Asep, yang setiap hari melintasi jalan itu.
Yang sangat disesalkannya, titik kemacetan berada tidak jauh dari kantor Mapolsek Citeureup. Tetapi, ia jarang sekali melihat petugas kepolisian mengatur arus lalulintas.
“ Seharusnya mereka ngatur, kan bisa lihat semrawutnya seperti apa,” ketusnya.
Senada dikatakan Sahid (33), warga Kelurahan Ciriung, Kecamatan Cibinong. Pria yang bekerja di salah satu pabrik semen di Citeureup ini, hampir setiap hari terjebak kemacetan. Apalagi jika ia pulang pagi.
“ Kalau pulang pagi sudah pasti macet disitu (pasar Citeureup,red),” kata dia.(ent)

Ngeri, Samudera Residence Kabupaten Bogor Rawan Pencurian!

BOGOR – Pencurian di rumah kosong siang bolong kembali terjadi. Kali ini menimpa rumah Arya Haryadi (33). Warga Perumahan Samudra Residens, Kampung Karet, Desa Tajurhalang, Kecamatan Tajurhalang, ini dibobol kawanan perncuri, Kamis (22/09/2016).
Menurut keterangan saksi, Adang (32), pencurian itu diperkirakan terjadi pukul 13:00. Saat itu,  kondisi rumah korban kosong karena ditinggal kerja pemiliknya. Kejadian diketahuinya ketika curiga melihat pintu rumah korban terbuka lebar.
“Biasanya orangnya kerja. Tapi, kok pintu belakang terbuka. Langsung saya WA pemiliknya untuk memberi kabar,” ujarnya, Kamis (22/09/2016).
Setelah mendapat izin dari korban, Adang memeriksa isi rumah. Ternyata barang elektronik berupa TV 40 in dan kucing anggora peliharaan korban telah hilang.
“Saya cek isi rumah bersama tetangga yang lain. Ternyata beberapa barang hilang,” ucapnya.
Adang menerangkan, perumahan mereka memang rawan pencurian belakangan ini. Selain tidak ada petugas keamanan, pihak pengembang Perumahan PT Samudra belum juga membangun portal dan dinding pembatas.

Ini Dia Menurut Dokter Spesialis Anak RSUD Kota Bogor Terkait Kondisi M Zafar

BOGOR – Dokter Spesialis Anak RSUD Kota Bogor, dr Agung Indra memaparkan, Zafar pernah beberapa kali masuk perawatan di RSUD. Namun beberapa hari setelahnya, Zafar datang lagi dengan kondisi semakin lemah dan keluhan sakit pada perutnya.
“Jadi, memang sudah kami konsulkan ke bedah ankologi, memang ada tumor di ginjal. Dan datanya sih kemungkinan sudah menyebar ke kelenjar getah bening dan kemungkinan bisa menyebar ke mana-mana,” bebernya.
Dr Agung menjelaskan, Tumor Wilms yang diderita Zafar merupakan tumor yang masuk dalam kategori lumayan ganas. Hingga saat ini, operasi yang rencananya akan dilakukan pada Zafar, sementara terkendala.
“Dalam perencanaan operasi itu, ternyata hemoglobin (HB)-nya rendah, cuma 6, karena normalnya 10. Jadi belum bisa rencanakan operasi. Selain HB-nya rendah, trombositnya juga rendah. Sudah coba transfusi naik jadi 12, tapi trombositnya tidak naik dan cenderung turun,” jelas Agung.
Kondisi saat ini, Agung mengungkapkan, HB Zafar malah terus menurun. Trombositnya juga terus turun dari 96 ribu, menjadi 37 ribu, terus mulai naik tapi cenderung turun lagi.
“Jadi, rencana kita transfusi trombosit. Operasi tergantung kondisi memungkinkan atau tidak. Kendala hanya kondisi pasiennya saja, tidak ada kendala lain,” sahutnya.
Agung  menegaskan, kemungkinan Zafar untuk kembali normal seperti anak pada usianya memang kecil. Namun, dirinya berjanji akan terus berupaya sekuat tenaga untuk memulihkan kondisi Zafar seperti sediakala.
“Kemungkinan sih kecil untuk kembali normal. Tapi akan diupayakan semaksimal mungkin oleh tim kami,” tegasnya.
Perlu diketahui, tumor Wilms atau disebut juga dengan Nefroblastoma, tumor ganas pada ginjal yang banyak menyerang anak berusia kurang dari 10 tahun dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun.
Pengobatan standar untuk tumor Wilms adalah operasi dan kemoterapi. Hasil pemeriksaan laboratorium diperlukan untuk menentukan apakah terapi radiasi juga diperlukan.
Karena jenis kanker ini jarang terjadi, dokter mungkin menyarankan orang tua mencari perawatan di pusat kanker anak-anak yang memiliki pengalaman mengobati kanker.(ent)

Friday 23 September 2016

PKL Jangan Jualan di Ciawi Bogor!

BOGOR – Mapolsek Ciawi akan bersikap tegas terhadap keberadaan pedagang kaki lima (PKL) eks Jalan Raya Cisarua-Puncak di wilayah hukumnya.
Artinya, tak ada lagi tempat untuk PKL oleh-oleh tersebut di pintu gerbang Kabupaten Bogor di bagian selatan itu. Upaya penindakan akan dilakukan jika ketahuan berjualan.
“Tidak ada ampun bagi PKL. Kami gak akan neko-neko. Berani dagang disini, akan kami tindak tegas,” ujar Kapolsek Ciawi, AKP Nelson Siregar, Rabu (21/09/2016).
Menurutnya, penertiban PKL hingga saat ini masih dilakukan secara persuasif. Namun, tidak menutup kemungkunan tindakan preventif akan diambil jika PKL nekat berjualan.
Selain itu, sambung Nelson, untuk mencegah PKL kembali berjualan, pihaknya sudah menurunkan personil di bekas lapak pedagang.
Polsek Ciawi bersama dengan linma, dan koramil melakukan pengecekan setiap hari.
“Kami akan terus pantau. Jika ada yang nekat berdagang, langsung kami sikat,”tukasnya.(ent)

Pasca Tewasnya Pengendara, Satpol PP Kabupaten Bogor Tutup Galian Liar

BOGOR – Satpol PP Kabupaten Bogor, menutup tiga lokasi galian liar yang ada di Kecamatan Gunungputri, Rabu (21/09/2016).
Penutupan ini dilakukan aparat penegak perda paska insiden kecelakaan yang menyebabkan Melanur Indah (20), warga Kampung Kamurang RT 01/04, Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeureup, di jalan raya Mercedes Benz, Selasa dinihari (20/9/2016).
Melanur tewas setelah motor yang ditumpanginya ditabrak truk pengangkut material galian. Motor yang dikendarai pacaranya, Wahyu (18), terpental. Sementara korban yang dibongceng terjatuh ke badan jalan dan terlindas truk.
“ Semua galian yang kita sidak hari ini (kemarin,red) tidak memiliki izin,” tegas Kabid Binariksa Satpol PP Kabupaten Bogor, Agus Ridhallah, Rabu (21/09/2016).
Menurut dia, penutupan ini dilakukan untuk menghindari korban jiwa, seperti yang menimpa Melanur. Ia juga mengancam akan melaporkan pemilik galian jika tetap nekat beraktivita dan merusak segel yang sudah dipasang.
Terkait tewasnya Melanur, Agus menduga jika korban terjatuh akibat jalanan licin akibat ceceran tanah merah hasil galian liar.
Sementra, ketiga lokasi galian yang ditutup paksa itu berada di Kampung Kadupugur RT 1/1, Desa Cikeas Udik, dan Kampung Cicadas, Desa Cicadas dan Kampung Kedep RT 1/2, Desa Tlajung Udik.(ent)

Kurangi Kemacetan, Parung Kabupaten Bogor Butuh Fly Over

BOGOR – Kemacetan di Simpang Parung nyaris tidak pernah berhenti. Hal ini membuat unsur muspika dibuat pusing tujuh keliling.
Meski dijaga petugas dari Polantas Polres Bogor dan Polsek parung, namun untuk mengurai kemacetan disana belum membuahkan hasil.
“Kemacetan bisa diatasi ketika ada fly over. Kalau hanya dipasang lampu pengatur lalu lintas, bukan menyelesaikan masalah tapi akan memperparah kemacetan. Seperti yang terjadi di perempatan Ciseeng,” kata Kanit Lantas Polsek Parung AKP Birman, baru-baru ini.
Hal senada dikatakan Camat Parung Daswara Sulanjana. Ia mengungkapkan, pemasangan lampu pengatur lalu lintas bukan solusi. Menurutnya untuk men­gurai kemacetan lalu lintas, perlu ada pembenahan lalu lintas.
“Itu bukan lagi perempatan tapi perlombaan. So­alnya banyak kendaraan yang putar arah di sana. Maka pembangunan fly over menjadi langkah terakhir,” katanya.(ent)

Modus Hipnotis Masih Menghantui Warga Bogor!


BOGOR – Penculikan, kekerasan dalam rumah tangga, narkoba hingga hipnotis, masih menghantui warga Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri. Kekhawatiran juga dirasakan orangtua siswa An Nahl Islamic School.
Untuk mengantisipasi dan mencegah itu semua, komite sekolah, yang tergabung dalam Parenting Suppoting Club (PSC)  An Nahl Islamic School, mengadakan talkshow dengan tema ‘Ruqyah dengan Cinta’ di Gedung Auditorium ISBI An Nahl Islamic School.
Menurut panitia acara, Santi Rudia Rusanti, talkshow ini diadakan untuk memberikan pengetahuan kepada orangtua dan anak seputar kejahatan-kejahatan, termasuk aksi hipnotis.
“ Banyak juga kasus keretakan rumah tangga. Dan ini biasanya karena sibuk di dunia saja,” ujarnya kepada wartawan.
Melalui talkshow ini, pihaknya ingin memberikan motivasi kepada orangtua, terutama anak agar terhindar dari masalah itu semua.
Sementara itu, salah satu narasumber, ustad Adam Amrullah, menyebutkan, ruqyah diperlukan untuk membersihkan diri seseorang. Tujuannya, untuk menumbuhkan akhlak yang baik, mengatur emosi.
“Ruqyah itu dilakukan dengan cara membaca doa-doa dari Alquran, dan yang penting percaya kepada Allah SWT,” ujar praktisi ruqyah ini.(ent)

Haduh, Haduh… Sungai Ciguha Kabupaten Bogor Dicemari Gurandil

BOGOR – Aliran Sungai Ciguha telah tercemari aktivitas pelaku penambang emas tanpa izin atau peti. Hal ini membuat resah karena mengganggu ekosistem yang ada di dalamnya.
Tak mau kecolongan, Ikatan Pemuda Ciguha (PIC) bersama Polsek Nanggung melakukan patroli bersama untuk menertibkan peralatan gurandil yang masih terpasang di sekitar aliran sungai.
Operasi bina lingkungan ini juga bertujuan untuk meminimalisir pencemaran Sungai Ciguha.
“Kami membongkar delapan gubuk pengolahan dan menemukan dua karung batu berkadar emas,” ujar Kapolsek Nanggung, AKP Dody Rosjadi, belum lama ini.
Meski razia sering dilakukan, namun tak membuat gurandil kapok. Mereka diketahui beroperasi sembunyi-sembunyi dan muncul lagi.
“Para gurandil membendung arus sungai untuk menggerakkan mesin pengolah emas,” jelasnya.
Dody berjanji akan terus memantau Sungai Ciguha agar tetap bersih. Sebab jika dibiarkan, bisa merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat.
“Sungai Ciguha jangan sampai rusak lagi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” timpal Ketua IPC, Satim.(ent)

Lagi Asik Indehoi, Pasangan Rampok di Bogor Malah Diciduk Polisi

BOGOR – Apes benar nasib Wati Rahmawati (27) dan M Saeful Soleh (27). Niatan untuk menghabiskan duit hasil rampok dengan bersenang-senang di kawasa Puncak Cisarua Bogor gagal.
Kedua pasangan rampok itu  harus mendekam di jeruji besi, setelah berhasil diamankan polisi, dini hari Rabu (21/09/2016).
Keduanya ditangkap ketika sedang bermesaraan di salah satu kamar hotel di puncak.
“Pukul 03:00 WIB, kami melakukan penangkapan terhadap dua perampok di salah satu hotel di pucak. Saat hendak ditangkap, keduanya  lagi asyik indehoy. Mereka sedang dibalut selimut,” ujar kapolsek Ciawi, Kompol Nelson Siregar, kepada Radar Bogor.
Penangkapan keduanya merupakan pengembangan dari kasus perampokan rumah di Kecamatan Ciawi beberapa waktu lalu.
Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), tak lama kemudian, petugas Reserse Kriminal Polsek Ciawi menangkap satu pelaku bernama Hari Sertia Nugraha (27), warga kampung Girang, Kecamatan Ciawi.
“Dari  keterangan tersangka Hari, ternyata dia tidak beraksi sendiri. Setelah dikembangkan kami pun menangkap tersangka WR asal Kampung Pasar Cina RT04/02 Desa Cipendawa Cianjur dan MS warga Kampung Jampang, Tajurhalang,”tukasnya.(ent)

Thursday 22 September 2016

Mayat Bayi Perempuan Ini Ditaruh di dalam Kaleng Cat, Ditemukan di Masjid Bogor

BOGOR – Warga gempar setelah ditemukannya sesosok mayat bayi di dalam sebuah kaleng cat di kamar mandi masjid di Kampung Urugtonggoh, Desa Urug, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Rabu (21/9/2016) kemarin.
Kanit Reskrim Polres Cigudeg Polres Bogor, AKP Asep Saefudin mengatakan, bayi berjenis kelamin perempuan ini ditemukan pertama kali oleh warga setempat yang akan ke toilet sekitar pukul 04.00, Rabu (21/9). Pascatemuan tersebut, saksi melaporkan kepada warga lainnya dan dilanjutkan ke polisi.
“Saat ditemukan, jasad bayi ditempatkan dalam sebuah kaleng cat ukuran 5 kilogram dan ditutupi handuk serta ari-ari bayi masih menempel,” kata Asep, Kamis (22/9/2016).
Selanjutnya, bayi tersebut dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Leuwiliang untuk dilakukan autopsi. Berdasarkan identifikasi, panjang bayi sekitar 45 sentimeter dengan berat 2,5 kilogram.
Saat ini polisi masih menyelidiki identitas pelaku yang secara keji tega membuang bayi yang baru lahir tersebut. Pihaknya juga sudah memintai keterangan tiga orang saksi.
“Kami akan memeriksa dibantu perangkat daerah setempat untuk mengidentifikasi warga yang sedang hamil serta mengecek rumah bersalin,” tambah Asep.(ent)

Garut dan Sumedang Luluh Lantak, Bogor Harus Siaga!

BOGOR – Banjir Garut dan longsor Sumedang menjadi alarm peringatan bencana bagi Kota dan Kabupaten Bogor. Sepanjang September hingga November nanti, intensitas hujan yang turun di atas rata-rata.
Penyebabnya antara lain karena kondisi Dipole Mode negatif. Ini artinya suhu muka laut di sebelah Barat Sumatera lebih panas dibanding Timur Afrika.
“Sehingga menjadikan Jawa bagian barat banyak menghasilkan uap air awan hujan,” ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dramaga, Dedi Sucahyono, kepada Radar Bogor Rabu (21/09/2016).
Selain karena Dipole Mode negatif, ada juga dampak dari gejala Lalina lemah. Yang artinya suhu laut di daerah Pasifik Barat Amerika lebih dingin dari biasanya.
Khusus Jawa Barat yang secara topografi terdapat banyak gunung, menjadikan aktivitas hujan semakin meningkat. Khususnya hujan lokal. Sehingga harus diwaspadai wilayah-wilayah di kaki gunung seperti Bogor, Cianjur, Sukabumi juga Garut.
“Utamanya yang akan intens yakni hujan siang, sore hingga malam hari. Perlu diwaspadai daerah rawan longsor terutama mereka yang rumahnya berada di bawah kaki gunung,” paparnya.
Terkadang, kata Dedi, hujan masih akan mengguyur hingga Maret bahkan April tahun mendatang. Namun dengan intensitas ringan.
“Puncaknya bisa di Desember atau awal Januari. Kalau sepekan terakhir posisinya masih aman,” ungkapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Ganjar Gunawan, mengingatkan longsor, banjir dan cuaca ekstrem selalu menjadi ancaman bagi Kota Bogor. Karenanya dia mengajak masyarakat untuk siaga dan memahami tentang ancaman bencana di sekitarnya.
“Kalau masyarakat memiliki kesadaran dan pemahaman tentang ancaman bencana di sekitarnya, harapannya adalah korban jiwa dan korban harta bisa diminimalisir,” tukasnya.
“Itu menjadikan Indonesia bagian selatan banyak hujan,” kata dia.
Kabupaten Bogor pun tak kalah gencar menebar ancaman bencana. Mulai dari longsor, banjir, putting beliung hingga kebakaran. Wilayah timur, barat juga selatan menjadi daerah yang banyak terancam longsor dengan topografi perbukitan. Sementara wilayah tengah relatif aman.
“Banjir sering terjadi di wilayah Bojong Gede,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Budi Aksomo.
Antisipasi bencana, menurut Budi, bukan hanya pekerjaan aparat setempat, namun lebih kepada kesadaran masyarakat untuk tanggap bencana. Sehingga jika ada bencana masyarakat bisa segera melaporkan mulai dari tingkat desa, kecamatan maupun Pemda Bogor.(ent)

Tak Punya Izin, Pengolahan Timah di Kabupaten Bogor Ditutup Paksa!


BOGOR – Puluhan petugas Pol PP unit Kecamatan Rumpin melakukan penutupan tempat pembakaran timah di Kampung Sentul, Desa Tamansari, Selasa (20/09/2016).
Penutupan  dilakukan karena setelah diperiksa, pemilik kebingungan karena tak memiliki perizinan dari Pemkab Bogor. Apalagi, aktivitas tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan .
Menurut Kepala Pol PP unit Kecamatan Rumpin Hasan Soleh, kegiatan tersebut sudah melanggar aturan. Pemilik tidak memiliki izin karena  hanya memiliki surat keterangan usaha (SKU) saja.  Itu pun sudah habis masa berlakunya.
“Pemiilik hanya memiliki izin lingkungan  dari warga sekitar. Itu pun hanya sebelas orang saja,” ujarnya kepada Radar Bogor, Selasa (20/09/2016).
Sementara Kapolsek Rumpin, Kompol Parmin mengungkapkan,  setiap kegiatan yang yang berdampak pada kesehatan dan lingkungan, harus dilarang. Apalagi jika tak mengantungi izin.
“Selama itu gak ada, ya proses produksi harus dihentikan,” singkatnya.(ent)

Pembatasan Gas Subsidi di Bogor Masih Belum Siap

BOGOR – Rencana pendistribusian gas elpiji bersubsidi secara tertutup, mendapat dukungan pemerintah daerah. Termasuk, di Kabupaten Bogor karena dianggap mampu menekan penggunaan gas elpiji tiga kilogram lebih efektif dan tepat sasaran.
Kepala Bidang Perdagangan pada Diskoperindag Kabupaten Bogor, Jona Sijabat mengatakan, pihaknya siap menjalankan rencana pemerintah pusat tersebut. Hanya saja, saat ini realisasi program masih terganjal banyak hal.
Menurut dia, masih banyak yang harus disiapkan untuk menjalankannya. Seperti, kesiapan pedagang eceran, SPBU dan lain-lain.
Menurutnya, penerapan rencana tersebut akan berpengaruh pada teknis penjualan gas serta beberapa alat pendukung seperti, mesin EDC (electronic data capture) di tiap pangkalan penyedia gas.
Sebab, untuk memudahkan penerapan serta pengontrolan. Bisa jadi, pembelian gas nantinya harus dipusatkan pada pangkalan atau SPBU, tidak lagi ke pengecer.
“Jika sampai ke pengecer, tentunya akan memakan waktu lama untuk melakukan sosialisasi dan pengontrolan. Penerapannya pun menjadi sulit,” tuturnya.
Setelah instrument pendukung terlengkapi, kata Jona, setiap  pembelian gas elpiji 3 kilo akan dilakukan menggunakan kartu uang elektronik.(ent)

Buang Kamus Bahasa Sunda, Balai Bahasa Jabar Tuntut NET TV Minta Maaf ke Masyarakat Sunda

BOGOR – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Bahasa Jawa Barat resmi melayangkan surat teguran kepada stasiun televisi NET TV atas adegan di tayangan program Kelas Internasional yang dianggap telah melecehkan dunia bahasa tanah air dan adat sunda.
Pada tayangan episode Jumat, 16 September 2016 itu, terdapat adegan pembuangan kamus bahasa Sunda oleh salah satu pemain ke dalam tong sampah.
“Adegan ini sangat kami sayangkan sekali,” kata Kepala Balai Bahasa Jabar, Muhammad Abdul Khak kepada Pojokjabar.id, Kamis (22/9/2016).
Menurut Khak, kamus adalah karya intelektual yang memuat kekayaan budaya suatu bangsa. Pelecehan terhadap karya seperti itu, kata Khak, merupakan pelanggaran hukum, moral dan etika.
“Adegan dalam tayangan tersebut juga telah memicu keresahan masyarakat, khususnya pengguna bahasa Sunda dan ini berpotensi memberkan citra negatif pada bahasa Sunda,” ujar Khak. “Sementara itu kami punya misi untuk meningkatkan citra positif bahasa dan mutu pemakai dan pemakaian bahasa,” imbuhnya.
Untuk itu, kepada NET TV, pihaknya menyampaikan tiga hal yang sifatnya tuntutan dan imbauan. Yakni, menuntut kepada pihak NET TV agar meminta maaf kepada masyarakat Sunda melalui NET TV dan media cetak nasional.
Lalu, mencabut atau menghapus tayangan tersebut dari kanal-kanal di internet. Dan mengimbau NET TV agar memahami dan mempromosikan nilai-nilai budaya dalam program-program NET TV.
Surat bernomor 1120/G5.09/BS/2016 tertanggal 21 September 2016 itu pun ditujukan kepada pihak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pusat.(ent)

Yuhu… HOPHOP BTM Bogor Kini Hadir dengan Tampilan Baru

BOGOR – Sebagai salah satu ritel kuliner khususnya minuman, HOPHOP selalu memberikan hal baru. Salah satunya melalui tampilan gerai. Seperti yang dilakukan HOPHOP di BTM.
Rabu (21/09/2016), HOPHOP BTM yang ada di lantai III, area food court tampil dengan lokasi dan booth baru. Supervisor HOPHOP BTM, Sopian mengatakan saat ini HOPHOP di BTM memiliki dua gerai yakni dilantai UG dan III.
“Khusus yang di lantai III ada perubahan. Dari lokasi, sampai booth. Booth lebih luas, lokasi lebih strategis,” terang Sopian kepada Radar Bogor, Rabu (21/09/2016).
Dengan lokasi baru tersebut, dapat melayani konsumen yang baik dan memuaskan hingga loyalitas meningkat.
Saat ini, tiap hari di HOPHOP BTM selalu ada transaksi. Pada hari biasa, Senin-Jumat ada 30 transaksi dan akhir pekan Sabtu-Minggu atau hari libur bisa meningkat sampai 100 persen.
Bisa mencapai 100 transaksi. Tidak hanya harga terjangkau, HOPHOP BTM dan gerai lainnya juga memberikan penawaran promo. Ada beberapa program yakni program t-cash, tiap pembelian varian coklat akan mendapatkan orange ice tea atau lychee tea.
Berlaku hingga akhir November dan program lain berupa free flash BCA. Tiap pembelian 4 HOP-HOP varian apa saja akan mendapatkan free flash BCA, berlaku hingga akhir Januari 2017 mendatang.
Termasuk juga di hari-hari tertentu program beli 1 free 1 kecuali lychee dan nata de coco serta promo potongan 15+15 persen.
Harga, blanded maupun non blanded dibanderol Rp20.000 – 23.000. Sesuai dengan harga, market bisa dari remaja. Tambah Sopian, melayani berbagai event seperti pernikahan, ulang tahun, reuni, pensi maupun event lainnya.
Bahkan memberikan layanan terbaik, HOPHOP menerima pemesanan antar tempat tanpa ada biaya tambahan.
“Pastinya masih area Bogor,” ucap Sopian singkat.
HOPHOP sendiri di BTM sudah ada sejak 2007 untuk di lantai UG dan lantai III mulai beroperasi sejak dua tahun lalu. Di area Bogor, dua di BTM, masing-masing satu di Botani, Lippo dan Cibinong City Mall (CCM).
Direncanakan di CCM akan bertambah satu gerai lagi. Sejak beroperasi, 2001 hingga saat ini, jaringan HOPHOP ada 140 gerai yang tersebar di daerah Jabodetabek.
HOPHOP juga menyesuaikan pasar, konsumen dapat memilih tingkat rasa manis dan kadar es serta topping.(ent)

Main Judi, Warga Kabupaten Bogor Diancam Penjara 10 Tahun


BOGOR – Jaringan judi toto gelap (Togel), akhirnya dibongkar Unit Reskrim Polsek Cibinong.
“Kami temukan di lapak di Kelurahan Cirimekar dekat danau Pasar Cibinong,” ujar Kapolsek Cibinong, Kompol Hida Tjahjono kepada Radar Bogor, Selasa (20/09/2016).
Saat penggerebekan, polisi mengamankan seorang bandar, Erizon Masyur (48). Tak hanya itu, seorang pemain Kartono Ahmad Isman (49) juga diciduk.
Pelaku pratik judi ini, dikenakan pasal 303 KUHP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara.
“Kami sedang telusuri judi ini ada beberapa nama lain yang terlibat,” ucapnya.
Erizon mengaku, dari judi Togel menraup untung 7 pesen. Tarif yang berjudi kisaran Rp1.000 sampai Rp60 ribu.
“Kalau sehari-hari saya jualan daging ayam potong. Sambilannya togel,” ucapnya.
Ia mengaku, setiap harinya menyetor ke sejumlah pengepul judi.
“Itu sampai ke jakarta dan Singapura,” tururnya.(ent)

Tuesday 20 September 2016

Terburuk Kedua, Bima Arya Tak Patah Arang Benahi Bogor


BOGOR – Walikota Bogor Bima Arya tidak patah semangat dengan predikat Kota Terburuk bagi pengendara yang disematkan oleh aplikasi Waze.
Sejak Minggu (18/9/2016), Bima blusukan ke kantong-kantong kemacetan di Kota Hujan. PKL yang berjualan di pedestrian diangkut olehnya. Begitupula dengan sejumlah taksi liar yang parkir sembarangan.
Kepada wartawan Bima mengaku akan melakuka evaluasi menyeluruh kepada sejumlah bidang.
“Ini menjadi bahan untuk terus dievaluasi agar semua bekerja lebih keras,” ujarnya.
Untuk mengatasi masalah kemacetan dia pun sudah menyiapkan ´jurus´ pemecah macet, antara lain melakukan rerouting angkot, membuat jalur khusus untuk pedestrian hingga mengkoversi tiga angkot menjadi satu bus.
“Semuanya tiga targetkan tahun depan bisa terelisasi,” tandasnya.
sumber : Pojok Bogor

RS PMI Bogor Terus Berbagi dengan Pasien di Hari Jadi

BOGOR – Ada yang berbeda di Rumah Sakit (RS) Palang Merah Indonesia (PMI) Bogor, Sabtu (17/9/2016).
Bertepatan di hari ulang tahun (HUT) ke-71, RS yang berlokasi di Jalan Pajajaran itu, berbagi kasih dengan pasien gagal ginjal di ruang perawatan Hemodialisa.
Jajaran manajemen rumah sakit, mulai dari direktur sampai dokter turun langsung menengok pasien yang tengah cuci darah.
Sambil membagikan bingkisan, Direktur PMI Bogor dr Andi Wisnubaroto bersama sejumlah dokter juga menyapa pasien yang ada di ruang perawatan.
“Bagaimana ibu keadaannya?” sapa dr Andi dengan ramah pada seorang penderita gagal ginjal.
Andi mengatakan, pembagian bingkisan itu merupakan bentuk tali kasih terhadap pasiennya yang secara rutin melakukan cuci darah di RS PMI Bogor. Acara ini juga bagian dari rangkaian HUT ke-71 PMI Bogor.
“Dulu itu kan pelayanan untuk pasien Hemodialisa terbatas. Sedangkan waiting list-nya pun panjang sekali. Akhirnya, kami terpanggil untuk betul-betul memberikan pelayanan hemodialisa yang maksimal, khususnya di Bogor,” ungkap Andi.
Sampai 2016, RS PMI Bogor telah menangani 250 pasien gagal ginjal yang rutin melakukan cuci darah. Sebagian besar dari mereka merupakan pasien BPJS.
Pelayanan yang menjadi salah satu unggulan RS PMI Bogor ini ditunjang saranaa medis modern, dengan ketersediaan mesin HD sebanyak 58 unit.Ke depan, kami ada rencana membuat semacam klub khusus penderita gagal ginjal. Seperti perkumpulan orang tua pengidap talasemia. Tujuannya, agar sesama pasien gagal ginjal bisa saling mengingatkan dan jadi termotivasi,” harap Andi.
Sekadar diketahui, pelayanan cuci darah di RS PMI Bogor dibuka dari Senin sampai Sabtu dengan pembagian waktu dua sif. Yakni, pagi mulai pukul 07.00-14.30 WIB dan siang mulai pukul 12.00-19.00 WIB.
Tidak hanya itu, RS PMI juga bakal melebarkan sayap untuk memperluas cakupan pelayanan khusus penderita jantung.
Andi mengaku tengah mempersiapkan pusat layanan jantung. Yakni, dengan penyediaan alat-alat canggih seperti pemeriksaan menggunakan teknologi MRI (magnetic resonance imaging) ataupun CathLab.
Keduanya merupakan alat modern yang bisa mendeteksi kelainan pada saraf ataupun penyakit jantung.
“Ya, di tahun berjalan ini sampai tahun depan kami mempersiapkan untuk membuka layanan bagi penderita jantung. Karena selama ini pasien kan harus ke Jakarta,” bebernya.
Sementara,  daya tampung di Jakarta untuk pasien jantung juga terbatas. Hal ini yang mendorong pihaknya untuk membuka pelayanan khusus penderita jantung.
“Karena memang pasien dari Bogor banyak yang ke Jakarta. Makanya, kalau sudah siap, kami akan coba berikan pelayanan ke arah sana. Daya tampung di Jakarta kan juga terbatas,” urainya.
Diakuinya, peningkatan sarana prasarana medis juga sebagai bentuk komitmen menjadikan RS PMI Bogor sebagai rumah sakit dengan kualifikasi B yang bermutu.
“Tentu, ini kan butuh proses. Makanya, dari sekarang ini kami sudah persiapkan, bukan cuma gedung dan alatnya, tapi juga SDM dan lainnya,” tandasnya.(ent)

Hambat Perjalanan, Tebing 30 Meter di Kabupaten Bogor Tiba-tiba Longsor

BOGOR – Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kabupaten Bogor, membuat Jalan Raya Purwabakti, Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan dihantam longsor sepanjang 15 meter, Sabtu (16/9/2016) akhir pekan lalu.
Akibatnya, tebing setinggi 30 meter tiba-tiba longsor setelah dihantam derasnya air hujan. Sehingga membuat setengah dari Jalan Purwabakti terputus.
“Warga yang melintas harus bergantian, karena dikhawatirkan  longsornya melebar,” ujar Kepala Desa Purwabakti, Mulyadi kepada Radar Bogor.
Ia menjelaskan, pada 2012 silam hal serupa juga pernah terjadi. Tapi di lokasi berbeda. Hingga kini, belum mendapat perbaikan dari Pemkab Bogor.
“Kalau jalan ini terputus, warga Desa Purwabakti dan Ciasihan tidak bisa melintas,” sebutnya.
Saat ini, sambung Mulyadi, belum ada upaya penanganan darurat dari UPT Jalan wilayah Ciampea. Agar tidak membahayakan pengguna jalan, pihaknya telah memasangi tanda.
“Peristiwa ini paling parah terjadi sejak 2015 lalu. Waktu itu beberapa unit rumah warga, masjid dan kantor desa ikut kena,” pungkasnya.(ent)

Saturday 17 September 2016

Penyakit DBD Terus Hantui Warga Cileungsi Bogor


BOGOR – Ancaman demam berdarah dengue (DBD), masih menghantui warga Cileungsi. Apalagi, kasus DBD di sejumlah daerah mengalami peningkatan.
Bukan hanya masyarakat yang cemas. Pemerintah kecamatan Cileungsi merasakan ancaman penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Agypti ini sangat tinggi.
Makanya, dalam rapat minggon di kantor Desa Cileungsikidul, pemerintah kecamatan menjadikan DBD sebagai bahasan utama. Menurut Camat Cileungsi, Renaldi, DBD harus dicegah, salah satunya dengan menerapkan pola hidup sehat.
“ Bersih-bersih lingkungan harus digalakan lagi,” ujarnya saat memimpin rapat.
Selain itu, Renaldi juga meminta kepada seluruh kepala desa, menyosialisasikan kembali penerapan 3M (menguras, menutup dan mengubur). Sebab, dengan cara ini, perkembang biakan nyamuk penyebab DBD bisa dicegah.
Bukan hanya DBD. Dalam rapat minggon itu dibahas juga masalah peredaran miras dan penyalahgunaan narkoba.
“ Orangtua harus meningkatkan pengawasan kepada anaknya,” ucap Kapolsek Cileungsi AKP Bramastyo Priaji yang ikut dalam rapat minggon.
Ia tidak menampik, peredaraan narkoba dan miras masih merajalela.
“ Makanya kita harus tingkatkan kewaspadaan,” tandasnya.(ent)

Cyqee Tas Tambah Koleksi Galeri Kerajinan Bogor Lho

BOGOR – Galeri Kerajinan kembali menambah koleksi fashion berupa tas wanita. Kali ini Cyqee Tas yang  menawarkan berbagai bentuk tas. Showroomnya sendiri ada di kawasan Cimangggu, Bogor.
Menurut Pengelola Galeri Kerajinan Saepudin Zuhri, Cyqee Tas ini menggunakan banyak bahan yang yang umumnya ramah lingkungan. Bahan yang digunakan seperti kulit, kanvas, kain tenun, anyaman daun pandan.
“Banyak pilihan bahan. Bahan yang dipakai hampir sama dengan tas lainnya. Cuma yang terbaru dari kain tenun sesuai pasar sekarang,” ungkap Saepudin, Jumat (16/09/2016).
Bahan tambahan yang digunakan juga aman dan ramah lingkungan seperti besi ringan dan kulit sintetis. Biasanya bahan tambahan digunakan untuk memperindah tas dan sebagai pegangan atau sandangan tas.
Lanjut Saepudin, karya Cyqee Tas ini sebagian dapat dicuci dengan sabun atau hanya dengan kain biasa. Dan sebagaian lagi hanya dapat dijemur atau diangin-anginkan seperti tas berbahan kulit.
Tak hanya bahan utama yang digunakan beragam, untuk model dan bentuk serta motif dan ukuran bervariasi.
“Kalau warna cukup terbatas. Satu tas tak hanya satu warna, minimal dua warna,” ungkapnya singkat.embeli juga dapat memesan sesuai keinginan. Misalnya untuk tas kantor, tas pesta maupun tas yang dapat dikenakan tiap saat. Bahkan Cyqee tas tak hanya menerima pesanan tas saja dan juga menerima pesanan dompet.
Harga dibanderol cukup murah dan komptetitif dengan tas bermerek, akan disesuaikan dengan ukuran, model dan bahan yang digunakan.
Harga pada umumnya kisaran Rp150.000– Rp800.000. Tas berbahan kulit dibanderol Rp500.000 – Rp800.000, tas kanvas Rp300.000 – Rp500.000.
Sedangkan tas tikar pandan harga lebih murah Rp150.000 – Rp250.000, tas tenun Rp200.000 – Rp500.000 dan tas tenun rangrang kisaran RpRp520.000 – Rp720.000.
Sementara itu untuk dompet,  dompet pouch hanya Rp30.000 – Rp50.000 dan dompet kulit Rp150.000 – Rp170.000. Makin besar ukuran tas, harga makin tinggi. “Pembeli dapat memesan model, ukuran maupun warna dasar tas. Pesanan porsi banyak atau dijual kembali harga dapat disesuaikan,” ujarnya.
Bila sesuai motif, ukuran serta model yang tidak ada didisplay, harga sedikit lebih mahal. Pengrajin mengerjakan semua menggunakan alat-alat sederhana dan tangan, tanpa menggunakan mesin baik pesanan maupun untuk dislpay.
Tak hanya di Galey Kerajinan Botani Square, karya Cyqee Tas juga dapat ditemui di Dekranasda Kota Bogor, Jalan Bina Marga juga melalui online.
Ctqee Tas ini mulai memproduksi dan memasarkan sejak satu tahun lalu, dari mulai online dan memiliki stand. Omset yang diterima pengrajin perbulannya sekitar Rp3.000.000 – Rp10.000.000.(ent)

Friday 16 September 2016

Reses, dalam Setahun DPRD Kota Bogor Dibekali Rp2,19 Miliar

BOGOR – Sebanyak 45 anggota DPRD Kota Bogor sejak Rabu (14/09/2016) hingga besok Jumat (16/9/2016)  akan melakukan penyerapan aspirasi alias reses ke daerah pemilihan (dapil) masing-masing.
Fantastisnya, selama tiga hari masa reses itu, para wakil rakyat bakal mendapatkan uang saku total Rp731,25 juta atau Rp16,25 juta per anggota.
Padahal dalam setahun, DPRD Kota Bogor menggelar reses tiga kali. Praktis, dalam setahun uang saku reses dewan mencapai Rp2,193 miliar.
Sayangnya jumlah sangu tersebut dirasa masih kurang bagi para wakil rakyat di Kapten Muslihat. Seperti yang diungkapkan Ketua Komisi D DPRD Kota Bogor, R Dodi Setiawan.
Menurut dia reses  merupakan momentum yang tepat untuk bersilaturahmi dengan masyarakat. Untuk itu, reses harus diupayakan semaksimal mungkin untuk mendapatkan solusi di permasalahan masyarakat.
“Artinya reses itu kita kembali untuk turun ke konstituen atau ke dapilnya guna menjaring aspirasi dan bersilaturahmi dengan para tokoh masyarakat, alim ulama, pemuda dan pemudi, dan ketua RT atau RW,” jelas Dodi pada Rabu (14/09/2016).
Dia menuturkan, akan ada banyak aspirasi yang ditampung setiap anggota dewan ketika melakukan reses. Apa yang sekiranya dapat dewan bantu seperti infrastruktur jalan lingkungan, jalan setapak, jembatan, turap, penerangan jalan umum dan yang lainnya.
Angka Rp16.250.000 per anggota dewan,  jelas Dodi sebetulnya tidak cukup untuk biaya reses selama tiga hari. Karena untuk keperluan snack dan makanan minum saja sudah habis. Terkadang, dia juga harus nombok dan menggunakan biaya sendiri untuk menutupi sejumlah kekurangan.
“Jadi jangan kira dana segini cukup.  Kadang ada juga yang bisik – bisik, pak dewan buat uang rokoknya atuh. Kalau sudah begitu kita kan gak bisa kita tolak. Jadi pastinya setiap  ketemu kontituen pastilah ada yang minta diluar mamin (makan minum),” tukasnya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Jajat Sudrajat menjelaskan, pada masa reses ketiga ini, setiap anggota dewan diwajibkan bertemu minimal sebanyak 325 warga. Dana Rp16,25 juta pun menurut dia hanya cukup untuk biaya makan dan minum dan tidak termasuk dengan transportasi.
“Dana ini tetap ada laporan pertanggung jawabannya. Nantinya penggunaan anggaran wajib kami laporkan dalam bentuk dokumentasi foto dan tandatangan warga,” jelas Jajat.
Politikus PKS tersebut juga mengeluhkan  hal yang sama, bahwa anggaran yang disiapkan tersebut masih kurang. Dengan kata lain, Jajat juga harus mengeluarkan kocek sendiri untuk menutup biaya yang tidak terduga.
“ Ya nombok, seperti untuk transportasi, itu kita harus nombok,” tambahnya.(ent)

Waspada! 24 Aliran Sesat Masuk Kabupaten Bogor

BOGOR – Warga Kabupaten Bogor, mesti waspada dan tak mudah percaya orang belum dikenal yang tiba-tiba mengajarkan ilmu agama. Sebab, bisa jadi itu paham aliran sesat yang diajarkan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Bogor mencatat, setidaknya dalam kurun waktu 2005 hingga 2016 ada 24 aliran sesat yang masuk Kabupaten Bogor.
Ketua MUI Kabupaten Bogor, KH Ahmad Mukri Aji menjelaskan, paham sesat ini terus diminimalisir di Kabupaten Bogor, agar tak berkembang.
“Saya kira fatwa-fatwa yang sudah ada, baik lokal maupun nasional terus disosialisasikan ke masyarakat termasuk dalam tausiyah,” ujarnya usai rapat koordinasi (Rakor) dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah(Forkopimda) di Pendopo Bupati.
Dengan begitu, kata dia, warga diharapkan peka ketika ada faham yang mengatasnamakan agama, tapi berbeda kaidahnya. Semisal, tata cara salatnya sudah beda, tidak diperkenankan untuk salat, asal itikaf tengah malam, terpenting sadar dan berbuat baik.
“Itu sudah indikator faham yang menyimpang dari ajaran alquran dan hadis,” terangnya.
Ia menambahkan, faham sesat di Kabupaten Bogor, tingkatanya sudah ada yang internasional.
“Ada 10 kriteria yang harus dicermati. Misalnya rukun iman berubah, tidak percaya hari kiamat, tidak percaya kitab suci, penafsiran teks ayat tak sesuai dengan kaidah, itu salah,” ujarnya.
Pria yang lahir dari dunia aktivis ini mewanti-wanti terhadap seseorang berpenampilan agamis.
“Mengenakan shorban, gamis dan berjenggot tapi isinya apa? SDM (sumber daya manusia) itu berpengaruh,” tuturnya.
Artinya jika ada pengajian yang esklusif bukan di masjid atau majelis taklim juga patut dicurigai. Termasuk mubalig yang bukan dari daerah setempat terkecuali takbir akbar.
“Jangan percaya jika ada yang mengajarkan tahan bacok, tembak, banyak orang terjerumus lantaran rendahnya pelajaran tauhid di sekolah,” ujarnya. Untuk itu, pihaknya sudah membentuk tim antisipasi adanya aliran-aliran sesat.
Selain itu MUI pun menggalakan program pengajian di setiap majelis taklim agar masyarakat tahu pemahan agama yang baik dan benar.
Sementara itu, Bupati Bogor Nurhayanti menjelaskan, penanganan aliran sesat sudah disepakati untuk berbagi tugas antara ulama dan umaroh dalam rapat tersebut.
“Kami harus buat model yang dibangun MUI untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terpengaruh,” terangnya.
Banyak fenomena faham sesat di Kabupaten Bogor, baik yang mengaku tuhan maupun nabi.
“Saya sudah intruksikan semua Camat, lurah, dan kepala desa agar menjaga wilayahnya dengan baik. Sehingga tidak ada aliran sesat bisa berkembang,” tegasnya.(ent)