Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Wednesday 31 July 2019

Gempa 5,2 SR Guncang Banten, Terasa Hingga Bogor


BANTEN-RADAR BOGOR, Gempa bumi berkekuatan 5,2 SR mengguncang Banten pada Minggu (28/7/2019) sekitar pukul 21.25 WIB
Gempa berada di 59 kilometer barat daya Bayah, Provinsi Banten dengan kedalaman 10 kilometer.
BMKG menyebut gempa tidak berpotensi tsunami.
“Di Bogor berasa juga,” tulis akun @luxhard23 membalas cuitan dari akun twitter BMKG.
Berdasrkan informasi yang dihimpun gempa selain terasa hingga Bogor juga Cianjur, dan Sukabumi. (ysp)

Ungkap Kasus Pembunuhan Alumni IPB, Polisi Terus Gali Informasi Saksi Kunci


CIANJUR-RADAR BOGOR, Kepolisian masih mendalami peristiwa pembunuhan  Amelia Ulfah Supandi (22), alumni D3 IPB yang jasadnya ditemukan di Sukabumi pada Senin (22/7) lalu itu.
Polres Sukabumi Kota pun kini tengah menggali informasi dari pedagang makanan yang disebut sebagai saksi kunci.
Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota, AKP Rizaldi Satria mengatakan, saksi kunci itu dinilai mengetahui dan melihat almarhum Amel pada Minggu (21/7) malam. Posisi pedagang makanan itu berada sekitar 500 meter dari posisinya.
Ia menjelaskan, saksi kunci ini sempat melihat Amel kembali menaiki kendaraan menuju ke arah Sukabumi.
“Kami masih mengejar informasi lanjutan terkait yang disebutkan saksi kunci. Korban kembali menumpang kendaraan ke arah Sukabumi. Mohon doa dan dukungan semoga kasus ini cepat terungkap dan pelakunya kita tangkap,” ujar Kasat dikutip dari Radar Cianjur.
Seperti diketahui padapemberitaan sebelumnya, tas milik almarhumah alumni IPB, Amelia Ulfah Supandi (22) ditemukan warga di Kampung Pasitulang RT04/RW10 Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong. Sebenarnya, tas berwarna merah tua itu sudah ditemukan Nanah Nurhasanah (39) di selokan sejak Senin (22/7) pukul 05:30 Senin (22/7) bersamaan dengan penemuan jasad Amel di Sukabumi.
Awalnya, Nananh tak menyangka bahwa tas yang ia temukan itu merupakan korban pembunuhan. Namun, ia baru tersadar ketika pada Rabu (24/7) melihat berita dari televisi. “Saya kira tas ini milik pengendara yang terjatuh. Saya temukan juga satu kotak sepatu. Di dalamnya ada sepatu hihg heel warna hitam tapi cuma satu, tidak sepasang,” ujarnya.
Saat menemukan, lanjutnya, tas masih tergeletak rapi di selokan pinggiran Jalan Raya Gekbrong itu adalah sampah. Pada Senin pekan lalu itu, Nanah pun berinisiatif menyimpan tas itu di rumahnya.
Ia pun sempat membuka tas dan di dalamnya terdapat sejumlah alat tata rias, dompet, kerudung dan pakaian dalam yang diduga milik almarhum. Berbeda dengan kotak sepatu yang ditemukan terpisah, di dalam tas itu terdapat sepasang sepatu warna putih. Namun, pada sepatu yang dikenakan untuk kaki kiri terdapat bercak darah pada bagian kirinya.
Dirinya pun mengurungkan niat untuk membuang barang tersebut dan memilih untuk mengamankan.
“Saya kira awalnya itu sampah, eh ternyata ada dompet, pakaian, sepatu dan peralatan make up. Saya pun membawa ke rumah untuk mengamankan ke rumah. Takutnya punya pengendara yang jatuh,” ujarnya.
Ketika membuka isi dompet hanya didapati tiga kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atas nama Amelia Ulfa Supandi. Sementara dirinya tak mendapati uang tunai sepeser pun. Ia tak mengetahui bahwa Amel merupakan korban pembunuhan.
(upi/radarsukabumi/kim)

Satpol PP Tangkap Belasan Pelajar Pembawa Sajam, Satunya Perempuan!


DEPOK-RADAR BOGOR, Satpol PP Kota Depok menciduk 12 pelajar yang bolos di wilayah Sawangan-Bojongsari, Senin (29/7/2019).
Dua di antaranya adalah pelajar laki-laki dan perempuan yang ketahuan membawa senjata tajam berjenis celurit di Situ Cinangka.
Kepala Bidang Penegak Perda Satpol PP Kota Depok, Taufiq mengatakan, dua pelajar SMA yang terjaring razia itu sudah diserahkan kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti lebih dalam. Diduga senjata tajam ini akan digunakan untuk tawuran.
“Dua pelajar yang membawa sajam atas nama MF dan SSB. Mereka terjaring razia penertiban pelajar yang bolos. Diduga kuat celurit ini akan dipakai untuk tawuran,” kata Taufiq kepada Radar Depok (Radar Bogor Grup) di Balaikota.
Selain kedua pelajar itu, anggota Satpol PP juga menjaring 10 pelajar lainnya yang bolos di Situ Pengasinan. Namun dari tangan mereka tidak ditemukan benda berbahaya di tas, baju, celana, dan motor. Hanya mengamankan satu buah ikat pinggang yang juga disinyalir bisa dijadikan alat tawuran.
Taufiq menjelaskan, razia pelajar merupakan kegiatan rutin setiap bulan menjaring pelajar yang bolos sekolah di 11 kecamatan. Target penjaringan dengan menyusuri ruang terbuka hijau, situ, area pusat perbelanjaan, dan warnet.
“Sekarang kami sedang fokus menelusuri ruang terbuka publik, karena biasanya mereka bolos sekolah kesana untuk jauh dari jangkauan orangtua dan sekolah. Untuk saat ini sedang fokus di wilayah Sawangan dan Bojongsari,” jelasnya.
Taufiq mengungkapkan, karena Sawangan merupakan wilayah dekat perbatasan dengan Bogor. Mayoritas yang terciduk oleh anggotanya adalah pelajar dari Bogor. Tapi tidak sedikit juga yang berasal dari SMA swasta di Kota Depok.
“Bagi pelajar yang bolos kami berikan arahan dan peringatan untuk push up dan berjanji tidak akan mengulangi bolosnya kembali. Mudah-mudahan dengan razia intens ini paling tidak dapat meminimalisir rawan tawuran antar pelajar di Depok,” pungkas Taufiq. (san)

Sempat Dikira Sampah, Tas Milik Alumni IPB yang Tewas di Sukabumi Ada di Selokan


CIANJUR-RADAR BOGOR, tas milik almarhumah alumni IPB, Amelia Ulfah Supandi (22) ditemukan warga di Kampung Pasitulang RT04/RW10 Desa Gekbrong, Kecamatan Gekbrong.
Sebenarnya, tas berwarna merah tua itu sudah ditemukan Nanah Nurhasanah (39) di selokan sejak Senin (22/7) pukul 05:30 Senin (22/7) bersamaan dengan penemuan jasad Amel di Sukabumi.
Awalnya, Nananh tak menyangka bahwa tas yang ia temukan itu merupakan korban pembunuhan. Namun, ia baru tersadar ketika pada Rabu (24/7) melihat berita dari televisi.
“Saya kira tas ini milik pengendara yang terjatuh. Saya temukan juga satu kotak sepatu. Di dalamnya ada sepatu hihg heel warna hitam tapi cuma satu, tidak sepasang,” ujarnya kepada Radar Cianjur (Radar Bogor Grup).
Saat menemukan, lanjutnya, tas masih tergeletak rapi di selokan pinggiran Jalan Raya Gekbrong itu adalah sampah. Pada Senin pekan lalu itu, Nanah pun berinisiatif menyimpan tas itu di rumahnya.

Nekat Jualan Ganja di Kampus, Dua Mahasiswa Diciduk Polisi


JAKARTA-RADAR BOGOR, Peredaran narkotika semakin memprihatinkan. Sebab lokasi seperti universitas yang seharusnya difungsikan sebagai tempat belajar mengajar mulai dimasuki oleh oknum-oknum nakal penjual narkoba.
Hal ini seperti temuan Polres Metro Jakarta Barat.
Mereka melakukan penangkapan kepada 2 orang mahasiswa karena kedapatan memiliki dan diduga menjadi bandar Ganja di Kampus.
Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Fredriz membenarkan adanya penangkapan kedua mahasiswa tersebut, “Ya benar ada dua oknum mahasiswa universitas swasta di Jakarta ditangkap terkait kasus Narkoba, saat ini masih dalam proses penyidikan dan pengembangan kasus” kata Erick dalam keterangannya, Senin (29/7).
Dua mahasiswa yang ditangkap adalah TBW dan PH. Keduanya diduga berperan sebagai bandar atau pemasok narkoba jenis ganja. Polisi masih mendalami berapa lama mereka sudah menjalankan bisnis haram ini.
Erick menjelaskan, penangkapan dua oknum mahasiswa tersebut dipimpin langsung oleh Kanit 3 Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Achmad Ardhy. Mereka ditangkap di lingkungan sebuah universitas swasta di Jakarta baru-baru ini.
Petugas berhasil menemukan penyimpanan puluhan kilogram ganja siap edar yang sudah dikemas rapih. (JPG)

Heboh! Seorang Pria di Kemayoran Makan Kucing Hidup-hidup, Polisi Buru Pelaku


JAKARTA-RADAR BOGOR, Sebuah video aksi seorang pria yang memakan seekor kucing hidup-hidup viral di media sosial. Salah satu warganet menyebut pria ini memakan kucing hidup-hidup untuk ilmu hitam.
Dalam video itu tampak laki-laki bertopi mengenakan kemeja coklat dengan pakaian dalam berwarna putih sedang memakan seekor kucing di tengah jalan.
Video itu menyebutkan lokasi pria yang memakan kucing berada di Kemayoran, Jakarta Pusat. Salah satu akun yang mengunggah video itu adalah akun Facebook “PutarVideo”.
Viral…
Adakah yg mengenal bapak dlm video ini ?? Ia memakan hidup2 seekor kucing dan kejadian hari ini di pasar Kemayoran Jakarta pusat….
Please bantu identifikasi pelaku dlm video ini agar bisa ditindak lanjuti ….
Polres Jakarta Pusat pun turun tangan menyelidiki video viral seorang pria yang memakan seekor kucing hidup-hidup. Polisi akan mencari pria itu.
“Iya ini mau dicari, biar kita cari tahu dulu,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Tahan Marpaung, Senin (29/7/2019).
Namun Tahan belum bisa memastikan apakah memakan kucing dalam keadaan hidup-hidup termasuk dalam kategori pidana.
“Selama ini belum ada kasus seperti itu, nanti kita dalami dulu,” imbuhnya.
Sementara itu, Kapolsek Kemayoran Kompol Syaiful Anwar menyebut warga sekitar Kemayoran tidak ada yang mengenal pria tersebut.
“Orang-orang sini (Kemayoran) nggak tahu, nggak ada yang kenal,” ungkap Syaiful.
Ia menyebut saat ini polisi masih mencari pria tersebut. Polisi juga belum mengetahui motif pria itu memakan kucing hidup-hidup. (ysp)

Kecelakaan di Tol Cipali Libatkan Fuso, 3 Orang Tewas!


INDRAMAYU-RADAR BOGOR,Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi di Cikopo-Palimanan (Cipali) tepatnya di Km 133, Indramayu, Jawa Barat.
Insiden maut tersebut melibatkan tiga kendaraan, yakni truk Fuso dengan nomor polisi K 1877 AC, kemudian bus B 7021 IZ, dan minibus Toyota Avanza BE 1599 AJ.
Kecelakaan yang terjadi pada Sabtu (22/7) sekitar pukul 22.30 WIB ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. “Tiga tewas dan 10 korban mengalami luka-luka di bagian tubuhnya,” kata Panit 1 PJR Tol Cipali Iptu Heri Pranata sebagaimana diberitakan Radar Cirebon (Jawa Pos Group), Minggu (28/7).
Peristiwa bermula saat bus melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon melaju di jalur cepat.
Sopir bus diduga kurang mengantisipasi kendaraan yang ada di depannya. Setibanya di KM 133.900, bus menabrak truk fuso.
Kemudian, bus hilang kendali lalu oleng menyeberang jalur dan menabrak kendaraan minibus Toyota Avanza di jalur berlawanan. Akibatnya, satu pengemudi dan dua penumpang minibus meregang nyawa.
Tiga korban diketahui bernama Talita, Arkan, dan Sahrial. Mereka diketahui satu keluarga, warga Kelurahan Gedong Menteng, Bandar Lampung. Sementara itu, 10 korban luka-luka merupakan penumpang bus. (radarcirebon/jpg)

Bali Diguncang Gempa Lagi, Terasa Hingga Lombok!


BALI-RADAR BOGOR, Gempa dengan magnitudo 4,7 SR menggoyang Bali, Senin (29/7) sekira pukul 04.23 Wita.
Hasil analisis BMKG menunjukkan episenter terletak pada koordinat 9,22 LS dan 114,52 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 91 km barat daya Nusa Dua dengan kedalaman 46 km.
BMKG juga menyebut dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo – Australia ke bawah lempeng Eurasia.
Dampak gempa dirasakan di wilayah Kuta dengan intensitas II-III MMI dan Nusa Dua, Ungasan, Lombok Tengah II MMI.
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami. Pihak BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenaranya. (Jpnn)

Tersangkut Kasus Meikarta, Sekda Jabar Ditetapkan Sebagai Tersangka


BEKASI-RADAR BOGOR, Diduga menerima uang Rp900 juta dari Lippo Cikarang, Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat (Jabar) Iwa Karniwa resmi ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait dengan Pembahasan Substansi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang (Perda RDTR) Kabupaten Bekasi Tahun 2017.
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang menyampaikan, Iwa diduga menerima Rp 900 juta terkait izin suap proyek Meikarta. Mulanya, Iwa meminta Rp 1 miliar untuk menyelesaikan proses RDTR Kabupaten Bekasi.
Perkara tersebut dimulai pada 2017 ketika Kepala Bidang Penataan Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Neneng Rahmi Nurlaili, menerima sejumlah uang terkait dengan pengurusan Peraturan Daerah tentang RDTR Kabupaten Bekasi.
“Kemudian, uang tersebut diberikan kepada beberapa pihak dengan tujuan agar memperlancar proses pembahasannya,” kata Saut dalam konferensi pers di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (29/7) dikutip dari jawapos.com.
Menurut Saut, sekitar April 2017 setelah masuk pengajuan Rancangan Perda RDTR, Neneng Rahmi diajak oleh Sekretaris Dinas PUPR untuk bertemu pimpinan DPRD di Kantor DPRD Kabupaten Bekasi. Dalam pertemuan itu, Sekretaris Dinas PUPR menyampaikan permintaan uang dari pimpinan DPRD terkait pengurusan tersebut.
Setelah Rancangan Perda RDTR Kabupaten Bekasi disetujui oleh DPRD Bekasi dan dikirim ke Provinsi Jawa Barat untuk dilakukan pembahasan, namun Raperda tidak segera dibahas oleh POKJA Badan Koordinasi Penataan ruang Daerah (BKPRD) sedangkan dokumen pendukung sudah diberikan.
“Didapatkan informasi bahwa agar RDTR diproses Neneng Rahmi harus bertemu dengan tersangka IWK [Iwa Karniwa] selaku Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat,” ucap Saut.
Neneng yang sudah diputus bersalah di pengadilan kemudian mendapatkan informasi bahwa tersangka Iwa meminta uang Rp 1 miliar untuk penyelesaian proses RDTR di Provinsi.
Menurut Saut, permintaan tersebut diteruskan pada salah satu karyawan PT Lippo Cikarang dan direspons bahwa uang itu akan disiapkan. Beberapa waktu kemudian, pihak Lippo pun menyerahkan uang itu pada Neneng Rahmi.
“(Uang diserahkan) sekitar Desember 2017 dalam dua tahap, Neneng melalui perantara menyerahkan uang pada tersangka IWK dengan total Rp 900 juta terkait dengan pengurusan RDTR di Provinsi Jawa Barat,” jelas Saut.
Atas perbuatannya, Iwa diduga melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tlndak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 juncto Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP. KPK juga telah menetapkan sedikitnya sembilan orang tersangka dalam kasus Meikarta ini.
Beberapa di antaranya telah mendapatkan vonis hukuman penjara dan denda ratusan juta rupiah. Empat orang selaku pemberi dari pihak swasta yakni Billy Sindoro (Direktur Operasional Lippo Group), Taryudi dan Fitra Djaja Purnama (Konsultan Lippo Group), dan Henry Jasmen (pegawai Lippo Group).
Sementara lima orang tersangka lainnya dari pihak penerima suap perizinan Meikarta di antaranya Neneng Hasanah Yasin (Bupati Bekasi), Jamaludin (Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi), serta Sahat Maju Banjarnohor (Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi).
Kemudian, Dewi Tisnawati (Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi), dan Neneng Rahmi (Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi). (JPG)

Sekda Jabar jadi Tersangka Kasus Meikarta, Ini Komentar Ridwan Kamil


BANDUNG– RADAR BOGOR, Sekda Jabar Iwa Karniwa ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Meikarta. KPK menduga Iwa menerima uang sebesar Rp900 juta untuk memuluskan proyek tersebut. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengaku baru mengetahui kabar tersebut.
Ia bahkan tidak banyak berkomentar terkait kasus yang menjerat Sekda Jabar, Iwa Karniwa.
Sebelumnya, KPK menetapkan Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa sebagai tersangka setelah diduga menerima suap Rp 900 juta dalam kasus suap pengurusan Peraturan Daerah tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kabupaten Bekasi.
“Saya baru mendengar malam ini. Terus terang saya belum banyak informasi yang bisa saya sampaikan, saya akan bertanya kepada yang bersangkutan (Iwa) dengan situasi hukumnya,” ucap Emil, sapaan akrabnya, di Hotel Cotyard, Jalan Dago Kota Bandung, Senin (29/7).
Emil pun enggan berkomentar lebih jauh mengenai status hukum Iwa. Rencananya akan disampaikan lebih lanjut besok.
“Sekarang saya belum mendapat informasi A1 yang sitatnya langsung. Jadi, hormati proses supaya nanti memberitakannya juga poin-poinnya banyak. Kalau sekarang saya betul-betul takut salah. Besok kita ketemu lagi kalau bisa,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan di Pojokjabar.com (Radar Bogor Grup), selain Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa, mantan Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Bartholomeus Toto (BTO) juga ditetapkan tersangka dalam kasus suap pengurusan izin pembangunan Meikarta.
“Sejak 10 Juli 2019 KPK melakukan Penyidikan dengan dua orang sebagai tersangka, yaitu IWK (Iwa Karniwa), Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat 2015-sekarang dan BTO (Bartholomeus Toto) mantan Presiden Direktur PT Lippo Cikarang,” ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat jumpa pers di Media Center KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (29/7).
Saut mengatakan, penetapan tersangka Iwa Karniwa dan Bartholomeus ini terbagi dalam dua kasus. (pojokjabar/JPG)

Sprinter Putri Top Belanda Ditangkap Karena Membawa 50 Kg Narkoba


JAKARTA-RADAR BOGOR,Semangat Olimpian tampaknya berbanding terbalik dari apa yang diperlihatkan Madiea Ghafoor.
Sprinter top Belanda yang pernah tampil di Olimpiade Rio 2016 itu, dibekuk kepolisian Jerman di daerah Elten, sekitar 27 kilometer dari kota Arnheim.
Penyebabnya, juara nasional Belanda nomor 400 meter 2018 tersebut kedapatan membawa 50 kilogram methamphetamine dan ekstasi di dalam mobilnya.
Diperkirakan, obat-obatan terlarang tersebut bernilai EUR 2 juta atau sekitar Rp 31,17 miliar.
Saat melintasi Elten, Ghafoor melewati pemeriksaan rutin yang dijalankan kepolisian Jerman.
Penangkapan atlet berusia 26 tahun itu berlangsung pada 18 Juni silam. Tetapi saat itu, otoritas kepolisian Jerman belum membeberkan siapa atlet yang tertangkap itu.
Baru pekan ini, polisi membuka identitas Ghafoor yang menjadi tersangka. Kejadian tersebut menjadi pukulan telak buat dunia olahraga Belanda.
Itu menjadi skandal yang paling menyakitkan. Apalagi, Ghafoor merupakan atlet putri yang masuk dalam jajaran sprinter top Belanda.
“Kami sangat terkejut, jika tuduhan itu benar adanya, itu artinya karir olahraganya berakhir,” sebut pejabat olahraga Belanda dikutip RT.
Ghafoor bukanlah satu-satunya atlet yang terlibat skandal narkoba sepanjang pekan ini.
Pelari cross country Skotlandia, Luke Traynor dinyatakan positif menggunakan obat-obatan terlarang kelas A, yakni kokain.
“Saya telah membuat kesalahan bodoh dan saya sangat menyesal akan hal itu,” tulis juara Manchester Half Marathon 2017 via Twitter.
Permintaan maaf pun tampaknya tidak cukup untuk menghindarkan Traynor dari kehancuran karirnya di dunia atletik.(JPG)

Dominasi Total Rusia Pada Hari Keenam Kejuaraan Dunia Renang 2019


JAKARTA-RADAR BOGOR,Setelah lima hari tak mendulang emas sama sekali, Rusia memborong tiga dari empat emas yang diperlombakan pada hari keenam cabang olahraga renang Kejuaraan Dunia Akuatik 2019 di Gwangju, Korea Selatan (27/7). Yang istimewa,, salah satunya juga memecahkan rekor dunia.
Perenang putri Yulia Efimova membuka kran emas Rusia dari nomor 200 meter gaya dada.
Hasil ini membuatnya mempertahankan medali yang dia raih dua tahun lalu di Budapest. Pada final tersebut dia membukukan catatan waktu 2 menit 20,17 detik.
Perenang Afrika Selatan Tatjana Schoenmaker meraih podium kedua pasca membukukan catatan waktu 2 menit 22,52 detik.
Sementara perenang Kanada Sydney Pickrem berhak berada di podium ketiga dengan membukukan catatan waktu 2 menit 22,90 detik.
Kemenangan Efimova ini sempat diwarnai protes oleh tim Amerika Serikat. Pasalnya, perenang AS Lilly King sejatinya menjadi finisher tercepat di final.
Namun, dia didiskualifikasi setelah panitia menganggap perenang 22 tahun itu sengaja tidak menyentuh dinding dengan kedua tangannya di putaran lap pertama.
Tim AS sempat melayangkan banding akan keputusan ini. Namun, tim Panel FINA langsung menolaknya.
Usai keputusan final muncul, King ternyata malah mengakui perbuatannya itu.
“Mereka membuat keputusan yang tepat. Jika kalian melihat kejadiannya dengan super slow motion dan super zoom, maka terlihat saya memang melakukannya,” ucap King dilansir Indy Star.
Evgeny Rylov menpersembahkan emas kedua Rusia. Perenang 22 tahun tersebut menjadi yang tercepat di nomor 200 meter gaya punggung putra.
Sama dengan Efimova, hasil ini membuat Rylov mempertahankan medali emas yang dia raih dua tahun silam di Budapest.
Sebelum meraih emas di nomor ini, Rylov sudah mempersembahkan dua perak dari nomor 100 meter gaya punggung dan estafet 4×100 meter gaya bebas.
Rylov menjadi yang tercepat dengan raihan 1 menit 53,40 detik. Ryan Murphy (AS) dan Luke Greenbank (Britania Raya) membuntuti di posisi kedua dan ketiga.
Pesta emas Rusia ditutup oleh Anton Chupkov. Perenang 22 tahun itu meraih emas di nomor 200 meter gaya dada putra dengan membukukan catatan waktu 2 menit 06,12 detik.
Raihan waktu itu bukan hanya membuat Chupkov meraih emas. Tapi juga memecahkan rekor dunia atas nama perenang Jepang Ippei Watanabe (2 menit 06,67 detik).
Watanabe sendiri hanya berhasil meraih perunggu dengan catatan waktu 2 menit 06,73 detik. Sementara medali perak diraih perenang Australia Matthew Wilson (2 menit 06,68 detik).
“Saya mengeluarkan semua tenaga untuk mencapai hasil ini,” ucap Chupkov dilansir Swimming World Magazine.(JPG)

Jonatan Menegaskan Bahwa Dia Harus Lebih Sabar dan Teliti


JAKARTA-RADAR BOGOR,Jonatan Christie gagal meraih gelar ketiganya di BWF World Tour. Pada final Japan Open 2019 hari ini (28/7), pemain 21 tahun itu dikalahkan pebulu tangkis nomor satu dunia yang juga pujaan tuan rumah Kento Momota di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo.
Jonatan hampir selalu bermain di bawah tekanan, tidak lepas, dan akhirnya menyerah straight game dengan skor 16-21, 13-12. Momota memungkasi laga hanya dalam tempo 41 menit.
Bagi Momota, inilah gelar kedelapannya pada BWF World Tour. Momota juga sukses mempertahankan trofi yang dia rebut di kandang sendiri tahun lalu.
’’Pertandingan ini membuat dia (Momota) sangat emosional. Tadi, dia memberi pernyataan setelah bertanding sambil menangis,’’ ucap Jonatan mengomentari kemenangan Momota dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Jawa Pos.
’’Di babak awal, saya sudah siap main capek dan nggak mudah untuk mematikan lawan. Tapi mungkin dia (Momota) benar-benar mempersiapkan diri lebih baik dari saya,’’ imbuhnya.
Jonatan sempat menyulitkan Momota pada awal game pertama. Dia unggul 4-2, lalu mengimbangi juara dunia 2018 itu pada kedudukan 8-8.
Jojo, begitu dia biasa dipanggil, bermain lebih sabar, taktikal, dan terlihat tidak buru-buru menuntaskan permainan.
Namun, di sisi lain, Jonatan juga kehabisan cara untuk menembus pertahanan Momota yang sangat luar biasa. Berbagai macam serangan yang dilancarkan Jonatan sering mentok. Sebaliknya, Momota dengan nyaman mendikte permainan Jonatan.
Pemain 24 tahun kelahiran Mino, prefektur Kagawa tersebut memaksa Jonatan untuk terus melakukan kesalahan demi kesalahan.
Momota paham bahwa Jonatan lemah pada adu tangkas dalam permainan netting. Dan dari sanalah, Momota mengeruk poin demi poin.
Karena tahu apa yang harus dikerjakan, Momota terus melaju, mencetak lima angka beruntun dan tetap menjaga keunggulan itu sampai akhirnya memenangkan game pertama dengan nyaman.
Pada game kedua, kondisi Jonatan hampir sama. Atau bahkan bisa dikatakan lebih parah. Jonatan hanya sempat mengimbangi Momota dalam kedudukan 8-9.
Setelah itu, Momota berlari tak terkejar dan akhirnya menjuarai Japan Open 2019 dengan margin keunggulan delapan angka pada game kedua.
’’Kita tahu Momota punya defense dan serangan yang sangat baik. Dia juga sabar dan teliti untuk kapan harus reli, kapan harus menyerang, kapan harus menggunakan stroke, dan pukulan,’’ kata Jonatan. ’’Saya sedikit kurang mengimbangi permainan dia,’’ imbuhnya terus terang.
Dengan hasil ini, Momota semakin jauh meninggalkan Jonatan dalam soal head-to-head.
Sejak kali pertama bertemu pada babak pertama All England 2016, Momota mengalahkan Jonatan tiga kali dalam empat duel.
Meskipun kalah telak, namun jika melihat keseluruhan turnamen Japan Open 2019, harus diakui bahwa perminan Jonatan berkembang sangat pesat.
Paling utama adalah Jonatan bermain lebih taktikal dan punya peningkatan daya tahan saat menghadapi lawan-lawan luar biasa ulet dengan pertahanan tembok seperti Momota.
Dalam empat turnamen terakhir, Jonatan berhasil tiga kali menembus final. Dia dua kali menjadi kampiun di Australia dan New Zealand.
Dalam kancah BWF World Tour 2019 kategori Super 300 sampai 1000, Jonatan sejauh ini menjadi satu-satunya tunggal putra Indonesia yang mendulang gelar.
’’Banyak catatan dari penampilan saya hari ini. Terutama saya harus lebih ulet dan lebih sabar. Juga lebih fokus untuk memperbaiki pertahanan dan serangan,,’’ imbuhnya.
Dengan pencapaian di final, ranking dunia Jonatan naik satu tingkat ke posisi enam.
Itulah peringkat tertinggi dalam karir pemain kelahiran Jakarta tersebut.
Tahun depan, Jonatan menghadapi salah satu tahun terpenting dengan tergelarnya Olimpiade Tokyo 2020.
Jonatan bertekad untuk memberikan yang terbaik pada pesta olahraga terbesar di dunia tersebut.
’’Saya belum pernah main di Olimpiade. Menurut senior-senior saya, pressure-nya lebih besar, tidak sama dengan turnamen World Tour. Yang pertama dijaga itu dari pikirannya. Pastinya bagaimana caranya menikmati permainan,’’ ucap Jonatan.(JPG)

Hendra Setiawan: Kalah Lagi dari Marcus/Kevin? Ya Nggak Apa-Apa


JAKARTA-RADAR BOGOR,Indonesia akhirnya hanya meraih satu gelar di Japan Open 2019. Mengirimkan tiga sektor dan empat wakil ke final, cuma ganda putra yang mengangkat trofi juara.
Ganda putra nomor satu dunia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo menjadi kampiun setelah mengalahkan seniornya Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada All Indonesian Final di Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, hari ini (28/7).
The Minions menang dalam dua game langsung 21-18, 23-21 dalam waktu 38 menit. Ini adalah gelar ketiga beruntun bagi Marcus/Kevin di Japan Open.
Mereka mengikuti jejak pasangan legendaris Ricky Subagja/Rexy Mainaky yang menjadi kampiun di Tokyo pada 1995, 1996, dan 1997.
Sebelumnya, pada final yang lain, tunggal putra Indonesia Jonatan Christie kalah melawan pemain nomor satu dunia Kento Momota (16-21, 13-21).
Sedangkan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti diempaskan unggulan kedua asal Tiongkok Wang Yilu/Huang Dongping dengan skor 17-21 dan 16-21.
’’Kami senang bisa hat-trick di turnamen ini. Tentang permainan tadi, di gamekedua kami bikin banyak salah tapi kemudian kami bisa menguasai. Secara keseluruhan, hari ini kami bisa menunjukkan penampilan terbaik kami,’’ kata Kevin dalam siaran pers PP PBSI kepada Jawa Pos.
”Di bandingkan (final) Indonesia Open, hari ini lebih berat. (Hendra/Ahsan) susah sekali ditembus,” imbuh Marcus.
Memang, setelah menang nyaman pada game pertama, Marcus/Kevin sangat kesulitan dan nyaris saja terjungkal di game kedua.
Hendra/Ahsan yang terus memimpin hampir sepanjang pertandingan, selangkah lagi merebut game kedua karena sudah unggul 20-18.
Namun Marcus/Kevin bisa bangkit, menyamakan kedudukan, dan pada akhirnya memenangkan pertandingan.
Dengan hasil ini, secara head-to-head, Marcus/Kevin semakin dominan atas juara dunia 2013 dan 2015 tersebut.
Dalam 10 pertandingan, Marcus/Kevin menang 8 kali, dengan 7 kali kemenangan diraih secara beruntun!
Pada tahun ini saja, sudah tiga kali Hendra/Ahsan bertekuk lutut di bawah juniornya tersebut pada partai final.
’’Kalah lagi dari Marcus/Kevin ya nggak apa-apa. Kami akan tetap cari solusi bagaimana bisa mengalahkan mereka. Mereka unggul dari segi kecepatan,’’ kata Hendra.
’’Yang pasti bagus bisa All Indonesian Final lagi di ganda putra. Memang saat ini Marcus/Kevin nomor satu dan bisa All Indonesian Final dua kali berturut-turut seperti ini kan jarang juga. Mudah-mudahan bisa mendongkrak motivasi yang lain,’’ imbuh pemain yang 25 Agustus mendatang berusia 35 tahun tersebut.
Ahsan menambahkan bahwa dia akan tetap mensyukuri keberhasilan mencapai final Japan Open 2019.
Walaupun hari ini dia bertekad mengalahkan Marcus/Kevin, namun pemain 31 tahun itu cukup bahagia karena permainannya bersama Hendra semakin stabil.
’’Sebenarnya tadi kami punya peluang. Rubber dulu. Main kami enak, bisa mengimbangi permainan lawan. Kami juga sudah memimpin poin 20 duluan. Tapi di akhir, mereka lebih inisiatif,’’ ucap Ahsan.
Dengan keberhasilan meraih empat gelar sepanjang 2019, Kevin mengatakan bahwa dia dan Marcus tidak akan berhenti.
Target selanjutnya adalah menjadi kampiun di Kejuaraan Dunia yang terselenggara di Basel, Swiss, 19 sampai 25 Agustus mendatang.
Pada turnamen bergengsi tersebut, The Minions tidak pernah menjadi juara. Mereka hanya mentok sampai perempat final pada edisi 2017 dan 2018.
’’Kami mau juara di kejuaraan dunia. Tapi kami mau fokus satu demi satu pertandingan dulu,’’ tegas Kevin.(JPG)

Leo Rolly Meraih Dua Gelar dari Dua Nomor di Kejuaraan Asia Junior


JAKARTA-RADAR BOGOR,Fenomenal betul pencapaian Leo Rolly Carnando. Pemain 17 tahun kelahiran Klaten, Jawa Tengah tersebut sukses mendulang dua gelar pada Kejuaraan Asia Junior 2019 di Suzhou, Tiongkok, hari ini (28/7).
Leo berdiri di podium tertinggi pada dua nomor sekaligus. Pertama di ganda campuran saat berpasangan dengan Indah Cahya Sari Jamil.
Sedangkan piala kedua bagi Indonesia dia dapatkan pada ganda putra, barpartner dengan Daniel Marthin.
Leo/Indah berhasil mengalahkan wakil tuan rumah, Feng Yanzhen/Lin Fangling dalam pertarungan superketat dalam rubber game 16-21, 22-20, dan 22-20. Leo/Indah menuntaskan laga dalam 79 menit.
Sedangkan di ganda putra, Leo/Daniel juga membekap pasangan Tiongkok yang juga unggulan pertama turnamen Di Zijian/Wang Chang juga dengan rubber game, 21-9, 15-21, dan 21-19.
Pertarungan Leo/Indah versus Feng/Lin berjalan dramatis. Pada awal gamepertama, Leo/Indah terus berada di bawah tekanan lawan. Mereka bahkan tertinggal 0-7 lebih dulu.
Leo/Indah mencoba mengejar ketertinggalan, namun sayang pasangan Tiongkok tersebut terlalu tangguh.
Pada game kedua, posisi poin Leo/Indah makin kritis. Mereka di ambang kekalahan dan tertinggal 18-20. Tetapi secara luar biasa, Leo/Indah berhasil bangkit, memenangkan game kedua dengan cara merebut empat poin beruntun!
‘’Kami kalah start, mereka menekan kami terus. Leo juga lagi nggak enak banget mainnya, belum dapet feelingnya. Akhir game kedua, kami ketinggalan 18-20. Itu kami mainnya yakin aja, nggak mikirin poin, pokoknya kami cari poin satu persatu,” kata Indah dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Jawa Pos.
Pada game penentu, setelah ketat di awal, Leo/Indah berhasil unggul nyaman 15-9. Namun, pertandingan berubah menegangkan ketika lawan merebut enam poin berturut-turut.
Susah payah Leo/Indah mengungguli lawan menjadi 20-19. Namun pasangan Tiongkok kembali menyusul menjadi 20-20.
Untung bagi pasangan junior Indonesia, karena mereka bisa mencetak dua angka beruntun dan memenangkan gelar.
’’Nggak menyangka juga bisa dapet di poin terakhir tadi. Posisi kami sudah sangat sulit,” ujar Leo.
Sementara itu, setelah meraih gelar ganda campuran, Leo bersama Daniel juga meraih gelar pada ganda putra.
’’Alhamdulillah kami bersyukur bisa menang. Kemenangan ini memacu kami untuk lebih baik lagi ke depannya dan jangan capet puas,” ucap Leo.
Pada pertandingan itu, Leo/Daniel dengan mudah merebut game pertama. Mereka tak banyak menemukan kesulitan dengan unggul 21-9.
Kendala baru dimulai pada game kedua. Saat itu, lawan mengubah pola main dan menang 21-15 untuk memaksakan rubber game.
Beruntung, pada game penentuan Leo/Daniel berhasil bangkit untuk berdiri di podium tertinggi.(JPG)

Daftar Lengkap 20 Pemain Persib Bandung untuk Lawan Arema FC


JAKARTA-RADAR BOGOR,Persib Bandung membawa 20 pemain untuk menghadapi Arema FC pada lanjutan Liga 1 2019 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Selasa (30/7).
Kiper Persib I Made Wirawan masuk daftar pemain yang berangkat ke Malang karena kondisinya sudah membaik.
Sebelumnya Made mengalami cedera pada laga Persib kontra Bali United, Jumat (26/7).
Sementara itu, Hariono kembali akan memperkuat tim seusai menjalani hukuman akumulasi kartu kuning.
Namun, Persib tidak akan diperkuat dua pemain asingnya, Ezechiel N’Douassel dan Bojan Malisic.
Mereka absen akibat sanksi akumulasi kartu. Pelatih Robert Rene Alberts memilih memboyong Saepuloh dan striker belia Muchamad Wildan Ramdani untuk lini depan. (JPNN)

The New Michael Phelps Sukses Memecahkan Rekor Medali Michael Phelps


JAKARTA-RADAR BOGOR,Luar biasa. Perenang Amerika Serikat Caeleb Dressel lagi-lagi menunjukkan dominasinya pada Kejuaraan Dunia Akuatik 2019 Gwangju, Korea Selatan.
Hanya dalam tempo dua jam, Dressel memborong tiga emas. Jadi, total medali yang dia bawa pulang dari ajang ini berjumlah delapan. Yakni enam emas dan dua perak.
Delapan medali itu melampaui rekor seniornya, Michael Phelps sebagai pengumpul medali terbanyak dalam satu edisi Kejuaraan dunia.
Phelps mendulang tujuh medali pada edisi 2007 di Melbourne. Tapi bedanya saat itu tujuh medali Phelps semuanya adalah emas.
Kemarin malam saat tampil pada hari terakhir, Dreseel yang disebut-sebut sebagai The New Michael Phelps meraih tambahan perak dari nomor estafet 4×100 meter gaya ganti putra. Medali emas dibawa pulang tim Britania Raya.
Tapi hal ini sama sekali tidak menghapus raihan apiknya sepanjang ajang ini. Pada malam sebelumnya, perenang 22 tahun kelahiran Florida itu meraup tiga emas dalam durasi 120 menit.
Dressel berdiri di podium tertinggi pada nomor 50 meter gaya bebas, 100 meter gaya kupu-kupu, dan 4×100 meter gaya bebas mix.
Bahkan pada nomor terakhir itu, skuad AS memecahkan rekor dunia atas nama mereka sendiri yang tercetak dua tahun silam di Budapest, Hungaria.
Tim AS kali ini menjadi yang tercepat dengan membukukan 3 menit 19,40 detik. Lebih baik dari rekor sebelumnya yakni 3 menit 19,60 detik.
Saat mengamankan nomor 50 meter gaya bebas, Dressel membukukan catatan waktu 21,04 detik.
Dua perenang yang ada di belakangnya kompak meraih perak karena sama-sama membuat catatan waktu 21,45 detik.
Mereka adalah Bruno Fratus (Brasil) dan Kristian Gkolomeev (Yunani).
Hanya 34 menit setelah mengamankan emas 50 meter gaya bebas, Dressel kembali menjadi yang tercepat di final nomor 100 meter gaya kupu-kupu. Dia membuat catatan waktu 49,66 detik.
“Ini semua didapat dengan cara yang tidak mudah. Sungguh tidak mudah,” ucap Dressel dilansir Associated Press.
Pada nomor 100 meter gaya kupu-kupu ini, perenang Rusia Andrey Minakov meraih perak dengan raihan 50,83 detik.
Sementara perenang Afrika Selatan Chad le Clos meraih perunggu dengan 51,16 detik.
“Caeleb memang luar biasa,” kata Chad le Clos.(JPG)