Banner 1

Parah! Pedestrian Belum Bersih dari PKL

BOGOR – Pemkot Bogor terus berbenah menjelang akan diresmikannya fasilitas pedestrian (pejalan kaki) Kebun Raya Bogor (KRB). Sejumlah SKPD dikumpulkan dalam rapat di Paseban Surawisesa Balaikota, Kamis (05/01/2017). Salah satu masalah yang menjadi sorotan Walikota Bogor Bima Arya adalah jalur pedestrian yang belum steril......

Menang di #WeLoveCities, Bogor Dinobatkan Sebagai Kota Paling Dicintai di Seluruh Dunia

BOGOR- BOGOR - Setelah melewati proses panjang, akhirnya Kota Bogor meraih kemenangan di ajang #WeLoveCities dan dinobatkan sebagai kota paling dicintai di seluruh dunia dalam ajang yang digelar World Wide Fund for Nature....

PSB Bogor Sukses Gulung Persima Majalengka

BOGOR - PSB Bogor berhasil meraih poin penuh dalam lanjutan Liga Nusantara 2016. Tidak tanggung-tanggung anak-anak Laskar Pakuan menggulung tim asal Jawa Barat lainnya, Persima Majalengka enam gol tanpa balas....

Hadapi Liga Nusantara, PSB Matangkan Persiapan

BOGOR–Skuat PSB terus mengasah kemampuannya dalam rangka persiapan menghadapi Liga Nusantara (Linus) di Depok pada 8-11 Agustus nanti. Bertempat di Stadion Padjajaran, kemarin tim kebanggaan warga Kota Bogor ini melakoni uji tanding melawan kesebelasan Ciomas....

Mantap! Atasi Pemotor Nekat, Walikota Instruksikan Patroli di Jalur Sepeda Otista

BOGOR – Aksi Mahesa Jenar (13) dan Wildan Pratama Putra (13) yang nekat memalang sepedanya di jalur sepeda Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista) yang dilewati pengguna sepeda motor jelas menampar telak Pemkot Bogor.Walikota Bima Arya bahkan mengaku greget jika melewati Jalan Otista. Jalur yang dibangun khusus untuk sepeda seringkali dikuasai sepeda motor, berbeda dengan.......

Thursday 30 November 2017

PPP Djan Faridz Restui Bima-Dadang di Pilwalkot Bogor 2018


Langkah politik bakal calon Wali Kota Bogor petahana, Bima Arya, kembali disorot. Akhir pekan kemarin, Bima Arya curhat soal kedekatannya dengan politisi PDI Perjuangan Dadang Iskandar Dhanubrata, kepada politikus senior Bogor, Endang Kosasih.

Curhatan Bima itu disampaikan saat menghadiri resepsi pernikahan putri mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor, itu di Ciawi. Kepada Endang, Bima mengaku kedatangannya sekaligus meminta petunjuk jelang pertempuran politik Pilkada serentak 2018 mendatang.

“Saya datang untuk minta petunjuk beliau (Endang Kosasih),” kata Bima Arya.

Endang membenarkan curhatan Bima itu. Menurutnya, curhatan Bima lebih condong ingin berpasangan dengan Dadang. Terlebih, Bima-Dadang juga sudah mendapat restu dari para inohong di PDI Perjuangan.

”Memang kans (Bima Arya, red) berpasangan dengan Dadang Dhanubrata sangat besar,” sebutnya. Tapi, kata Endang, perjalanan Bima tak akan mudah. Sang petahana harus menunggu lampu hijau dari petinggi Partai Amanat Nasional (PAN) yakni Amien Rais.

Pada silaturahmi itu, turut hadir Ketua DPC PPP kubu Djan Faridz, Dedi Sumarna. Dedi sebagai pengusaha dan politisi muda di Kota Bogor berjanji bakal memberikan dukungan pada pasangan Bima Arya-Dadang Dhanubrata.

“Saya akan menyuport menyeponsori Bima Arya dan Dadang,” ujar Dedi. Dia menganggap, Bima-Dadang akan menjadi pasangan yang ideal untuk membangun Kota Hujan. “Saya aminkan jika nanti berpasangan,” ujarnya.



sumber:pojoksatu.id

Polisi Tangkap 4 Pelaku Curanmor di Bandung, Curi Motor Dijual ke Tasik, Sudah Beraksi 35 Kali



BANDUNG – Polisi berhasil menangkap empat pelaku pencurian kendaraan bermotor yang sudah melakukan aksinya sebanyak 35 kali di Kota Bandung.

Lokasi penangkapan dilakukan di Jl. Linggawastu No.260/25 Kel. Tamansari Kec. Bandung Wetan Kota Bandung.

Adapun para tersangka yaitu Adi Supriatna (20), Rijal Wahyudin, (22), Agun Gunawan alias Aceng, Irpan Priana alias Cuke (21).

Sementara korban pencurian seorang mahasiswa di Jl. Linggawastu No. 260 Tamansari kota Bandung bernama Winardo (24).

Polrestabes Bandung mengamankan sejumlah barang bukti dua belas unit sepeda motor berbagai merek, Empat buah kunci astag (Kunci T), dan satu pucuk senjata rakitan jenis Revolver beserta 4 butir amunisi.

Modus yang dilakukan pelaku mengambil kendaraan  dengan cara merusak kunci stang motor menggunakan kunci Letter T kemudian dijual Ke kota Tasikmalaya.
(sta/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Tanpa Atap, Pasar Tradisional Cimindi Semakin Kumuh


CIMAHI – Pedagang pasar tradisional Cimindi minta pembangunan atap segera diselesaikan. Sebab, jika tidak secepatnya dirampungkan, pasar yang berlokasi di Jalan Mahar Martanegara itu akan tampak semakin kumuh akibat becek jika terjadi hujan.

Pantauan di lokasi, pembangunan atap saat ini baru mencapai sekitar 50 persen. Sementara target rampungnya pembagunan atap tersebut akhir tahun 2017.

Ketua Forum Pedagang Pasar Cimindi Mumuh (43), mengaku, belum beresnya pemasangan atap tersebut dikeluhkan para pedagang. Terlebih, pada bagian bawah pasar jika terjadi turun hujan selalu digenangi air dan menimbulkan becek disekitar pasar.

“Pedagang mah berharap bisa selesai sebelum masuk ke tahun 2018. Karena janjinta ditargetkan bulan desember 2017 selesai,” ungkapnya.

Kendati pembangunan atap tersebut sedang berjalan, namun ia tidak yakin selesai tahun ini. Terlebih, pembangunan atap itu sempat terhenti beberapa bulan.

“Khawatirnya, kalau dipaksakan jadi akhir tahun, bangunannya tidak maksimal,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Koperadi UMKM dan Perindustrian Kota Cimahi Muhammad Sutarno mengatakan, saat ini atap Pasar Tradisional Cimindi masih dalam tahap perangkaian.

“Atap sedang disetting di luar, sudah termasuk span gelagarnya,” terangnya.

Diakuinya, penyettingan hingga pemasangan atap memakan waktu yang tidak sebentar. Pihaknya sengaja tidak merangkai atap di pasar langsung sebab, apabila dikerjakan di lokasi bisa memakan tempat yang akhirnya mengganggu aktifitas di pasar.

“Target selesai akhir tahun ini (desember 2017),” pungkasnya.

Untuk saat ini, pembangunan tersebut telah memasuki tahap pamasangan atap dan sejumlah pekerja tampak sedang memasangkan sejumlah baja ringan yang fungsinya untuk penopang atap.
(RBD/gat/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Penerimaan Pajak di Kanwil DJP Jawa Barat I Tahun 2017 Tak Memuaskan



BANDUNG – Penerimaan pajak di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jawa Barat I hingga 28 November 2017 menurun. Musababnya, terkait tax amnesty yang belum sepenuhnya dilakukan oleh Wajib Pajak (WP).

Hal itu diungkapkan, Kepala Kanwil DJP Jawa Barat I Yoyok Satiotomo usai menghadiri acara Dialog Perpajakan Tahun 2017 dengan tema Berkontribusi Membangun Negeri di Hotel El Royal, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Selasa (28/11/17).

Menurut Yoyok, penerimaan pajak hingga 28 November 2017 baru mencapai 75 persen dari yang ditargetkan sebesar Rp 28 triliun. Angka itu mengalami penurunan dari periode yang sama dimana sudah mencapai 83 persen.

“Memang terjadi penurunan jika dibandingkan dengan 28 November 2016 dan 28 November 2017. Jadi memang agak berat,” ucapnya.

Yoyok menilai, penyebab turunnya penerimaan pajak memang karena tax amnesty yang belum sepenuhnya dilakukan oleh WP. Akan tetapi, pihaknya optimis bisa mengejar peneriamaan pajak sesuai target, terlebih dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) baru nomor 165.

“Jika mengacu pada PMK itu sangat efektif sejak 20 November 2017. Intinya bisa mendorong kepatuhan WP dalam melaporkan aset dan melaksanakan kewajiban perpajakan dengan benar.

Jadi yang belum ikut tax amnesty kita beri kemudahan untuk pengungkapan aset secara sukarela dengan tidak ada batas waktunya,” paparnya.

Kata Yoyok, sejauh ini ada beberapa sektor penerimaan terbesar pajak di Jawa Barat I . Contohya, sektor Industri Pengolahan yang tumbuh sebesar 34 persen.

Yoyok berharap, dari 16 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang berada di lingkungan Kanwil DJP Jawa Barat I diharapkan setidaknya empat KPP bisa mencapai target 100 persen.

“Mudah-mudahan target bisa tercapai,” terangnya. Yoyok menyebut, realisasi pendapatan pajak periode 2017 diharapkan bisa memenuhi target meskipun dirinya tidak menampik pada prosesnya nanti ditemukan beragam kendala.

Bahkan, pihaknya optimis penerimaan pajak bisa melebihi target dan lebih baik jika dibandingkan pada 2016 dengan penerimaan pajak mencapai Rp 24 triliun.

“Kami harap ini bisa terealisasi dengan baik,” pungkasnya.
(RBD/arh/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Parungpanjang Bogor Jadi Kota Debu, Warga Ancam Ontrog Istana


Jika Anda menemukan banyak truk pengangkut galian lalu lalang dengan debu yang memerikan mata dan menganggu pernapasan di sepanjang jalan, mungkin Anda berada di Parungpanjang.

Wilayah yang berada di ujung perbatasan antara Kabupaten Bogor dengan Tangerang itu belakangan ramai karena disebut sebagai Kota Debu.

Julukan anyar ini merupakan puncak kekecewaan warga akibat semakin meningkatnya volume lalu lalang truk yang membuat debu dimana-mana. Kejadian ini bukan baru-baru ini saja, namun sudah terjadi bertahun-tahun.

“Bogor itu dikenal dengan kota hujan. Namun di Parungpanjang ini bukan Kota Hujan, tapi Kota Debu. Setiap hari, dari pagi sampai malam disuguhi debu,”  ujar  Tokoh Pemuda Parungpanjang, Eki Maulana, kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Warga kata dia sudah lelah karena setiap hari disuguhin debu. Apalagi, tidak ada iktikad baik dari Pemkab Bogor untuk mencari solusi dari masalah tersebut. Karena itu jalan satu-satunya adalah dengan mengadu langsung ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor.

“Kami akan segera ke Istana Bogor. Mengadukan nasib kami ini kepada Presiden Jokowi secara langsung,”  lirihnya.

Kenapa langsung ke istana? Menurut dia, kebetulan presiden akan berkantor di Bogor selama sebulan. Hal itu dirasa  merupakan momentum yang bagus untuk menyuarakan uneg-uneg warga.

“Kami akan ngadu terkait debu, jalan rusak dan kendaraan besar pengangkut hasil tambang melintasi di Kecamatan Parungpanjang,” tuturya.

Ya, aksi ini merupakan klimaks dari segala permasalahan penyalahgunaan jalan provinsi menjadi jalan tambang di Parungpanjang. Sebab, belajar dari yang sudah-sudah, keluhan yang mereka lakukan ke pemerintah kecamatan, pemkab dan teranyar ke Pemprov Jabar tak kunjung digubris.

“Oleh karena itu,  kita harus temui pemerintahan yang lebih atas lagi. Kita harus temui Presiden Jokowi,”  timpal  Tokoh Masyarakat Parungpanjang Ache Imran.

Rencananya aksi demo masyarakat Parungpanjang ke Istana Bogor akan dilaksanakan pada Rabu (6/12/17) mendatang.  “Pembagian tugas sudah dilakukan. Mulai siapa yang mengurus perizinan sampai transportasi dan akomodasi,” pungkasnya.



sumber:pojoksatu.id

Pengamat: Era Digital Turunkan Wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda


CIMAHI – Perkembangan era digital sangat berpengaruh pada penurunan wawasan kebangsaan bagi generasi muda. Untuk itu, semua elemen masyarakat harus dapat menangkap perkembangan dan perubahan karakter bangsa dengan kemampuan deteksi dini agar generasi muda tidak terbawa arus negatif.

Demikian disampaikan Pengamat Pendidikan, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Cimahi, Khaerul Syobar, saat dihubungi, Selasa (28/11/17).

“Sudah tentu harus siap dalam menghadapi budaya asing yang berlawanan dengan Pancasila. Tapi sekarang, sekolah khsusnya di Cimahi, jarang melakukan kegiatan yang sifatnya edukatif untuk memberikan wawasan kebangsaan,” kata Khaerul, Selasa (28/11/2017).

Sejauh ini, dia memiliki pandangan bahwa pendidikan atau wawasan kebangsaan di kalangan siswa mengalami kemunduran bahkan, generasi muda lebih mudah menerima ideologi dan budaya asing, ketimbang wasasan kebangsaan negeri sendiri.

“Ini yang disebut degradasi mental. Sehingga wawasan kebangsaan perlu ditingkatkan kembali. Dalam hal ini tentunya pemerintah lebih berperan,” ujarnya.

Dia menyebutkan, ada beberapa faktor terkait menurunya wawasan kebangsaan di kalangan pelajar diantaranya, pengurangan mata pelajaran tentang kewarganegaraan dan akhlak yang berhubungan langsung dengan keagamaan di sekolah terutama, pemahaman pancasila.

“Padahal itu merupakan dasar dari pemahaman mengenai wawasan kebangsaan,” ungkapnya.
(RBD/gat/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Pembuatan Paspor di Bandung Meningkat 20 Persen



BANDUNG – Permohonan pembuatan paspor baru dan perpanjangan di Kantor Imigrasi Kelas I Bandung dalam sebulan terakhir mengalami peningkatan 20 persen.

Peningkatan itu terjadi seiring banyaknya pemohon yang ingin pergi berlibur Natal dan tahun baru.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Bandung, Sri Warnati mengatakan, banyak pemohon yang membuat paspor memang kerap terjadi setiap tahun. Alasanya utamanya ialah ingin pergi berlibur keluar negeri bersama keluarga, rekan kerja, maupun mitra bisnis.

“Selain itu banyak masyarakat yang berangkat berlibur dan mulai mempersiapkan paspor untuk berangkat haji maupun umroh,” ucap Sri saat ditemui di ruang kerjanya Selasa (28/11/17).

Lebih lanjut, Sri mengungkapkan, aktivitas pembuatan paspor banyak didominasi oleh anak sekolah (pembuatan paspor baru). Peningkatan permohonan pembuatan paspor baru dan perpanjangan mengalami kenaikan mulai dari 20 sampai 25 persen atau dari 400 pemohon menjadi 500 pemohon per-harinya.

“Kemudian diikuti pembuatan paspor untuk umroh yang meningkat sekitar 5 persen serta persiapan berangkat haji,” jelasnya.

Sri menyebut, untuk mengatasi peningkatan permohonan pembuatan paspor tersebut, pihaknya mengoptimalkan petugas loket pelayanan yang mulai bekerja pukul 08.00 WIB – 15.00 WIB.

“Berapapun banyaknya jumlah permohonan petugas kami siap memberikan pelayanan terbaik sesuai jadwal jam kerja yang telah ditentukan,” ujar dia.

Sri juga menjelaskan, jika sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP), setiap permohonan pembuatan maupun perpanjangan paspor akan diproses dengan baik dengan durasi waktu pengerjaan hingga tiga hari.

“Penyelesaian paspor 3 hari kerja setelah proses pengambilan foto biometrik, jika tidak ada kekurangan atau masalah hukum maka bisa diterbitkan paspornya,” jelasnya.

Sri menambahkan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat di wilayah kerja Imigrasi Bandung jika membuat paspor sebaiknya dilakukan dijauhjauh hari. Alasanya, sistem pembuatan paspor sudah berubah menjadi sistem antrianya dilakukan secara online.

Artinya dengan diterapkannya sistem pendaftaran online diharapkan masyarakat lebih dimudahkan dalam pengajuan permohonan.

“Jadi saat pembuatan paspor tidak perlu antri, hanya untuk mendapatkan nomor antrian,” pungkasnya.
(RBD/caca/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Akibat Cekcok di Medsos Pelajar SMP di Cimahi Ini Picu Tawuran



CIMAHI – Puluhan anak sekolah tingkat menengah pertama terlibat tawuran di wilayah Cimahi Selatan, Selasa (28/11/17). Dalam peristiwa itu, Polsek Cimahi selatan telah mengamankan sebanyak 8 orang pelajar dan 6 orang yang bukan pelajar.

Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan sejumlah senjata yang digunakan untuk menyerang lawan diantaranya, tiga buah gear motor yang ditalikan dengan sabuk serta senjata tajam tumpul.

Dari informasi yang dihimpun sejumlah saksi, tawuran tersebut terjadi sekitar pukul 15.00 Wib di jalan Mahar Martanegara. Diketahui, para siswa yang terlibat tawuran itu berasal dari SMPN 4 Padalarang dan MTs Nurul Falah Cimahi.

Kapolsek Cimahi, Kompol Rukun Iman, menyebutkan, motif para pelajar dari Padalarang yang datang ke Kota Cimahi yakni dalam perjalanan menuju ke Kawah Putih Ciwidey Kabupaten Bandung. Namun, kedatangan para pelajar SMPN 4 Padalarang itu sudah ada niatan untuk menyerang ke MTs Nurul Falah.

“Awalnya mereka cekcok di media sosial, kemudian mereka melakukan penyerangan,” kata Rukun Iman, di Mapolsek Cimahi Selatan, Jalan Mendut, Selasa (28/11/2017).

Dia melanjutkan, terkait siswa dari MTs Nurul Falah yang menjadi korban, dugaan sementara pelajar tersebut merupakan salah sasaran dari para pelajar lainnya. Sebab, lanjut dia, para pelajar yang melakukan penyerangan tidak mengetahui lokasi sekolah yang dituju.

“Akhirnya mereka menyerang siswa dari sekolah lain yang kebetulan melintas di hadapan pelaku penyerangan itu,” tuturnya.

Saat ini para pelajar yang terlibat penyerangan sedang dalam pemeriksaan lebih lanjut dan dilakukan pembinaan. Untuk selanjutnya, pihak kepolisian juga sudah menghubungi orangtua dan pihak sekolah yang bersangkutan.

“Kita sudah hubungi pihak keluarga dan sekolah. Untuk sementara mereka diamankan di Mapolsek,” pungkasnya.
(RBD/gat/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Penyakit Katastropik Tetap Ditanggung BPJS Kesehatan


CIMAHI – Masyarakat resah dengan kabar bahwa Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan tidak akan menanggung delapan penyakit. Delapan penyakit tersebut adalah, penyakit jantung, kanker, gagal ginjal, stroke, thalasemia, sirosis hati, leukimia, dan hemofilia.

Salah seorang warga Cihanjuang, Kota Cimahi, Lucky Permana (22) mengaku, dirinya mengetahui hal tersebut dari sebuah media informasi yang menyebutkan, dengan defisit yang terus menggunung BPJS Kesehatan tidak akan membiayai lagi beberapa penyakit.

“Kok bisa defisit. Kalau gitu mah buat apa bayar, kalau tidak bisa digunakan. Jelas suatu kerugian buat masyarakat, bukan saya saja, yang lain juga pasti bertanya,” katanya.

Menanggapi kabar tersebut, Seketaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Fitriani Manan, meminta agar masyarakat untuk tidak resah dengan mencuatnya kabar tersebut. Sebab, hingga saat ini, pihaknya belum menerima pemberitahuan terkait kabar itu.

“Belum ada pemberitahuan dari BPJS secara langsung, bahkan dari Dinkes provinsi juga belum memberi petunjuk. Jadi belum ada informasi yang jelas. Kita juga baru tau berita itu dari media masa,” kata Fitri, saat ditemui diruang kerjanya, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Senin (27/11/17).

Menurutnya, jika ada perubahan atau peraturan baru, pihaknya selalu mendapat surat dari kementerian kesehatan atau langsung mendapat konfirmasi dari pihak BPJS.

“Tentu akan ada sosialisasi dulu, tidak akan langsung,” ucapnya.
Dia menjelaskan, Jika melihat amanat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), pertama, tidak diperbolehkan memungut biaya dari pasien dan kedua, Pemerintahkan sudah mewajibkan 2019 Universal Health Coverage (UHC) dimana pemerintah daerah harus mendaftarkan masyarakat miskinnya dan perusahaan diwajibkan pula mendaftarkan, maka akan menjadi satu masalah jika pembiayaan pengobatan masih ditanggung masyarakat peserta BPJS Kesehatan.

“Jika ada penarikan biaya untuk rawat inap saja, itu sudah menjadi masalah walupun, iurannya tidak besar,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Kota Cimahi, Yudha Indrajaya menegaskan, jika pemberitaan mengenai penghapusan tanggungan untuk 8 penyakit katastropik oleh BPJS Kesehatan tidak benar.

“Berita yang beredar itu hoax. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Dirut BPJS Kesehatan, 8 penyakit katastropik masih ditanggung oleh BPJS,” katanya.

Dia melanjutkan, delapan penyakit katastropik ini memang menjadi penyakit yang menyedot pembiayaan perawatan paling besar di seluruh rumah sakit mitra BPJS.

“Memang pembiayaan yang dikeluarkan secara keseluruhan itu hampir 20 persen, hanya untuk menanggung biaya perawatan penyakit katastropik,” ujarnya.

Yudha mengimbau, agar masyarakat peserta BPJS Kesehatan tidak termakan sebuah isu yang tidak jelas kebenarannya.

“Mengenai penghapusan tanggungan untuk delapan penyakit katastropik. Semua tetap berjalan seperti prosedur yang berjalan selama ini,” pungkasnya.
(RBD/gat/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Pelaku Wisata Kabupaten Bogor Dukung Kang Iwan di Pilbup Bogor 2018


Dukungan terus mengalir pada bakal calon kepala daerah dari Partai Gerindra, Iwan Setiawan. Senin (27/11/17) para pegiat Pramuwisata Bogor Raya (Prambora) Kabupaten Bogor menyampaikan langsung dukungan itu dalam perayaan Hari Jadi yang pertama Prambora Kabupaten Bogor, di Puncak, Cisarua.

Kang Iwan –sapaan Iwan Setiawan– memandang dukungan tersebut sebagai amanah dan kepercayaan dari masyarakat. Terlebih dukungan itu datang dari para pekerja wisata, seolah mengharapkan adanya perbaikan tata kelola industri pariwisata di Bumi Tegar Beriman.

”Sehingga diharapkan kontribusi dalam melayani wisatawan semakin baik dan profesional,” ujar pria yang kini menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu.

Kang Iwan menyebut wisatawan yang datang ke Puncak berasal dari mancanegara. Sehingga dengan penglolaan yang tepat, tentu akan membantu meningkatkan pendapatan daerah, juga kesejahteraan para pelaku industri wisata.

”Dengan demikian, saya berharap pemerintah mendukung keberadaan Prambora. Pengenalan destinasi wisata di Puncak akan membantu wisatawan datang ke lokasi lain di Indonesia,” imbuhnya.



sumber:pojoksatu.id

Angin Kencang Sapu Pasar Cibenda Kabupaten Bandung Barat


KABUPATEN BANDUNG – Bangunan pasar desa di Kampung Cagak, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ambruk diterjang hujan deras dan angin kencang yang terjadi, Senin (27/11/17) pagi.

Material bangunan yang terdiri dari Kayu dan Bambu telah lapuk dimakan usia oleh karena itu sangat rentan ambruk akibat cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini mengingat pasar desa buka setiap Selasa dan Jumat.

Kapolsek Sindangkerta AKP Surahmat menjelaskan, karena tertimpa material bangunan yang runtuh, satu unit sepeda motor milik siswa SMP alami kerusakan cukup parah.

“Sebelum ambruk terjadi hujan yang disertai angin kencang. Rangka atapnya juga terbuat dari bambu yang sudah lapuk tak mampu menyangga beratnya genteng,” terang Kapolsek, Senin (27/11/17) sore.

Luas keseluruhan pasar kurang lebih 10×15 meter persegi dengan bangunan yang masih terbilang sederhana, sementara atap bangunan yang ambruk kurang lebih sepanjang delapan meter.

Hingga sore ini Polisi, TNI, Pemerintah setempat dibantu warga sekitar bergotong-royong untuk membersihkan material bangunan agar hari pasar besok aman dan tidak terganggu.

“Kami mengimbau kepada pedagang dan masyarakat agar berhati-hati, demi mengantisipasi jika ada material bangunan susulan yang ambruk,” imbuhnya.
(RBD/bie/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Duel Gladiator “Zaman Now” Berujung DPO


Setelah pihak Sat Reskrim Polres Bogor mengamankan satu orang pelaku berinisial DS, kini pihaknya menetapkan dua siswa lainnya sebagai DPO. Sementara ini pelaku lainnya berinisial A dan D masih dalam kondisi buron.

Kapolres Bogor AKBP Andi Muhamad Dicky pada Selasa (28/11/2017) memberikan pernyataan bahwa pihaknya memberi tenggang waktu hingga sepekan ke depan. Jika selama seminggu belum ada, maka nama terang beserta fotonya akan dipublikasikan kepada khalayak.

Kapolsek Rumpin Kompol Sudrin Simangunsong pun turut berkomentar. Menurutnya, pemicu duel antar dua pelajar itu berawal dari saling ejek dan sekaligus mereka ingin menguji ilmu kanuragan.

“Jadi mereka janjian untuk duel. Jadi mau uji ilmu. Misalkan dia tanya, punya ilmu apa, hayu duel. Terus mereka datang ke lapangan, terus duel, begitu saja. Jadi bukan tawuran,” terang Sudrin seperti yang tercantum di detik.



sumber:pojoksatu.id

Keren, Kampung Cibunut di Kota Bandung Jadi Berwarna

BANDUNG – Perkampungan kumuh di Sumur Bandung disulap jadi destinasi wisata. Ada 300 rumah yang diwarnai beragam gambar dan mural. Nampak istimewa karena masing-masing memiliki tema dan warna tersendiri sebagai identitas.

“Alhamdulilah Kota Bandung memiliki kawasan baru yang bersih, rapih, menarik dan inovatif serta inspiratif, namanya Cibunut Berwarna,” ucap Walikota Bandung, Ridwan Kamil saat ditemui disela-sela peresmian Kampung Cibunut, di Jalan Sunda, Kota Bandung, Senin (27/11/17).

Di Kota Bandung, ada kawasan baru yang menarik untuk di kunjungi. Kampung Cibunut namanya. Kampung yang terletak di RW 7, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, baru saja diresmikan oleh Walikota Bandung, sebagai Kampung Cibunut Berwarna.

Tak kurang dari 300 rumah diwarnai beragam gambar dan mural. Setiap rumah nampak istimewa karena masing-masing memiliki tema dan warna tersendiri sebagai identitas.

Setiap warna dan mural yang menempel di dinding memiliki arti berbeda mulai dari lingkungan, perdamaian, kaulinan budak, sejarah, hingga bertemakan pendidikan. Dulu kawasan Cibunut acap kali disebut sebagai daerah kumuh dan kotor.

Namun, dalam dua tahun terakhir warga bergotongroyong membenahi lingkungannya menjadi asri dan rapih. Satu-persatu rumah diberi aksen warna yang menarik, sehingga siapapun yang datang berkunjung pasti terkesan dengan perubahan drastis itu.

Emil sapaan Ridwan Kamil mengungkapkan, kampung Cibunut bisa berubah menjadi daerah yang berwarna berkat hasil kerja sama banyak pihak. Dulax sebagai pihak swasta, komunitas mural Bandung dengan iniasi dari Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA ITB) dan warga Cibunut serta jajaran alumni SMA 3 sebagai penggagas.

Semua berkontribusi dalam menjaga dan mempercantik Cibunut Berwarna. “Mudah-mudahan Cibunut bisa kita promosikan sebagai wisata kampung di Kota Bandung,” kata Emil.

Menurut Emil, kampung Cibunut Berwarna bisa menjadi kampung percontohan bagi kampung-kampung lain di Kota Bandung. Namun, bagaimanapun, imbuh Emil, kampung kreatif akan tercipta jika warganya turut serta dalam perubahan.

“Ini bisa dicontoh. Selain menambah daya tarik untuk wisatawan, juga menjadi bagian dalam menjaga lingkungan,” jelasnya.

Dengan total wilayah seluas 28.643 meter pesegi, setidaknya setidaknya 4.500 liter cat Dulux habis digunakan dilebih 300 rumah dan 40 tembok di RW 7.

“Kami berikan kesempatan kepada warga untuk memilih warnanya sendiri. Kebanyakan yang di cat adalah tembok luar, jadi digunakan produk cat Dulax Weathershield,” kata Head of Brand & Consumer Marketing PT ICI Paints Indonesia (AkzoNobel Decorative Paints Indonesia) Anastasia Tirtabudi.

Anastasia menambahkan, setelah Kampung Cibunut tidak menutup kemungkinan kedepannya akan diterapkan kembali di kampung-kampung lain seiring dijadikannya kampung Cibunut Berwarna sebagai percontohan.

“Saat ini masih tahap ekplorasi tapi belum tahap konfirmasi. Kita lihat saja nanti perkembangannya seperti apa,” pungkasnya.
(RBD/arh/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Pasca Tertutup Longsor, Jalur Selatan Kereta Api Sudah Lancar


BANDUNG – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi II mengklaim, perjalanan kereta api via jalur selatan sudah lancar, pasca kejadian tanah longsor di kawasan antara Stasiun Bumiwaluya-Stasiun Cipendeuy, Kabupaten Garut belum lama ini.

Humas Daop II PT KAI, Joni Martinus mengatakan hingga Senin (27/11/17), pihaknya tidak menerima laporan adanya longsor susulan seperti yang dikhawatirkan.

“Sudah normal lagi, nggak ada keterlambatan atau kendala apapun,” kata Joni, saat dihubungi Radar Bandung. Meski demikian, lanjut Joni, pihaknya terus mengintensifkan pengawasan dan pemeriksaan jalur rel kereta terutama di titik-titik rawan longsor.

” 169 petugas kami siagakan di titik rawan Daop II. Kalau ada tanda-tanda longsor atau gangguan lainnya, saat itu juga ditangani, ” ucap Joni.

Untuk diketahui, jalur selatan kereta api itu memiliki panjang lintasan 386,5 kilometer yang terbentang mulai dari Cikampek di bagian barat, kota Banjar di timur, serta Cianjur di bagian selatan, dengan titik utama berada di Kota Bandung.

Daop II PT KAI yang mengelola jalur tersebut telah mengidentifikasi sedikitnya 49 titik rawan bencana yang tersebar di sepanjang jalur tersebut. Menurut Joni, pendeteksian daerah rawan bencana penting untuk mengetahui ancaman bahaya bagi perjalanan kereta.
“Titik kerawanan itu atidak hanya di wilayah Bumi Waluya dan Cipeundeuy, tapi ada juga di daerah Plered. Kemudian ada juga di wilayah Padalarang, semuanya sudah kita antisipasi,” ujarnya.

Posko penjagaan titik rawan itu sendiri, kata Joni, disii oleh petugas yang berjaga bergantian selama 24 jam. “Mereka dibekali alat keselamatan dan alat komunikasi,” kata Joni.

Selain itu, sejumlah alat berat juga disiapkan di beberapa titik. “Kemudian yang lain adalah menempatkan Alat Materi Untuk Siaga (AMUS), termasuk menyiagakan flying genk, satuan regu yang bergerak cepat ketika terjadi bencana alam,” ujar dia.

Seperti diketahui, kejadian longsor yang memutus jalur selatan itu terjadi Rabu (22/11/17), sekitar pukul 17.00. Longsor pertama kali ditemukan di KM 233+0/1 antara Bumiwaluya-Cipendeuy, terdapat longsoran menutupi jalur kurang lebih 10 meter.

Kemudian terjadi juga longsor susulan di KM 230,231,232, dan 231. Akibatnya, operasional kereta mengalami gangguan, sehingga PT KAI Daop II pun mengalihkan rute dan merombak pola operasi kereta dengan resiko terjadi penumpukan di jalur utara, dan keterlambatan sejumlah kereta.
(RBD/nda/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Beli Bensin Eceran Pakai Uang Palsu, Pria di Cimahi Ini Kena Bogem Warga



CIMAHI – Polsek Cimahi Selatan temukan uang palsu (Upal) pecahan Rp 100 ribu sebanyak 10 lembar. Upal tersebut didapatkan dari seorang pria pengangguran yang mencoba menukarkan di sebuah kios bensin eceran di kawasan Kelurahan Melong Kecamatan Cimahi Selatan, Rabu (29/11/17).

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi mata di lokasi kejadian, pelaku berinisial ED (36) itu awalnya membeli bensin kemudian membayarnya dengan uang pecahan Rp 100 ribu.

Karena tidak ada kembalian, pemilik kios mengambil uang ke dalam rumah. Akan tetapi, setelah uang itu diserahkan, pria itu meminta menukar uang Rp 200 ribu dengan uang pecahan Rp 50 ribu kepada pemilik kios.

Salah seorang saksi mata, Hendi (35), mengatakan, pemilik kios menaruh curiga saat memegang uang yang dikasihkan dari pelaku. “Ibu Siti (pemilik kios) nanya ke saya, ini uangnya kayanya palsu. Saya lihat ternyata benar uang palsu,” katanya.

Mengetahui hal tersebut, Hendi bersama warga lainnya langsung melakukan penangkapan. Namun pelaku melawan sehingga menyulut emosi warga. Warga pun geram dan langsung memberi bogem mentah kepada pelaku.

“Pelakunya berdua, yang satu kabur. Kami langsung bawa ke polsek,” ucapnya.

Kapolsek Cimahi Selatan, Kompol Rukun Iman mengatakan, intimidasi terhadap tersangka didasari kekesalan warga. Sebab, tersangka tidak hanya mencoba menukarkan Upal saja tapi, mencoba mengambil play station 3 yang ada di rumah pemilik kios.

“Jadi tersangka ini mencoba mencuri juga. Tapi keburu ketahuan sama pemilik dan warga yang saat itu ada disekitar kios,” Kata Rukun Iman di Mapolsek Cimahi Selatan, Jalan Mendut, rabu (29/11/17).

Sejauh ini, diakui Rukun Iman, peredaran uang palsu di wilayah hukum Polsek Cimahi Selatan baru pertamakali. Dengan demikian, pihaknya akan melakukan pengembangan terhadap pelaku mengenai sumber uang palsu tersebut.

“Akan kami lakukan pengembangan. Karena uang palsu Rp 1 juta ini pasti ada sindikat pengedarnya,” tegasnya.

Menurutnya, kemungkinan mereka masih coba-coba mengedarkan upal tersebut. Sebab masih termasuk dalam jumlah kecil.

“Tapi, kalau berhasil sepertinya jumlah uang palsu yang diedarkan akan lebih besar lagi,” pungkasnya.

Atas perbuatannya, tersangka diancam dengan pasal 363 dan 244 KUHP dengan hukuman penjara diatas 10 tahun.
(RBD/gat/pojokjabar)


Sumber:pojoksatu.id

Pemilih di Pilkada Kota Bekasi Dilarang Pakai Baju Bola Saat Nyoblos


BEKASI – Pemilih di Pilkada Kota Bekasi 2018 dilarang mengenakan kostum atau memasang simbol pasangan kandidat saat tahapan pemungutan suara berlangsung.

Larangan tersebut berlaku baik di dalam maupun di luar tempat pemungutan suara (TPS).

“Hari pemungutan suara tidak boleh ada kegiatan maupun simbol-simbol pasangan calon, juga alat-alat peraga kampanye di sekitar TPS, apa lagi di dalam TPS,” kata Ketua KPU Kota Bekasi, Ucu Asmara Sandi.

Kata Ucu, simbol-simbol tersebut selain nomor urut dan alat peraga berkaitan dengan pasangan kandidat peserta Pilkada Kota Bekasi.

“Yang dimaksud dengan simbol-simbol kampanye itu nomor urut, foto pasangan calon maupun jargon-jargon politik,” ujarnya.

Pemilih sekaligus saksi yang memakai atribut pasangan calon di TPS dikhawatirkan akan menggangu pilihan pemilih.

“Pemilih, saksi luar maupun saksi dalam tidak dibenarkan memakai atribut pasangan calon,” katanya.

Jika ditemukan, kata Ucu, pihak penyelenggara wajib memberi teguran kepada saksi. Jika saksi memakai baju partai atau baju pasangan, saksi tersebut wajib pulang dan boleh kembali ke TPS setelah mengganti baju.

“Sementara atribut lain seperti topi juga wajib dilepas. Memakai baju bola yang ada angka satu dan dua, itu juga tidak boleh. Apalagi memberikan isyarat dengan tangan kepada pemilih,” jelasnya.

Larangan itu, lanjut Ucu, mengacu kepada undang-undang yang telah ditetapkan. Selain itu, saksi di dalam TPS wajib ada surat mandat. Saksi di dalam dan di luar juga wajib mematuhi peraturan yang diterapkan pihak penyelenggara.

“Tanpa surat mandat, saksi tidak diperbolehkan masuk di TPS,” ujarnya.
(sar)


Sumber:pojoksatu.id

Drainase Buruk, Jalan Bojong Nangka Bogor Digenangi Air


Buruknya proses betonisasi jalan yang tidak diimbangi pembangunan drainase yang baik berakibat pada pendeknya usia jalan.

Seperti yang terjadi pada Jalan Raya Bojongnangka-Cikeuas, tepatnya di Kampung Cikuda, Desa Bojongnangka. Belum lama dibeton, kondisi jalan ini kembali rusak karena drainase buruk yang berbuah genangan air.

Seperti selasa (28/11/17). Meskipun kondisi cuaca cerah, di jalan itu nampak ganakan air hingga ukuran betis orang dewasa.

“Hujannya kemarin, tapi genangannya bisa sampai besok, karena drainasenya rusak,” tukas Samuel (32) pengendara asal Cikeas Udik ini.

Tak hanya merusak jalan, akibat genangan air itu tak sedikit pengendara jalan yang terjatuh. Karena di tengah genangan air ada lubang dalam yang tak terlihat oleh pengendara. “Ada lubang di dalam genangan itu, jadi banyak yang tidak tahu dan jatuh,” ucapnya.

Menyikapi hal itu, Camat Gunungputri Juanda Dimansyah mengaku akan berkoordinasi dengan dinas terkait. Ia mengimbau agar pengendara jalan lebih berhati-hati. “Saya sudah tahu lokasinya dan sudah banyak yang laporan. Karena itu akan saya komunikasikan,’ tukasnya.

Ia menduga, tersumbatnya aliran air tak hanya karena kondisi drainse yang buruk. Aktivitas pembuangan sampah ilegal diduga memberi andil terhadap genangan air itu.

“Bisa saja drainasenya bagus, hanya kesumbat sampah. Tapi tetap akan saya laporkan ke kabupaten,” tuturnya.



sumber:pojoksatu.id

Merasa Dicurangi Wasit, PCB FC Kalah Dilaga Perdana Babak Playoff Liga 3


KENDAL – Skuat Patriot Candrabhaga (PCB) FC harus menelan pil pahit dilaga perdana mereka pada babak play off menuju putaran final Liga 3 Nasional menghadapi Pes Pessel di Stadion Kebon Dalem Kendal, Selasa (28/11/2017) kamarin.

Patriot harus menelan kekalahan 1-0 atas Pes Pessel. Kekalahan tersebut bukan hanya hasil akhir yang membuat skuat asuhan Warta Kusuma ini kecewa. Dua gol yang dilesakan sang kapten PCB FC, Supri serta rekannya Juju dianulir wasit.

”Kita kalah 1-0, dua gol PCB dianulir, padahal kita menguasai permainan dan yang mendikte lawan, menit-menit awal sampai akhir tampil menekan,”terang Pelatih PCB FC, Warta Kusuma dengan nada kecewa.

Kekecewaan juga dirasakan sang kapten PCB FC, Supriadi. Ia menilai keputusan wasit sulit diterima oleh pemain karena dua gol yang seharusnya membawa kemenangan untuk Patriot harus dianulir.

”Wasit menganggap bola sudah out saat tendangan bebas, padahal saat kita melihat video yang direkam oleh pengurus, tidak ada bola out. Dilaga perdana kita gak puas karena merasa dicurangi wasit. Padahal anak-anak sudah main maksimal. Sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit,”terang Supri.

Supri mengakui bahwa ia bersama rekannya sudah tampil all out dan menyerang hingga tercipta dua gol yang sejatinya menjadi kemenangan Patriot jika tidak dianulir. Selanjutnya Patriot akan menghadapi Gadjah Mada FC, Rabu (29/11/2017) pukul 13.00 dilapangan yang sama. ”Pertandingan selanjutnya kita optimis bisa meraih poin penuh,”tandasnya.
(one)


Sumber:pojoksatu.id

Imelda Bangun Olympic City di Bogor Utara, Hadirkan Hunian Terintegrasi Berkonsep Go Green


Kabar gembira bagi warga metropolitan. Hari ini, Olympic Commercial Business District (OCBD) meresmikan pembangunan Olympic City di utara Kota Hujan.

Ini adalah komplek hunian yang dibangun secara terintegrasi dengan berbagai fasilitas berkonsep go green.

”Konsepnya one stop living. Ada entertainment, edukasi juga,” ujar Vice President Director PT Olympic, Imelda Fransisca, kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Selasa (28/11/2017).

Karya masterpiece Olympic yang berlokasi di Jalan Kaum Sari, Kelurahan Cibuluh, Bogor Utara itu  digarap apik dengan berbagai keunggulan.

Sebesar 60 persen dari total 30 hektar lahan Olympic City adalah perumahan Pine Garden. Imelda memastikan komplek hunian ini merupakan kawasan asri nan hijau dan menjanjikan atmosfir yang sangat memanjakan penghuni.

Selain perumahan Pine Garden, Olympic City dilengkapi fasilitas penunjang seperti perkantoran, sekolah dan rumah sakit. OCBD juga menyediakan pusat perbelanjaan, hotel hingga apartemen.

”Kelebihan lain yang kami tawarkan adalah lokasinya yang strategis. akses lalu lintas cukup luas dan akses tol yang sangat dekat,” kata Imelda.

Konsep Olympic City sesuai dengan bisnis awal Olympic yakni erat dengan produk furniture berbasis kayu. Nama-nama cluster di komplek ini pun tak lepas dari nama-nama kayu dan produk alam.

Prinsip itu pun tetap dilakukan Olympic dalam ekspansinya ke bisnis properti seperti Smart Warehouse di kawasan Industri Olympic Sentul seluas 120 hektar.

General Manager Olympic Development Zakky Afifi menambahkan, berbagai penawaran menarik juga ditawarkan pada konsumen di masa awal pembukaan Pine Garden. Salah satunya dengan pembukaan harga yang cukup murah, yakni Rp700 jutaan.

”Pada tahap awal akan dibangun 129 unit dengan beberapa tipe. Di antaranya: tipe 52/72, 65/84, 74/106 dan 79/104 dengan rumah dua lantai,” imbuhnya.

Tak hanya itu, konsumen yang memiliki KTP Bogor mendapat promo khusus yakni DP nol persen. ”Ini harus cepat. Karena berakhir sampai akhir Desember 2017. Tujuannya biar orang Bogor tetap berinvestasi di Bogor. Tidak perlu jauh-jauh ke luar kota,” kata Zakky.

Dia memastikan, saat ini proses pembangunan sudah berjakan. Lahan yang digunakan untuk hunian sebesar 60 persen dari luas lahan yang dikomersilkan.



sumber:pojoksatu.id

Musim Penghujan, Wakil Wali Kota Bekasi Ajak Warga Antisipasi Banjir

BEKASI – Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, memberikan pesan bagi warga untuk bersama – sama menjaga lingkungan agar tidak lagi diterpa banjir tahunan di musim penghujan ini.

Soal infrastruktur ia meminta tidak usah dikahwatirkan. Pasalnya, Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Penataan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sudah melakukan perbaikan signifikan.

“Perbaikan infrastruktur seperti penguatan tanggul-tanggul, perbaikan polder air, drainase perkotaan juga dan normalisasi aliran air sudah diperbaiki,” ujar Syaikhu, Selasa (28/11/2017).

Menurutnya, peran serta dari masyarakat untuk bersama menjaga kotanya agar lepas dari musibah banjir tentu diperlukan. Hal itu dilakukan dengan tidak membuang sampah di sungai maupun saluran – saluran air yang bisa berdampak penyumbatan drainase.

“Kalau tanpa peran dari masyarakat, bisa apa Pemkot untuk menanggulangi bencana banjir?,” ucapnya.

Selain itu, Pemkot Bekasi juga telah melakukan persiapan untuk musim penghujan ini. Sehingga, jika terjadi banjir, air yang mengepung pun tidak cukup parah dibanding sebelumnya.

“Kalau dilihat dari siklus banjir ini bisa jadi masuk siklus lima tahunan, dimana kita pernah mengalami banjir sebelumnya pada tahun 2002, 2007 dan 2012. Tahun 2017 ini kita waspada. Mudah-mudahan tidak sampai timbul dampak banjir yang meluas dan besar,” jelasnya.
(neo)


Sumber:pojoksatu.id

Pilwalkot Bogor 2018, Dadang Wali Kota, STS Wakilnya


Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP hingga kini belum memutuskan siapa kadernya yang bakal maju di Pilwalkot Bogor 2018. Tapi, berbagai aspirasi kini mulai digaungkan soal siapa yang pantas berpasangan di pesta demokrasi Kota Hujan.

Salah satu kader PDIP Kota Bogor, Sugeng Teguh Santoso terlihat ngebet untuk maju berpasangan dengan ketuanya sendiri, Dadang Dhanubarata. Ia berharap, DPP PDIP segera menetapkan Dadang sebagai calon wali kota dan berpasangan dengan dirinya bertarung di Pilwalkot mendatang.

”Karena saya meninggikan Pak Ketua, saya konsisten mendukung Kang Dadang sebagai Wali Kota, dan siapa Wakilnya? Saya,” ujarnya saat melakukan pertemuan dengan Dadang di Kantor DPC PDIP Jalan Ahmad Yani, selasa (28/11/17).

Dalam pertemuan itu, Sugeng memaparkan kinerja untuk partai selama tujuh bulan terakhir. Ia mengklaim telah berhasil menjalin komunikasi dengan berbagai partai bahkan dari tingkat bawah.

”Saya berkerja juga membangun koalisi di tingkat bawah maupun pusat. Dengan Hanura, dengan Golkar, dengan PKB sudah sampai DPD. Sebagai kader saya tidak diam menunggu, saya bekerja,” tuturnya.

Memang bukan hanya Dadang dan Sugeng yang menjadi opsi DPP PDIP untuk dicalonkan sebagai wali kota Bogor 2018. Pasalnya, masih ada Teddy Risandi yang juga mendaftar sebagai bakal calon wali kota melalui penjaringan PDIP beberapa waktu lalu. Tapi, siapapun yang ditetapkan sebgai calon, Sugeng mengaku akan tetap loyal pada partai.

”Saya harus loyal kepada partai. Jadi siapapun yang dicalonkan kita harus bekerja untuk memenangkan kepentingan PDIP. Saya berkerja untuk kepentingan ideologi partai, 2019 Pileg dan Pilres supaya PDIP juga memenangkan,” kata Sugeng.

Di tempat yang sama, Ketua DPC PDIP Kota Bogor, Dadang Dhanubrata juga mengatakan hal serupa. Ia mengaku siap menyukseskan pencalonan Sugeng di Pilwalkot 2018 jika memang partai memilih Sugeng.

”Saya tegaskan kepada Pak Sugeng, jika Pak Sugeng direkomendasikan oleh partai, maka kita akan mendukung untuk pemenangan Pak Sugeng, demikian juga sebaliknya,” ungkap Dadang.

Menurutnya, proses penentuan calon yang diusung oleh PDIP memang perlu melalui tahapan demokratis. Untuk itu, posisinya sebagai Ketua DPC PDIP Kota Bogor tak sewenang-wenang menutup kemungkinan kader lain untuk maju di Pilwalkot.

”Saya sebagai Ketua DPC kita tidak pernah menutup isu-isu dan saran-saran agar tidak membuka pendaftaran di PDIP Perjuangan. Secara terbuka sejak proses penerimaan calon kita sangat demokratis,” tukasnya.



sumber:pojoksatu.id

Rakornas MUI Resmi Dimulai, Ini yang Akan Dibahas


Majelis Ulama Indonesia (MUI) menggelar Rapat Kerja Nasional ke III, Selasa (28/11/2018).

Rakornas sendiri digelar di Hotel Sahira, Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor dengan tema “Meneguhkan Peran MUI Dalam Menerapkan Islam Wasathiyah Dan Arus Baru Ekonomi Indonesia”.

Rakornas sendiri dihadiri oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Ketua MUI Pusat, KH. Ma’aruf Amin, Pimpinan Harian, Dewan Pertimbangan, Pimpinan Komisi, dan para lembaga.

Selain itu Rakornas ini diikuti oleh Ketua MUI yang ada di 34 Provinsi di seluruh Indonesia.

Ketua Pelaksana (SC) Kiai Muhyiddin Junaidi mengatakan bajwa pembahasan dari Rakornas ini untuk konsolidasi antar organisasi .

Selain itu, nanti juga akan dibahas masalah arus baru ekonomi umat islam.

Kemudian isu-isu strategis lainnya termasuk perkembangan terkini tetang aliran kepercayaan yang ada di Indonesia.

“Bagaimana sikap kita terhadap isu itu, apakah kita semua setuju atau tidak tidak, jadi secara umum kita akan menyatukan visi agar ke publik bisa disampaikan dengan jelas,” ujarnya kepada pojokjabar.

Karena saat ini ada kesimpangsiuran ada orang yang memberikan pernyataannya, tapi pernyataan pribadi seakan-akan ini sebuah lembaga.

“Jadi masalah ekonomi umat ini perlu kita jelaskan karena dari pihak pemerintah memang kurang ada keperhatian dan kepedulian, pemerintah itu sementara waktu cenderung mengejar pertumbuhan ekonomi bukan pemerataan ekonomi,” pungkasnya.



sumber:pojoksatu.id

Pemkot Bogor Legalkan PKL Jualan di Trotoar Jalan Siliwangi


Jika anda yang sering melewati Jalan Siliwangi, Bogor Timur pasti sudah tidak asing dengan sejumlah deretan gerobak pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut.

Meski berada di sebagian trotoar keberadaan PKL tersebut ternyata dilegalkan oleh Pemkot Bogor.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Annas S Rasmana, mengatakan keberadaan lapak PKL tersebut untuk para PKL binaan pemkot.

Keberadaanya, sudah memiliki dasar hukum, yakni peraturan walikota (perwali). “Jadi ada 14 titik zooning PKL, dan salah satunya adalah di ruas Jalan Siliwangi,”  ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Dia menjelaskan, lapak PKL tersebut sudah bisa digunakan untuk lebih dari 45 pedagang eksisting, sepanjang jalan Siliwangi. “Tahun depan akan dibuat lagi sedikit ruas jalan untuk pejalan kaki,” ungkapnya.

Namun, menjadi pertanyaan kenapa pemkot tidak menyiapkan lahan untuk para PKL? Daripada menggunakan trotoar yang notabene fungsinya untuk pejalan kaki. Anas  beralasan zona PKL Siliwangi didesain agar pedagang yang sudah lama berjualan disana lebih rapih.

“Untuk pengadaan lapak PKL kami menganggarkan Rp180 juta, sedangkan penambahan fasilitas trotoar nantinya Rp200 juta,”  ungkapnya.

Sementara, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman mengatakan di dalam perwali tentang zonasi PKL, ada beberapa titik yang masuk ke dalam kategori zona PKL meskipun harus menempati sarana dan prasarana baik yang menunjang jalan maupun bukan penunjang jalan.

Diantaranya yaitu, Jalan Ciremai Ujung, Papandayan, Jalan Pajajaran, Pajagalan, Jalan Dadali, Jalan Binamarga, Jalan Paledang, Gang Selot, Jalan Cidangiang, Jalan Pengadilan, Jalan R3, Ekalokasari, Jalan Batutulis dan Jalan Siliwangi.

“Ini merupakan pengembangan dari perwali tahun 2010  tentang penertiban dan penataan PKL dari 11 titik menjadi 14 titik,” jelasnya.

Penetapan zona PKL ini berlaku selama tempat relokasi belum disediakan pemerintah.   Maka sarana dan prasarana  penunjang jalan seperti trotoar pun boleh digunakan untuk zonasi PKL.



sumber:pojoksatu.id

Kadisparbud Kota Bekasi Ngotot Lanjutkan Pembangunan Kios Kuliner di Danau Duta Harapan

BEKASI – Dinas Parawisata dan Budaya (Disparbud) Kota Bekasi akan tetap melakukan pembangunan Kios Kuliner di sekitar Danau Duta Harapan dan Telaga Mas.

Walaupun, sudah ada penolakan dari warga sekitar lewat sejumlah aksi di lokasi pembangunan tersebut.

Kepala Disparbud Kota Bekasi, Zarkasih mengatakan, pihaknya akan tetap melanjutkan pembangunan Kios Kuliner tersebut.

Kata dia, sesuai dengan aturan yang ada, pihaknya akan melaksanankan pembangunan kios tersebut. Pihaknya mengacu pada Permen PUPR no 28 tahun 2015 Pasal 23 ayat (1) dan (2) dan SK Persetujuan pemanfaatan lokasi sekda no 032/Kep.160 BPKAD tahun 2017.

Karena menurutnya sesuai site plan tidak hanya kios selanjutnya ada perencanaan pengembangan kawasan danau.

“Gambar site plan untuk perencanaan pengembangan kawasan danau seperti jogging trak, taman, spot foto, play ground penataan PKL parkir,” katanya kepada Radar Bekasi, Selasa (28/11/2017).

Menanggapi penolakan dari warga yang juga menyinggung perihal Garis Sepadan Danau atau berdampak pada pemukiman warga, pihaknya mengembalikan lagi ke peraturan yang ada.

“Terkait hal tersebut, mengacu kepada aturan yang ada aja. Luas bangunan yang 250 meter dengan luasan lahan yang ada diperbolehkan,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Perumahan Duta Harapam dan Perumahan Telaga Mas Bekasi Utara lakukan aksi simpatik di danau ruang terbuka hijau fasos fasum.

Warga menolak tegas pembangunan kios kuliner di areal danau tersebut karena dikhawatirkan akan merusak ekosistem danau dan daerah resapan air di musim penghujan.

Menurut perwakilan seorang Warga, Atam Muharam, aksi unjuk rasa yang dilakukan untuk kesekian kalinya ini dilakukan untuk menolak bangunan kios kuliner yang berada di sempadan danau.

“Ini sudah menyalahi aturan, karena fungsi danau adalah menjadi resapan air saat musim pemghujan, kalo dijadikan bangunan kios kulined tetep dipaksakan maka Pemerintag Kota Bekasi melalii Dinas Pariwisata dan Kebudayaan menyalahi aturan,” ucapnya lantang Minggu (26/11/2017).

Padahal lanjut dia, di Undang-undang RI nomer 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, selain itu tidak selaras dengan peraturan kementrian PUPR Nomer 28 tahun 2005 tentang penetapan garis sempadan sungai.

Bukan hanya itu, Warga Menduga bangunan kios kuliner itu tidak mengantongi izin mendirikan bangunan (IMB).

“Kami merasa pembangunan ini ada kepentingan-kepentingan oknum, Kami juga menegaskan kalau tidak segera di bongkar, ratusan warga akan melakukan aksi yang lebih besar lagi dan akan menempuh jalur hukum,” tandasnya.
(neo)


Sumber:pojoksatu.id

Keren, Kabupaten Bogor Raih Penghargaan Swasti Saba Wiwerda


Pemkab Bogor kembali mendapat penghargaan tingkat nasional. Selasa (28/11/17), Kabupaten Bogor didaulat menjadi Kabupaten Sehat kategori Swasti Saba Wiwerda dari Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nilla Farid Moeloek. Bogor dinilai berhasil menyelenggarakan Kabupaten Sehat 2017 untuk klasifikasi pembinaan.

Bupati Bogor Nurhayanti mengatakan, ada empat kategori penilaian dalam ajang ini. Pertama, tatanan kawasan pemukiman sehat, sarana dan prasarana umum yang diwakili oleh rumah sehat di Kampung Cibitung Desa Cibitung Tengah Kecamatan Tenjolaya.

Kedua, tatanan kawasan pariwisata sehat yang diwakili oleh Highland Part Resort Desa Sukajadi Kecamatan Tamansari dan Kampung Budaya di Desa Pasir Eurih Kecamatan Tamansari.

”Ada juga tatanan ketahanan pangan dan gizi yang diwakili kawasan pertanian di Kampung Cibitung Desa Cibitung Tengah Kecamatan Tenjolaya. Kemudian tatanan kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri yang dipresentasikan oleh Posyandu Kemuning di Kampung Cibitung Desa Cibitung Tengah Kecamatan Tenjolaya,” kata Yanti –sapaan Nurhayanti–.

Yanti mengaku bersyukur atas penghargaan tersebut berkat kerja keras seluruh jajaran OPD. Karena itu, ia juga memberikan penghargaan tersebut kepada masyarakat Kabupaten Bogor dan OPD terkait karena telah memberikan dorongan melalui berbaai program kegiatan.

”Saya mengucapkan terimakasih kepada seluruh elemen masyarakat dan instansi terkait juga pihak swasta yang telah berperan aktif pada bidang kesehatan,” tuturnya.



sumber:pojoksatu.id

Lebarkan Sayap ke Property, Olympic City Tawarkan DP 0 Persen


Olympic Group akhirnya mengembangkan sayap usahanya dari bisnis furniture ke property. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan perumahan di kawasan Olympic City, Bogor, Rabu (29/11/2017) siang.

”Ground Breaking ini bertepat dengan Hari Bangkit Olympic Group, yang menandakan secara simbolis dimulainya pembangunan kawasan Olympic City. ”kata Founder Olympic Group Au Bintoro.

Au berharap keberadaan kawasan bisnis Olympic City bisa menjadi monumental bagi masyarakat Bogor. Di atas lahan seluas 30 hektar ini rencananya akan dibangun perumahan, apartemen, hotel, rumah sakit, mall, pusat kuliner, dan perkantoran

” Kami berharap berharap Olympic City ini bisa menjadi kawasan pemukiman modern yang terintegrasi dengan kawasan bisnis, dan komersial yang terbaik di Kota Bogor. Dan pada 7-10 tahun kedepan kawasan Olympic City akan selesai,”kata Au.

Sementara Walikota Bogor,Bima Arya Sugiarto yang hadir pada Groundbreaking perumahan di Kawasan Olympic City mengatakan bahwa kedepan wilayah tersebut akan menjadi kawasan bisnis di Kota Bogor.

”Ini program terbesar di bogor, untuk kawasan bisnis memang direncanakan akan mengarah wilayah utara Kota Bogor. Ini sudah pas sekali,wilayah seputar Kebun Raya akan menjadi heritage,”ujar Bima Arya.

Sebelum dilakukan Groundbreaking, juga dilakukan penandatangan MOU antara Olympic City dengan China Construction Third Engineering Bureau Co, Ltd dan Country Garden.

CEO Olympic City, Imelda Fransisca berharap kerjasama ini akan semakin memperkuat bisnis property yang dijalani oleh Olympic Group.

”Untuk tahap pertama kita akan bangun 130 unit ruma. Dan khusus untuk warga Bogor akan diberikan DP 0 persen untuk pembelian unit rumah yang akan segera dibangun,”jelas Imelda.



sumber:pojoksatu.id

Jumlah Penduduk Minim, Tiga SDN di Kota Bekasi Ditutup


BEKASI – Tiga sekolah dasar negeri (SDN) di Kota Bekasi ditutup. Rencananya, tiga sekolah tersebut bakal digabung dengan sekolah lain. Alasannya, karena minim jumlah penduduk usia sekolah di wilayah tersebut.

Tiga SDN yang ditutup itu, SDN Medan Satria VIII, SDN Pejuang IV dan SDN Margahayu XI. Ketiganya bakal demerger alias digabung ke sekolah lain. SDN Medan Satria VIII dengan SDN Medan Satria II yang berubah nama menjadi SDN Medan Satria II di Jalan Sultan Agung nomor 47, Medan Satria.

Kemudian, SDN Pejuang IV dengan SDN Pejuang II. Setelah mengalami penggabungan menjadi SDN Pejuang II di Jl Raya Pejuang, Medan Satria.

Yang ketiga, SDN Margahayu XI dengan SDN Margahayu V. Digabungkan dengan nama sekolah hasil penggabungan menjadi SDN Margahayu V di Jl Dewi Sartika, Bekasi timur.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Ali Fauzie mengatakan, alasan digabungkan atau dimergernya sekolah tersebut dalam rangka efisiensi karena sekolah itu berada dalam satu komplek yang muridnya dari tahun ke tahun semakin sedikit jumlahnya.

“Sehingga, biaya operasionalnya kan sangat ditentukan dengan jumlah siswa, karena jumlah siswa itu berhubungan dengan BOS (Bantuan Operasional Siswa) dan Bosda (Bantuan Operasional Siswa Daerag),” katanya kepada Radar Bekasi (grup pojoksatu.id), Selasa (28/11/2017).

“Sekolah yang tadinya dua jadi satu, kelasnya juga. Jadi, sekolah yang di merger, ini bagian dari reformasi sekolah untuk peningkatan mutu sekolah, kan perlu pelayanan kan larinya ke efisien,” jelasnya.

Kata dia, sekolah tersebut digabungkan karena jumlah siswa dari tahun ke tahun kurang dari 200 orang siswa. Bahkan, kerap menurun setiap tahunnya dibawah angka 180 orang siswa.

Tenaga pengajar yang ada di sekolah asal akan tetap mengajar di sekolah gabungan yang sudah ditentukan. “Kalau untuk Kepsek dipindah ke sekolah lain, rata – rata sekolah begitu sudah tidak ada Kepsek, dipindah ke sekolah lain,” ucapnya.

Selain itu, aset sekolah asal sebelum dimerger menjadi aset sekolah yang baru.

“Karena usia sekolah rata – rata usia sekolah sudah tidak ada lingkungan sekolah yang di mergernya,” katanya menambahkan alasan dimergernya sekolah – sekolah tersebut.

Pihaknya juga tengah melakukan pengkajian untuk melakukan hal serupa di sekolah lainnya. Yaitu, SDN Bojong Rawalumbu III dengan SDN Bojong Rawalumbu V dan SDN Kranji III dengan SDN Kranji XV.

“Itu kan empat sekolah digabung jadi dua sekolah, sedang dilakukan pengkajian. Dipelajari dari tahun ke tahun dan lingkungan di sekitar itu bagaimana,” tuturnya.
(neo)


Sumber:pojoksatu.id

Ummul Qura Bogor Juara Pesta Sains Nasional 2017


SMAIT Ummul Qura unjuk diri dalam Pesta Sains Nasional 2017 yang diadakan oleh IPB pada 18-19 November lalu.

Tim dari SMAIT Ummul Qura yang terdiri dari tiga orang, Shafa Salsabilaa Zahirah kelas 12, Hilwa Amalia Kirana kelas 12, dan Bistamy Muhammad Nursabur kelas 11, berhasil meraih juara 3 dalam Lomba Cepat Tepat Biologi di ajang tersebut yang diikuti 199 kelompok dari SMA se-Indonesia.

Untuk dapat meraih posisi tersebut, Bistamy mengaku bukanlah hal yang mudah, karena dirinya beserta tim harus melalu serangkaian tahapan, diantaranya tahap penyisihan, semifinal, dan final. Tahap penyisihan harus menyelesaikan 100 soal.

“Kami mengerjakan bersama, dan soalnya menurut kami sulit, tapi alhamdulillah berhasil lolos, dari 199 kelompok yang ikut, hanya 20 kelompok yang berhasil lolos,” ceritanya.

Tahap semifinal, timnya memperoleh nilai tertinggi pada babak praktikum. “Jadi dalam tahap semifinal ada dua babak, kuis ketok dan praktikum, namun untuk prakrtikum, karena kami sebelumnya juga pernah mengikuti ajang ini, jadi sudah ada pengalaman dari tahun sebelumnya,” jelasnya.

Dari 20 kelompok yang diseleksi di tahap semifinal, hanya lima kelompok yang berhasil maju ke tahap final. “Di semifinal kita melalui 4 babak, pertanyaan wajib, pertanyaan lempar, studi kasus, lalu soal rebutan,” tutur Bistamy.

Siswa setim Bistamy, Hilwa menambahkan, tak menyangka bisa memperoleh penghargaan sebagai juara 3. “Karena di babak final itu skor kita paling rendah awalnya, tapi ternyata di soal rebutan kami bisa mengejar ketertinggalan itu, saya sangat terharu,” ungkapnya.

Kemenangan tersebut tak lepas dari latihan yang giat serta dukungan sekolah maupun orang. Siswa lainnya, Shafa mengungkapkan bahwa selama sebulan dirinya dan tim mempersiapkan diri untuk mengikuti ajang ini.

“Selain latihan sendiri di rumah, kami juga berlatih bersama setiap hari sabtu pagi, dan sekolah mendatangkan pelatih dari IPB untuk melatih kami, kami selalu memabahas soal-soal pesta sains tahun-tahun sebelumnya dan  berlatih dalam praktikumnya juga,” jelasnya.

Shafa mengaku senang karena bisa mendapatkan banyak pengalaman dari lomba itu. “Selain melatih mental kita dalam berkompetisi, kita juga mendapatkan banyak teman baru dari berbagai SMA di Indonesia, dan kita juga jadi tahu kompetensi yang dimiliki sekolah-sekolah lain,” kata Shafa.



sumber:pojoksatu.id

Pemkot Bogor Lelang Proyek Pembangunan Lebih Awal


Pemkot Bogor tengah sibuk mengakselerasikan percepatan pembangunannya di bidang infrastruktur. Hasilnya terbilang lumayan. Dari 200 paket proyek pembangunan di tahun ini, hanya delapan yang gagal di lelang.

Perlu diketahui, di 2017 ini, nilai total 200 paket pekerjaan yang dilelangkan Unit Layanan Pengadaan pada Bagian Pengadaan Barang Setda Kota Bogor dengan mencapai Rp287,8 miliar.

Dan sejauh ini, 173 paket telah selesai dilelangkan. Ketatnya pertarungan harga pada proses lelang, membuahkan hasil positif berupa efisiensi pekerjaan yang mencapai Rp15,9 miliar, atau 10 persen dari nilai keseluruhan paket.

“Efisiensi itu akan dikembalikan ke kas daerah sebagai Silpa (Sisa Lebih Penggunaan Anggaran) positif,” jelas Sekda Kota Bogor, Ade Sarif Hidayat kepada wartawan koran ini.

Kendati demikian, proses lelang yang digawangi Rahmat Hidayat cs bukan tanpa catatan. Delapan paket yang gagal lelang tahun ini terbilang paket-paket ‘gemuk’.

Alias bernilai pekerjaan tinggi. Ade menegaskan, alasan gagal lelang delapan paket tersebut masih pada tataran elementer. Karena para peserta tidak memenuhi kriteria. Salah satunya soal administratif.

Persoalan lainnya, sambung Ade, para peserta lelang yang mendaftar lewat Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) tak lolos evaluasi teknis. “Karena kami sebagai Penyelenggara lelang juga. Harus hati-hati. Kalau memang tidak layak ya tidak dimenangkan,” sambungnya.

Delapan proyek yang gagal lelang dan batal dikerjalan tahun ini antara lain; Pembangunan Blok 3 tahap II RSUD Kota Bogor senilai Rp72,7 miliar, Revitalisasi SDN Cibeureum 2 Rp1 miliar, Pemasangan Pagar Seputar Kebun Raya Bogor Rp702,7 juta, Pemagaran Gedung Utara Shelter TK Motekar Rp600 juta, Pembangunan Septic Tank Individu Rp772 juta, Optimalisasi Infrastruktur Air Minum di Kecamatan Tanah Sareal dan Bogor Utara Rp429 juta, Pembangunan Masjid Agung Bogor Rp48,8 miliar, serta Pengadaan Konsultan/Penasehat Investasi Daerah Rp350 juta.

Jika ditotalkan, paket proyek yang mengalami gagal lelang senilai Rp125,5 miliar. “Khusus yang Masjid Agung, itu pagu awal, tapi kemudian diturunkan menjadi Rp14,6 miliar dan gagal lelang juga. Kemudian dilelang ulang dengan nilai Rp3,7 miliar dan gagal lelang juga,” tambah Kepala ULP Kota Bogor, Rahmat Hidayat.

Serangkaian gagal lelang yang terjadi tahun ini, tegas Rahmat, bakal dijadikan pembelajaran penting untuk melangkah ke 2018. Salah satu program evaluasi yang akan dilaksanakan ULP tahun depan ialah, memberlakukan Lelang Pra Dipa. Hal itu dilakukan untuk mewujudkan Rencana Aksi Daerah Percepatan Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK) yang digaungkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Intinya kami mendorong perangkat daerah di Kota Bogor mulai tahun ini menginput RUP 2018 dari sekarang,” ujar Rahmat.

Hanya saja, di Kota Bogor terkendala pembahasan Anggaran Pendapatan, Belanja Daerah (APBD) 2018 yang hingga saat ini masih dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Sehingga, belum ada Rencana Kerja Anggaran (RKA) yang bisa diumumkan.

Tapi, hal itu bisa disiasati dengan Lelang Pra Dipa lebih awal. Kegiatan tersebut menurutnya bisa dilakukan berdasarkan Rangkaian APBD (RAPBD).

“Tujuan kita mendorong teman-teman SKPD untuk lelang pra dipa. Lelang pra dipa ini dimungkinkan. Tapi di Kota Bogor belum pernah dicoba. Lelang ini akan membantu pekerjaan yang harus dimulai pada bulan Januari,” terangnya.

Melalui lelang pra dipa, pengadaan ataupun proses tender bisa dilalui lebih cepat. Seperti halnya pembayaran tenaga outsorching kebersihan. Mereka harus sudah melakukan pelayanan sejak bulan Januari, sehingga lelangnya harus dilakukan antara November dan Desember tahun sebelumnya.

“Kemudian pekerjaan-pekerjaan kontruksi yang nilainya besar. Kita mendorong lelang manajemen kontruksi dimulai di November atau Desember. Sehingga Januari sudah kontrak. Sehingga harapannya lelang kontruksi sudah bisa dimulai Februari,” kata Rahmat.

Ia berharap dengan lelang pra dipa bisa memperbaiki sistem pengadaan di Kota Bogor. Sehingga, kejadian-kejadian gagal lelang yang terjadi pada tahun ini bisa diantisipasi untuk terjadi di tahun mendatang.

“Karena tahun ini saja kita baru ngisi RUP itu pada bulan Maret. Padahal harusnya RUP itu sudah selesai di bulan Desember tahun sebelumnya,” tandasnya.



sumber:pojoksatu.id

Menag Lukman Soal Reuni Akbar 212: Jangan sampai Timbulkan Kecurigaan Masuki Tahun Politik


Para Alumni aksi 212 akan melaksanakan Tabligh Akbar di Jakarta, Sabtu (2/12/2017). Jauh sebelum acara sejumlah acara digelar oleh beberapa kelompok salah satunya di Kota Bogor beberapa waktu lalu.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengungkapkan kekhawatirannya jika masyarakat tidak mendapatkan informasi lebih jelas terkait tujuan penggerakan massa ini kembali.

“Sebab kalau tidak akan menimbulkan pemahaman atau penafsiran yang amat beragam apalagi di tengah-tengah forum masyarakat politik yang mana tahun depan kita memasuki tahun politik yang sangat luar biasa dan tahun berikutnya juga akan seperti itu,” ujarnya kepada Pojokjabar di sela-sela pembukaan Rakornas MUI di Bogor, Selasa (28/11/2017).

Meskipun demikian ia tetap menghormati siapapun untuk menggunakan haknya berekspresi dan berpendapat.

Asalkan, kata dia, pihak terkait harus memberikan penjelasan yang rinci apa tujuan diadakannya aksi reuni 212 ini.

“Supaya tidak menimbulkan hal-hal yang tidak perlu yang tentunya menimbulkan kecurigaan dan lain sebagainya,” jelasnya.



sumber:pojoksatu.id

Ketum MUI KH Ma’ruf Amin: Aksi 212 Itu Urusan Apa Kok Masih Dilakukan, untuk Apa Lagi?


Umat Islam alumni aksi 212 akan menggelar reuni akbar 212 di Jakarta, Sabtu (2/12/2017).

Berbagai persiapan penggalangan massa pun sudah dilakukan dengan sejumlah acara sebelum reuni akbar dilaksanakan.
 Ketua MUI Pusat KH Ma’ruf Amin mengatakan aksi para alumni yang akan dilakukan nanti dianggap tidak perlu lagi.

“(Aksi) 212 itu urusan apa, itu kan urusan yah ahok, ahoknya sendiri kan sudah selesai, kok masih dilakukan aksi-aksi lagi untuk apa, aksi 212 itu dulunya suapaya ahok dihukum, ahok itu diproses, prosesnya sudah selesai nah sekarang untuk apa,” ujarnya kepada Pojokjabar di sela-sela pembukaan Rakornas MUI, Selasa (28/11/2017).

Reuni akbar ini rencananya akan dilakukan di Monumen Nasional (Monas) yang baru-baru ini dibuka kembali kesempatan menggelar acara di area Monas oleh Gubernur Anies Baswedan.

Sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sempat melarang melaksanakan agenda kegiatan keagamaan di lingkungan monas.



sumber:pojoksatu.id