Thursday, 26 October 2017
Waduh… Ribuan Lalat Teror Warga Lembang Bandung Barat
BANDUNG BARAT – Sepekan terakhir, warga dan para petani di wilayah Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ‘diteror’ serangan lalat. Serangga dari ordo diptera itu beterbangan ke pemukiman dan menyerang tanaman sayuran di areal pertanian.
Petani setempat mengatakan, dalam tiga hari terakhir serangan lalat-lalat itu semakin menjadi-jadi. Warga menjadi tidak nyaman, hasil panen para petani sayuran pun kualitasnya menurun.
Safrudin (45) warga Kampung Pengkolan RT02/08, Desa Cikidang, Kecamatan Lembang, KBB mengatakan, serangan paling parah dialami kampungnya. Pria yang akrab disapa Udin mengungkapkan, di awal musim hujan memang selalu ada lalat pengganggu. Namun kali ini banyaknya lalat luar biasa.
“Sejak mulai turun hujan saja lalat banyak ke area pertanian. Termasuk ke rumah-rumah warga juga, biasanya memang ada lalat tapi tidak sebanyak ini, sampai masuk ke rumah semua,” katanya di Lembang akhir pekan Selasa (24/10/2017).
Dia mengungkapkan, khusus untuk tanaman sayuran seperti pecay, engkol, saladah,dan tomat, karena sering dihinggapi lalat membuat timbul bintik-bintik hitam. Sehingga kualitas sayuran tidak baik lantaran gangguan lalat tersebut.
“Khawatirnya kalau terus dibiarkan dan lalat semakin banyak, sayuran justru malah jadi buruk dan gagal panen,” ungkapnya.
Menurutnya, kehadiran lalat ini juga karena di dekat wilayahnya yakni di Kampung Cireyod ada tempat pembuatan pabrik tahu yang air sisa pembuangannya mengalir bau tak sedap. Belum lagi keberadaan tempat sampah dan sisa kotoran hewan seperti dari ternak sapi dan peternakan ayam.
“Kalau pun disemprot pestisida lalat itu tidak mati dan justru menjadi kebal. Sedangkan buat tanaman jika terlalu banyak obat pestisida juga tidak baik,” tuturnya.
Petani lainnya Apin Suryana,36, mengaku serangan lalat ini membuat hasil pertaniannya tidak maksimal. Dia yang menggarap lahan pertanian milik orang tuanya sebanyak 300 pohon kembang kol dan saladah mengaku kerepotan untuk mengusir serangan lalat ini. Jika tidak diusir membuat tanaman jadi jelek terutama pada bagian daun.
“Saya sudah pakai pestisida tapi tidak mempan, biasanya saya pakai kacang babi dan daun suren yang ditumbuk lalu airnya diambil dan disemprotkan. Cuma persoalannya untuk mendapatkan kacang babi harus cari ke Subang yang jaraknya jauh. Kami berharap ada bantuan dari pemerintah untuk memberikan solusi bagi para petani,” pungkasnya.
Hingga saat ini belum diketahui spesies lalat-lalat yang menyerang itu. Dinas terkait di Kabupaten Bandung Barat sudah dihubungi Radar Bandung, namun hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan.
(bie)
sumber:PojokSatu.id
0 komentar:
Post a Comment