Monday 23 October 2017
Home »
metropolitan
» Akibat Pembongkaran PKL, Wisatawan Bikers Kunjungi Puncak Bogor Diprediksi Menurun
Akibat Pembongkaran PKL, Wisatawan Bikers Kunjungi Puncak Bogor Diprediksi Menurun
Pembongkaran PKL dan bangunan liar tahap II dan III masih jauh dari panggang. Namun di balik pembongkaran ini, wisatawan dipredikai akan menurun. Terutama para biker roda dua yang kerap touring dan melipir di kawasan kebun teh ini.
Menurut Ketua Gebrag Puncak (Gerakan bersama Ngajaga puncak) Jatnika, pembongkaran lapak PKL di sepanjang jalur Puncak memiliki dua sisi posisif dan negatif. Misalnya, jalan lebar menjadi luas dan tidak terkesan kumuh.
Sisi lain, yakni berkurangnya wisatawan dari kalangan bikers. “Di sini yang datang ke warung pinggir jalan bisa dikatakan 70 persen adalah wisatawan roda dua,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Jumát (20/10/2017).
PKL atau warung yang berada di pinggir jalan menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya, kata dia, lokasi berdekatan dengan hamparan kebun teh. Suasana tersebut yang membuat para biker berlama-lama berada di sana setiap akhir pekan atau waktu liburan tiba. “Di sana murah dan kalau malam katanya menikmati suasa pemandangannya, sambil nikmati sekoteng dan jagung bakar,” katannya.
Dengan begitu, jika lokasi murah meriah ini ditiadakan kemungkinan besar tak hanya mengurangi lokasi favorit para roda dua melainkan hilangnya satu tujuan wisata murah di puncak.
Hal itu diamini founder Nmax Id Bogor Raya, Syarif Hidayatullah. Menurut pentolan kendaran Nmax ini, bikers luar kota Bogor gemar menyambangi Puncak.
“Saran saya mungkin harus dibuat warung semacam terminal bikers yang cukup luas dan besar jadi kalau pun harus di bongkar, sisakan tempat,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).
Pria yang bekerja sebagai farmasi itu menilai kawasan Puncak adalah surga para bikers. Terutama untuk rest area. Selain itu, pengendara selain wisata juga sengaja singgah dalam perjalanan. “Misalnya bila perjalan dari Depok atau Tangerang ke Bandung atau sebaliknya biasa singgah di sana,” tandasnya.
Menurut pengakuan salah satu pemilik warung, Azhari Supriatna (47), lokasi lapaknya tak hanya sekadar menjadi lokasi persinggahan para roda dua. Bahkan, kata dia, warung yang sudah dipenuhi stiker club motor itu pernah menjadi lokasi berkumpul para motor dari sejumlah daerah di Indonesia.
“Ada dari tiger (motor) yang Padang dijamu di sini, ada yang dari Bali. Kalau yang di Jawa Barat mah sudah enggak ke itung,” tuturnya.
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment