Thursday, 12 October 2017
Home »
metropolitan
» PD Pasar Tunggu Ketegasan Pemkab Bogor Terkait Menjamurnya PKL di Citeureup
PD Pasar Tunggu Ketegasan Pemkab Bogor Terkait Menjamurnya PKL di Citeureup
Nampaknya persoalan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kecamatan Citeureup, sulit dituntaskan. Pasalnya, Pemerintah Kabupaten Bogor, belum menunjukan niatannya untuk memajukan pasar tradisional.
Dirut PD Pasar Tohaga, Eko Romli menerangkan, mereka masih menunggu sikap tegas Pemkab Bogor, terkait maraknya PKL di sekitar Pasar Citeureup. Pasalnya, PD Pasar tak memiliki otoritas untuk mengeksekusi PKL.
“Eksekusi itu rana Pemda. Jadi, kami menunggu sikap tegas Pemda, agar kami bisa mengelola area (jalur PU, red) yang selama ini dikuasai PKL,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Selasa (10/10/2017).
Kata Eko, Pemda bisa memberikan otoritas jalur PU untuk dikelola PD Pasar Tohaga, dengan beberapa pertimbangan hukum maupun fakta di lapangan.
“PKL yang notabennya pedagang tidak resmi mendapat area ring satu. Ini tidak adil karena pedagang eksisting pasti dirugikan,” terangnya.
Dia mengatakan, kecanggungan PD Pasar mendesak Pemkab Bogor disebabkan pengelolaan saat ini masih melibatkan pihak ketiga. Sehingga pola komunikasi yang dibangun lebih pada koordinasi.
“Kami tunggu sampai Perda (peraturan daerah, red) inisiatif dewan diparipurnakan. Dalam Perda itu secara tegas ditentukan radius 500 meter dari pasar pengolahan ada pada kami (PD Pasar),” tegasnya.
Tampa regulasi itu, sambung dia, upaya PD Pasar untuk melindungi hak pedagang resmi seakan menemukan dinding besar. Lantaran, dibalik aktifitas para PKL ada campur tangan oknum nakal yang masih sangat kuat.
“Sudah ada oknum yang langsung kami SP. Tapi, ternyata jumlahnya tidak sedikit, sehingga beresiko juga penertiban dipaksakan,” ujarnya. Bukan hanya itu, efektifitas penertiban juga kurang. “Akhirnya setelah ditertibkan, PKL datang lagi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Pasar Citeureup, Muhammad Yusuf Kiat mengaku akan tunduk pada Pemkab. Dengan catatan penertiban tak tebang pilih. “Kami minta jika PKL dieksekusi jangan pilih kasih. Jangan hanya Citeureup, namun semua harus ditata,” ucapnya.
sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Banyak Rusak, Perawatan Jalan Kabupaten Bogor Jangan Dikurangi Dong… BOGOR – Pengurangan anggaran untuk perbaikan jalan rusak, menjadi sorotan DPRD Kabupaten Bogor. Sebab, dianggap salah satu penunjang aktivitas masyarakat.“Seharusnya, perawatan itu tidak harus dikurangi, minimal sesuai d… Read More
Waduh, Waduh… Sopir Angkot di Bogor Ancam Demo Ojek Online BOGOR – Belum adanya aksi nyata dari pemkot terkait penataan ojek online membuat kalangan pengusaha angkot gerah. Mereka pun berencana melakukan aksi unjuk rasa hari ini selasa(21/2/2017).Meski begitu, menurut Ketua Orga… Read More
Kena Dampak Proyek Tol BORR, Warga Bogor Ini Ogah Pindah BOGOR – Proses ganti rugi lahan untuk pembangunan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIB, Kedungbadak-Yasmin, belum klir.Warga yang terdampak proyek jalan mempertanyakan ganti rugi sewa lahan yang belum terbaya… Read More
Ini Dia Penyebab Banyaknya TKA Ilegal di Kabupaten Bogor BOGOR – Koordinasi lemah antarinstansi disebut-sebut jadi celah tenaga kerja asing (TKA) tak berizin masuk Indonesia, termasuk Kabupaten Bogor.Itu makin diperparah dengan lemahnya penegakan hukum. Tidak heran masih ditem… Read More
Pungli Taman di Kota Bogor ”Dipalak” Rp50 Ribu Setiap Menggambar BOGOR – Sejumlah pegiat grafiti di Taman Corat-Coret mulai resah. Pasalnya, mereka ‘dipalak’ harus membayar Rp50 untuk menuangkan karyanya di taman yang diperuntukkan bagi pegiat seni grafiti tersebut.“Taman ini kan dibu… Read More
0 komentar:
Post a Comment