BOGOR – Tumpukam sampah selalu saja jadi persoalan. Seperti tumpukan sampah di sepanjang Jalan Raya Citeureup-Tarikolot yang terus bertambah, meski rutin diangkut petugas kebersihan.
Kondisi itu menjadi keprihatinan Camat Citeureup, Asep Mulyana. Asep mengaku, telah mengupayakan berbagai cara agar tumpukan sampah itu tak lagi ada. Salah satunya berkomunikasi dengan aparat desa.
“Saya sudah minta kepala desa agar turut serta menjaga lingkungan,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Kamis (06/04/2017). Namun, upaya camat ini tidak dapat secara langsung menggerakkan kepala desa untuk ikut memikirkan cara mengatasi sampah.
Sebab, hingga kini belum ada inovasi yang dilakukan para kepala desa. Khususnya dalam upaya penanggulangan sampah liar. “Saya masih tinggi aksinya (desa, red),” terangnya.
Menurutnya, dengan partisipasi perangkat desa, upaya untuk mengontrol pembuangan sampah yang dilakukan oknum masyarakat tak bertanggungjawab bisa dilakukan. Sehingga, secara bertahap lokasi itu bebas dari sampah. “Kalau tidak ada sampah pasti bersih dan indah dan ini menjadi keuntungan kita bersama,” ucapnya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala UPT Kebersihan Cibinong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor, Usep Supriatna menerangkan, menggunungnya sampah ini akibat minimnya ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan. Makanya, persoalan sampah itu tak kunjung selesai.
“Kalau hanya mengandalkan pengangkutan sampah dari petugas kebersihan, maka tidak akan bisa selesai. Harus ada peran aktif masyarakat,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.
Kata Usep, peran aktif para kepala desa sangat dibutuhkan untuk mengawali dan mengatur warganya agar terlibat dalam menjaga lingkungan. “Banyak desa yang berhasil menyelesaikan persoalan sampah ini. Jadi, tinggal kemauannya saja,” tandasnya.
(radar bogor/azi/c)
sumber:POJOKJABAR.com,
0 komentar:
Post a Comment