Monday, 17 April 2017
Waspada! Dua Kecamatan di Kabupaten Bekasi Ini Rawan Kebakaran
CIKARANG PUSAT – Masyarakat Kabupaten Bekasi diminta tidak panik ketika menghadapi kobaran api, terutama ibu rumah tangga. Karena kesalahan dalam penanganan dini justru menyebabkan api membesar hingga kebakaran tidak terhindarkan.
“Seringkali masyarakat panik lebih dulu sehingga tidak tahu apa yang mesti diperbuat. Maka dari itu, kami terus lakukan penyuluhan sebagai wujud pencegahan. Terutama pada para ibu bila gas di rumahnya terbakar, harus mengetahui bagaimana memadamkannya,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Farid Setiawan seusai upacara HUT Pemadam Kebakaran, Selasa (11/4/2017).Dalam peringatan tersebut, petugas Damkar wanita memeragakan tiga potensi kebakaran yang bersumber dari kompor gas. Pertama, jika gas keluar dari selang yang bocor sehingga membakar kompor, masyarakat jangan melarikan diri. Cukup mencabut regulator pada tabung gas, kemudian api akan padam sendiri.
Kedua, bila gas menyemburkan api, hal yang harus dilakukan hanya menutup saluran gas tersebut. Selanjutnya, pada kasus ketiga, jika api membakar kompor dan sulit mencabut regulator, segera tutup kompor dengan kain tebal basah.
Diungkapkan Farid, mayoritas terjadinya kebakaran disebabkan karena human error. Masyarakat lebih memilih melarikan diri karena tidak mengetahui cara memadamkan api.
“Ini juga terjadi ketika korsleting listrik. Itu kebanyakan human error karena tumpukan pada stop kontak,” katanya.
Berdasarkan data Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, jumlah kebakaran cenderung menurun dalam dua tahun terakhir. Pada 2015, tercatat ada 250 peristiwa kebakaran. Setahun kemudian, jumlah kasus kebakaran menurun menjadi sekitar 215 peristiwa. Sedangkan di tahun ini, hingga Maret, ada sekitar 60 peristiwa kebakaran.
Menurut Farid, jumlah kasus kebakaran ini beragam, mulai dari kebakaran di daerah pemukiman hingga pabrik. Meskipun menurun, lanjut dia, potensi kebakaran justru kian meningkat. Tercatat dua kecamatan menjadi daerah rawan kebakaran yakni Tambun Selatan (Tamsel) dan Cikarang Barat (Cikbar).
“Potensi kebakaran itu meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk serta meningkat pula jumlah gedung yang ada. Dapat dilihat pemukiman makin meluas. Seperti Tambun Selatan dan Cikarang Barat itu menjadi paling rawan karena paling padat,” tuturnya.
“Maka salah satu yang dilakukan ini penekanan pada para ibu yang ada di rumah,” imbuhnya.
sumber : pojokjabar.com
Related Posts:
Petahana Nomor Buncit, Penantang Nomor Wahid POJOKJABAR.com, CIKARANG SELATAN – Lima paslon bupati dan wakil Bupati Bekasi kemarin resmi mendapat nomor urut untuk Pilkada Kabupaten Bekasi 2017 mendatang. Dari lima kandidat, paslon yang juga petahana mend… Read More
Warga Cikarang Barat Tolak Pembangunan Drainase dan Jalan POJOKJABAR.com, CIKARANG BARAT – Warga Perumahan Puri Asri Residence, Desa Telajung, Cikarang Barat menolak pembangunan drainase dan pembangunan jalan. Pasalnya, pembangunan itu dilakukan dari rumah kontrakan yang berdir… Read More
Plt Bupati Bekasi Boleh Rotasi Pejabat, Asalkan… POJOKJABAR.com, CIKARANG PUSAT – Pejabat Kabupaten Bekasi rencananya akan dirotasi dan mutasi. Kebijakan rotasi dan mutasi jabatan akan dilakukan oleh Plt Bupati Bekasi Rohim Mintareja, karena Bupati B… Read More
Wali Kota Bandung Kunjungi Rumah Bobotoh Cikbar POJOKJABAR.com, CIKARANG BARAT – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berkunjung ke rumah almarhum Muhammad Rofi Arrahman alias Omen (17), di Cikarang Barat (Cikbar), Senin (24/10/2016). Omen merupakan Bobotoh, sebutan s… Read More
Ada Potensi Penyimpangan Dana Kampanye di Pilkada Kabupaten Bekasi POJOKJABAR.com, CIKARANG PUSAT – Panwaslu Kabupaten Bekasi mensinyalir bakal ada kemungkinan penggunaan dana kampanye di luar yang sudah ditetapkan. Salah satu indikasinya yaitu banyak penggunaan kendaraan massa penduku… Read More
0 komentar:
Post a Comment