Banner 1

Thursday, 13 April 2017

Ratusan Siswa Kota Bekasi Ikut UNBK Susulan


BEKASI – Kendala serius terjadi pada pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK di Bekasi saat pelaksanaan hari terakhir, Kamis (6/4/2017) lalu. Sejumlah soal kompetensi bidang yang diujikan tidak muncul, sehingga tidak ada bahan yang bisa dikerjakan para peserta ujian.

Akibatnya, ratusan siswa SMK di Kota Bekasi terpaksa harus mengikuti ujian susulan yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 April mendatang. Siswa yang mengikuti ujian susulan sebagian besar dari jurusan RPL (Rancangan Perangkat Lunak).

Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) tingkat SMK Kota Bekasi, I Made Supriyatna mengatakan, jumlah siswa SMK yang akan mengikuti UN susulan nanti sekitar 200 siswa, mereka berasal dari 18 sekolah di Kota Bekasi.

“Ya jumlahnya sekitar 200 an, jumlah pastinya saya lupa. Di sekolah saya saja ada sekitar 34 siswa yang akan mengikuti UN susulan,”kata pria yang menjabat sebagai kepala sekolah SMKN 1 Kota Bekasi ini kepada Radar Bekasi,kemarin.

Ia menegaskan, karena penyebab utamanya adalah pada teknis pengunduhan soal di hari terakhir UNBK SMK pada mata pelajaran kejuruan, maka ada beberapa SMK di Kota Bekasi yang seluruh siswanya tidak bisa mengikuti UNBK SMK di hari terakhir.

Made berharap, UNBK SMK susulan tak lagi terkendala teknik pengunduhan, karena Kemendikbud berjanji membuat soal lebih sederhana, sehingga lebih mudah diunduh.”Kami yakin kendala teknik pengunduhan tak terjadi saat UNBK SMK susulan digelar,” ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan akan membuat soal yang lebih sederhana untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) susulan tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

“Soal untuk UNBK SMK susulan akan dibuat lebih sederhana dibandingkan sebelumnya, sehingga lebih mudah diakses dan diunduh,” kata Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud, Nizam, di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan, pada pelaksanaan UNBK SMK hari terakhir sebagian siswa menghadapi kendala dalam mengerjakan soal mata pelajaran teori kejuruan, antara lain kesulitan dalam mengunduh soal.

Nizam mengatakan, hal itu terjadi karena pada hari terakhir Ujian Nasional SMK ada 169 jurusan sekolah kejuruan dengan dua macam kurikulum (2006 dan 2013), sehingga total ada 338 macam ujian.

“Beberapa di antara mata pelajaran itu soalnya lebih kompleks, pakai animasi, video, dan sebagainya. Nah ada sekolah-sekolah yang perangkat lunak dan kerasnya tidak dapat menjalankan soal-soal semacam itu,” kata dia.

Terpisah, kepala sekolah SMKN 1 Cibarusah, Rochmani mengaku, akan menjemput siswa jika saat UN susulan nanti tidak datang ke sekolah,” Kita jemput bola, kalau 30 menit belum ada di sekolah, kita telpon dan kita jemput. Soalnya kalau susulan itu ribet lagi urusnya,” ucapnya.
(mif/det/ich)

sumber:POJOKJABAR.com,

0 komentar:

Post a Comment