BOGOR – Berdiri di atas lahan seluas 10.600 m2, Rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Cibuluh nganggur. Padahal pengerjaan proyek bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang menelan dana hingga Rp27 miliar ini proses pembangunannya sudah rampung sedari tahun 2015.
Kepala UPTD Rusunawa Kota Bogor, Agus Gunawan mengaku, belum bisa dihuninya Rusunawa Cibuluh, sebab dua hal, yakni belum terealisasinya kolam retensi dan sodetan sungai. Direncanakan pengerjaan keduanya akan dilakukan tahun ini. Padahal Kementerian PUPR sudah memberi ultimatum, tenggat waktu Juli 2017, Rusunawa Cibuluh harus sudah dihuni. “Dari hasil koordinasi dengan Dinas PUPR tahun ini dana sudah ada. Untuk kolam retensi sudah dilelang, mungkin beberapa bulan lagi sudah pengerjaan di belakang rusunawa,” ujar Agus.
Pihaknya kata dia, sudah menarget sejak awal tahun 2016 rusunawa ini sudah dihuni dan dipersiapkan untuk menerima calon penghuni yang jumlahnya mencapai 100. Berikut pembangunan jalan lingkungan, ruang pertemuan, listrik juga PDAM yang tinggal dialirkan. “Untuk kuota satu blok ada 99 hunian, secara keseluruhan total ada 198 untuk hunian. Diutamakan untuk warga yang tidak mampu,” paparnya.
Sejauh ini, dari dari draf yang dikirimkan ke DPRD Kota Bogor, pihaknya mematok tarif rusunawa untuk masyarakat berpenghasilan rendah mulai dari Rp375 ribu sampai Rp450 ribu untuk tipe 24. Harga ini termasuk murah jika dibandingkan diluar dengan tipe yang sama.
“Ini kan sudah dari tahun 2015. Angka 100 penghuni ini ke depannya, diupayakan tetap nambah, karena itu baru calon, dan harus diverifikasi. Apakah betul masyarakat kurang mampu atau bikan,” tukasnya.
Disisi lain soal banjir yang disebabkan pembangunan Rusunawa Cibuluh juga kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) sedang dalam proses pembenahan, Juli nanti jika tak sesuai dari target, sesuai amanat Kementerian PUPR akan berakibat ke Pemkot Bogor.
“Dari suratnya, kementerian PUPR akan meninjau kembali program-nya di Kota Bogor jika hingga Juli Rusunawa Cibuluh belum dihuni, karena memang targetnya sendiri seharusnya di awal tahun 2016 sudah terhuni,” paparnya.
Untuk diketahui, pembangunan Rusunawan Cibuluh merupakan bantuan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Berada di lokasi cukup strategis memiliki akses masuk dari Kelurahan Cibuluh, tepatnya di belakang kantor Pemadam Kebakaran Jalan Asogiri.
Sesuai dengan perjanjian Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Kota Bogor terkait peruntukan rusunawa bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Masyarakat yang dimaksudkan adalah para pekerja yang memperoleh gaji berkisar antara Rp1 juta hingga Rp3 juta per bulan.
(radar bogor/wil/c)
sumber:POJOKJABAR.com
0 komentar:
Post a Comment