Banner 1

Wednesday, 29 March 2017

Pendaftaran Nisan Aceh ke UNESCO Momentum Revitalisasi Seni dan Peradaban Islam


JawaPos.com - Rencana pendaftaran Batu Nisan Aceh ke UNESCO sebagai salah satu bentuk seni dan peradaban Islam di massa silam mendapat sambutan positif dari pegiat seni dan budaya Aceh. Mereka berharap terdaftarnya Batu Nisan Aceh di UNESCO bakal menjadi momentum merevitalisasi dan peradaban Islam di Asia Tenggara.

Ketua Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) Mizuar Mahdi berharap nilai estetika berseni tinggi yang terdapat di Batu Nisan Aceh serta manuskrip karya seniman Aceh tempo dulu perlu dipamerkan di Kemah Seniman V.

"Kami mengharapkan, berkumpulnya para seniman Aceh bisa membawa berkah bagi Aceh di bidang seni yang telah ada selama ratusan tahun silam," kata Mizuar Mahdi, seperti dilansir Rakyat Aceh (Jawa Pos Group), Rabu (29/3).

Menurut Mizuar, dalam merevitalisasi seni dan peradaban Islam di Asia Tenggara, perlu dihargai karya seniman masa silam. "Seni ukir yang indah terpahat pada batu nisan Aceh itu juga mencatat data sejarah. Selain indah dan mengandung makna, nisan Aceh juga memiliki nilai estetika seni tinggi yang merupakan karya orang-orang terdahulu yang tidak dapat lagi kita temui di era globalisasi saat ini," kata Mizuar.

Lebih jauh dikatakannya, sudah sepatutnya seni ukir dan estetika di batu nisan Aceh serta yang menghiasi manuskrip kuno juga ikut dipamerkan dalam Kemah Seniman Aceh (KSA) yang diselengarakan Dewan Kesenian Aceh (DKA) bersama Disbudpar Provinsi Aceh pada 14 - 16 April 2017 mendatang.

Untuk diketahui seni ukiran dan estetika di batu nisan Aceh memiliki ciri khas yang unik dan penuh dengan nilai-nilai seni tersendiri. Karya seni ukir itu punbanyak jenisnya.

"Misalnya batu nisan bulat polos yang diperuntukkan bagi kaum, serta ada nisan yang berbentuk balok persegi delapan yang didesain khusus dengan nilai-nilai seni yang tinggi dan penuh kaligrafi yang menghiasi keindahan batu nisan Aceh. Nisan Aceh juga memiliki kekhasan tersendiri. Selain pahatannya rumit, di beberapa bagian nisan terukir ayat-ayat Alquran, potongan puisi sufi, serta nama dan tahun kematian," kata Mizuar.

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Peduli Sejarah Aceh ini turut mengajak semua elemen masyarakat untuk mendukung proses pendaftaran batu nisan Aceh karya seniman Aceh yang paling monumental, bernilai seni tinggi, dan membuat data sejarah, karya seniman tempo dulu ke UNESCO. (rif/iil/JPG)

sumber:JawaPos.com

Related Posts:

  • May Day, Buruh Minta Bupati Bogor Menyanyi BOGOR – Ribuan buruh se-Kabupaten Bogor ajak Bupati Bogor Nurhayanti, Ketua DPRD Ade Ruhandi, Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto menyanyi bersama. Buruh ingin para pimpinan Muspida Kabupaten Bogor menyatu bersama … Read More
  • Satu Tahun 600 Buruh Bogor di PHK BOGOR – Sepanjang 2015, tercatat 600 lebih buruh di Kabupaten Bogor terkena PHK. Di tahun yang sama, sekitar 24 perusahaan menutup dan memindahkan usahanya dari Kabupaten Bogor ke daerah lain. Jumlah ini dipaparkan … Read More
  • Tikus Bisa Bawa Kematian, Ini Sebabnya BOGOR – Mungkin banyak orang yang belum tahu dampak negatif dari keberadaan tikus. Seperti dialami tiga warga Kota Bandung yang meninggal akibat terkena Leptospirosi. Leptospirosis adalah infeksi bakteri yang dis… Read More
  • CFD Sudirman Dimulai, Warga Bogor Menyemut BOGOR – Pemberlakuan car free day ( CFD) di jalan Jenderal Sudirman (Air Mancur) mulai diberlalukan, Minggu pagi (01/04/2016). Seperti sebelumnya, CFD dimulai sejak pukul 06.00 hingga 09.00.  Penutupam jalan J… Read More
  • Commuterline Depok-Bogor Tabrak Mobil di Sukaraja BOGOR – Tabrakan antara commuterline dan sebuah mobil terjadi di perlintasan Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Sabtu malam (30/04/2016). Menurut keterangan Kepala Stasiun Bogor, Darmin, tabrakan tersebut… Read More

0 komentar:

Post a Comment