Banner 1

Wednesday, 29 March 2017

Ambruk… Puting Beliung di Bogor Hancurkan Pemantau Angin


BOGOR – Cuaca ekstrim juga terjadi di Bogor menyebabkan atap milik Kantor Stasiun Klimatologi Klas I Dramaga, Kabupaten Bogor ambrol diterjang puting beliung.

Tak hanya itu, hujan deras disertai angin puting beliung merusak sejumlah peralatan pencatat angin milik Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

Cuaca ekstrim yang menimpa stasiun pencatat hujan terjadi pukul 14:28.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun satu tiang pencatat kecepatan angin (anometer) roboh dan ruangan pengolahan data serta informasi rusak.

“Angin kencang terjadi siang hari dengan kecepatan angin mencapai 48 knot,” ujar Kepala Seksi Observasi Stasiun Klimatologi BMKG Dramaga Bogor Sunaryo  kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Selasa (28/03/2017).

Sebelum peristiwa terjadi, kata Sunaryo sudah diprediksi potensi angin kencang bakal terjadi di kawasan tersebut.

“Ada tanda-tanda sekitar pukul 13:30 pertumbuhan awan sibi dari arah barat terjadi pernurunan suhu yang sangat drastis,” jelasnya.

Penurunan suhu terakhir terdeteksi menunjukan angka 32.8 drajat celcius setelah itu menurun drastis menjadi 22.6 drajat celcius.

“Jika dianalisa penurunan itu menunjukan akan terjadinya angin kencang,” tuturnya.

Suhu udara yang pengap dan gerah juga sempat dirasakan sebelum peristiwa tersebut. Angin kencang terus meningkat sejak 22 knot lalu naik menjadi 24 knot dan akhirnya terus meningkat menjadi 48 knot.

“Beberapa kerusakan terjadi di taman alat, tiang pencatat kecepatan angin dengan ketinggian 10 meter roboh, pintu sangkar metrologi di ketinggian 7 meter juga lepas,” terangnya.

Tak hanya itu alat kalibrasi milik BMKG pusat yang dipasang pada ketinggian 10 meter yang berfungsi untuk kalibrasi arah dan kecepatan angin juga terjatuh dan patah.

“Di sekitar kantor banyak pohon tumbang, ruangan milik kepala stasiun juga jebol plaponnya,” ucapnya.

Meski demikian kejadian tersebut dipastikan tidak akan memengaruhi kegiatan klimatologi.

“Meski ada yang rusak tetapi kita masih ada alat backupnya. Yakni dengan menggunakan anometer digital,” imbuhnya.

Hanya saja sampai saat ini dampak kerusakan menyebabkan terganggunya jaringan listrik dan jaringan internet.
(radar bogor/ded/c)

sumber:POJOKJABAR.com,

0 komentar:

Post a Comment