Banner 1

Wednesday 29 March 2017

Anjing Gila Serang Warga Sukabumi, Delapan Orang Terluka


SUKABUMI – Warga Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, dibuat gelisah dengan serangan anjing gila.

Pasalnya, anjing yang diduga mengidap penyakit rabies ini, tengah berkeliaran bahkan sudah menggigit delapan warga.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, delapan warga yang digigit anjing gila ini diketahui bernama

    Burhan (50)
    Mumuh (45)
    Parlan (18) warga Kampung Cirumput, RT 3/8 Desa Kertaraharja.
    Hesti Devina (14) warga Kampung Cirumput RT 2/8, Desa Kertaraharja
    Tatang (45) warga Kampung Babakan RT 3/9 Desa Kertaraharja
    Pahmi (13) warga Kampung Cibodas,
    Lutfi (3) dan Putri (12) warga Kampung Parakanlima RT 2/3, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar (lengkapnya lihat grafis).

Salah seorang korban gigitan anjing liar, Tatang (44) warga Kampung Babakan RT 3/9, Desa Kertaraharja, mengaku, saat digigit anjing ia hendak berangkat ke masjid yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

Namun, sekitar pukul 18.00 WIB, saat hendak ngambil air wudu dalam posisi jongkok, tiba-tiba datang seekor anjing liar dari arah belakang dan langsung menggiigit Tatang.

“Anjing itu datang dari arah hutan secara tiba-tiba dan menerjang serta menggigit kuping sebelah kiri saya,” jelas Tatang kepada Radar Sukabumi, Selasa (28/3/2017).

Camat Cikembar, Lina Evelin Marina menjelaskan, peristiwa serangan anjing itu terjadi secara tiba-tiba dan langsung menyerang di dua tempat.

“Awalnya anjing rabies ini menerkam lima warga Desa Kertaraharja yang tengah berwudu di masjid Kampung Cirumput. Terjadi sekira pukul 18.00 WIB Minggu (26/3/2017). Setelah itu, korban bertambah tiga warga Desa Parakanlima pada hari yang sama sekitar pukul 20.00 WIB,” jelas Lina kepada Radar Sukabumi.

Banyaknya korban gigitan anjing di Kecamatan Cikembar, sambung Lina, karena banyak anjing yang berkeliaran lepas di wilayah tersebut.

“Harusnya pemilik anjing tidak membiarkan anjingnya berkeliaran lepas tanpa diawasi, tentunya harus dikendalikan juga populasinya. Jika tidak, maka kemungkinan akan ada lagi korban lainnya,” papar dia.

Dokter Hewan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Winda Sri Rahayu menjelaskan, guna melakukan pencegahan, saat ini pihaknya bekerja sama dengan Polsek Cikembar dan tokoh masyarakat memburu anjing gila yang diduga pengidap rabies itu, dan akan melakukan eliminasi serta vaksinasi terhadap hewan tersebut.

Eliminasi dan vaksinasi itu dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran penyakit rabies yang tertular akibat gigitan anjing liar itu.

“Sampai sekarang anjing gilanya belum ditemukan. Ciri-cirinya warna hitam dan kedua kaki depan bulunya berwarna kuning. Kami juga terus melakukan sosialisasi masalah rabies kepada masyarakat untuk mencegah jangan sampai kasus sama terulang kembali,” ujar Winda.

Mengenai kondisi warga yang digigit anjing gila itu, tambah Winda, hingga saat ini dalam keadaan sehat, dan mereka telah mendapat perawatan dari Dinas Kesehatan setempat.

“Begitu terkena gigitan anjing, mereka langsung diberi vaksin oleh petugas Puskesmas Cikembar dan hasilnya sampai sekarang para warga itu dalam kondisi sehat,” sahutnya.

Pihaknya saat ini tengah melakukan koordinasi dengan seluruh Muspika Kecamatan Cikembar serta Kepala Desa Kertaraharja dan Parakanlima untuk menyelesaikan persoalan ini.

“Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, kita akan buat edaran agar seluruh pemilik anjing diharuskan membawa anjing peliharaannya untuk divaksin rabies dan tidak membiarkan peliharaannya berkeliaran. Rencananya pada Kamis mendatang, kami akan melakukan vaksinasi terhadap anjing yang ada di daerah tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Kapolsek Cikembar, AKP Djoko Supono menjelaskan, setelah mendapatkan laporan ada warganya yang terkena gigitan anjing liar, sejumlah personel kepolisian dari Polsek Cikembar diterjunkan untuk memburu anjing yang diduga mengidap rabies tersebut.

Pihaknya turut terlibat dalam aksi pemburuan anjing liar tersebut, karena khawatir jumlah korban akan terus bertambah.

“Saya sudah mengunjungi korban yang terluka akibat gigitan anjing liar itu, saat ini kondisinya masih harus rawat jalan. Kalau untuk diagnosanya sendiri, apakah betul anjing tersebut mengidap rabies atau anjing gila, kami belum mengetahui hasilnya secara jelas. Karena harus dilakukan penanganan tim medis secara khusus,” paparnya.

Perburuan anjing liar tersebut, tambah Djoko, telah melibatkan masyarakat, namun hingga saat ini pihaknya belum membuahkan hasil.

“Anjing gila ini mulai beraksi di wilayah Desa Kertaraharja dan saat ini anjing liar itu berada di wilayah Desa Parakanlima. Kami khawatir korban gigitan akan terus bertambah jika anjing itu masih berkeliaran,” pungkasnya.
(cr13/rdrsmi)

sumber:POJOKJABAR.com,

0 komentar:

Post a Comment