Bogor-,Kelas jauh SDN Sirnaasih di Kampung Banyuasih, Desa Banyuresmi, Kecamatan Cigudeg, membetot perhatian Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Selasa (28/03/2017) bangunan sekolah yang menggunakan terpal itu disambangi untuk diberikan bantuan sosial.
Ketua Umum KPAI Aris Merdeka Sirait mengatakan, semua perangkat desa di wilayah tersebut harus diapresiasi karena telah memberikan perhatian terhadap perkembangan anak-anak.
Meski demikian, kondisi di sekolah tersebut harus mendapatkan perhatian serta menjadi agenda prioritas dari pemerintah daerah agar hak anak atas pendidikan tidak ditawar-tawar.
“Tujuan kami datang ke tempat ini untuk menyerap aspirasi dari anak-anak Indonesia. Termasuk di desa ini untuk disampaikan kepada pengambil keputusan, yaitu Ibu Bupati Bogor.
Tentu dalam waktu dekat kami akan mengadakan audiensi dari aspirasi yang kita dapat hari ini (kemarin, red),” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).
Ia melanjutkan, hak anak atas pendidikan tidak boleh ditawar oleh siapa pun. Karena, itu merupakan hak yang sangat fundamental yang dimiliki anak-anak, sekalipun berasal dari keluarga miskin.
“Kami lihat sendiri. Saya kira tidak kekurangan apa pun di desa ini kalau itu diorganisir dengan baik,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Munawaroh Yasin mengungkapkan, kondisi seperti kelas jauh SDN Sirnaasih bisa lebih diprioritaskan untuk perbaikan ke depan.
“Ini merupakan tugas bersama. Karena jika ingin maju, semua harus berperan,” ucapnya.
Jika melihat kondisi seperti itu, tambahnya, budgeting untuk pendidikan harus ditambahkan karena priortitas utama dari Kabupaten Bogor adalah pembangunan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
“Jadi, untuk pendidikan selayaknya harus lebih besar daripada kegiatan-kegiatan yang lain.
Dengan banyaknya temuan-temuan seperti ini, semoga semakin memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Bogor,” pungkasnya.
Selasa (28/03/2017) bangunan sekolah yang menggunakan terpal itu disambangi untuk diberikan bantuan sosial.
Ketua Umum KPAI Aris Merdeka Sirait mengatakan, semua perangkat desa di wilayah tersebut harus diapresiasi karena telah memberikan perhatian terhadap perkembangan anak-anak.
Meski demikian, kondisi di sekolah tersebut harus mendapatkan perhatian serta menjadi agenda prioritas dari pemerintah daerah agar hak anak atas pendidikan tidak ditawar-tawar.
“Tujuan kami datang ke tempat ini untuk menyerap aspirasi dari anak-anak Indonesia. Termasuk di desa ini untuk disampaikan kepada pengambil keputusan, yaitu Ibu Bupati Bogor.
Tentu dalam waktu dekat kami akan mengadakan audiensi dari aspirasi yang kita dapat hari ini (kemarin, red),” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).
Ia melanjutkan, hak anak atas pendidikan tidak boleh ditawar oleh siapa pun. Karena, itu merupakan hak yang sangat fundamental yang dimiliki anak-anak, sekalipun berasal dari keluarga miskin.
“Kami lihat sendiri. Saya kira tidak kekurangan apa pun di desa ini kalau itu diorganisir dengan baik,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Ade Munawaroh Yasin mengungkapkan, kondisi seperti kelas jauh SDN Sirnaasih bisa lebih diprioritaskan untuk perbaikan ke depan.
“Ini merupakan tugas bersama. Karena jika ingin maju, semua harus berperan,” ucapnya.
Jika melihat kondisi seperti itu, tambahnya, budgeting untuk pendidikan harus ditambahkan karena priortitas utama dari Kabupaten Bogor adalah pembangunan kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
“Jadi, untuk pendidikan selayaknya harus lebih besar daripada kegiatan-kegiatan yang lain.
Dengan banyaknya temuan-temuan seperti ini, semoga semakin memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Bogor,” pungkasnya.
(sumber:pojok jabar)
0 komentar:
Post a Comment