Banner 1

Friday 31 March 2017

Distribusi Rastra di Kota Depok Distop Sementara!



DEPOK – Penyaluran BPNT Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau Rastra yang dilaksanakan di Kota Depok, sedang diadakan pencocokan data. BNI disini hanya menyalurkan sesuai dengan data yang diberikan oleh Kemensos.

Diluar data tersebut bukanlah menjadi kewenangan Bank BNI. Penegasan tersebut dilontarkan, Pemimpin Wilayah Jakarta BSD Bank BNI, Hasan Gazali Pulungan kepada Radar Depok (Pojoksatu.id Group), Kamis (30/03/2017).

“Kami disini hanya memberikan kepada yang berhak yang mana datanya tercantum,” ujar Hasan.

Hasan menambahkan, disini penyaluran sebaiknya memang didampingi oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), sehingga tahu betul siapa yang memang terdaftar dan berhak menerima.

Pihak terkait yang berwenang selain TKSK yaitu Lurah, Camat dan Dinas Sosial (Dinsos), juga mengimbau kepada masyarakat hanya yang terdata saja yang bisa menerima BPNT.

Sehingga tidak diinformasikan meluas begitu saja dan tidak ada kesalahpahaman persepsi masyarakat.

“Teknisnya memang yang ada didata saja yang bisa kami berikan, bukan lagi masyarakat berbondong-bondong datang lalu meminta yang bukan haknya,” ungkap dia.

Menurutnya, Kemensos merubah sistem penyaluran menggunakan kartu supaya lebih tertib. Jadi warga tidak lagi datang ke kelurahan lalu membayar menggunakan uang tunai,

namun kini mendatangi e warong atau Agen46. Sehingga transaksi lebih mudah dilihat dari datanya dan juga lebih aman.

Dan sistem seperti ini tentunya akan lebih tepat sasaran, mengenai jumlah penerima semua data diberikan oleh Kemensos yang kemudian diberikan ke BNI lalu disalurkan.

“Seharusnya ini lebih simple, tapi kembali lagi ke persoalan data, dalam penyaluran BPNT kami hanya menjalankan sesuai data yang ada,” tutupnya.

Perlu diketahui sebelumnya, Hari pertama pendistribusian beras sejahtera (rastra) di Kota Depok ricuh, Rabu (29/3).

Keladinya satu, banyak warga yang masuk data keluarga penerima manfaat (KPM), tapi tidak mendapat jatah beras dan gula pasir.

Tidak singkronnya data menjadi pemicu pendistribusian di kelurahan. Tak ayal, pendistribusian tidak berjalan maksimal dan tidak ada separuhnya dibagikan ke KPM.
(radar depok/ina)

sumber:POJOKJABAR.com,

0 komentar:

Post a Comment