Banner 1

Friday, 24 March 2017

Karyawati PT Monami Sukabumi Tewas Bersimbah Darah, Simak Kronologisnya Disini



SUKABUMI – Salah seorang buruh PT Monami di Desa Cibolang Kabupaten Sukabumi, meregang nyawa setelah mengeluarkan banyak darah dari hidung dan mulutnya.

Korban yang diketahui bernama Susilawati (35), warga Kampung Cijambu RT 6/3 Desa Sukasari Kecamatan Cisaat ini, meninggal di tempat kerjanya, saat jam istirahat makan siang sekira pukul 12.00 WIB.

Kepala Produksi PT Monami, Sri Susanti (40)  menjelaskan, saat itu ia sedang makan siang bersama teman-temannya.

Namun, saat membawa tas untuk mengambil makanan, Sri dikagetkan dengan melihat darah yang keluar dari hidung dan mulut korban.

“Saya sempat menegur korban karena melihat darah keluar dari hidung. Namun tidak lama kemudian, tiba-tiba korban muntah darah dan langsung tidak sadarkan diri,” jelas Sri saat di lokasi kejadian, Kamis (23/3/2017).

Seluruh karyawan yang berada di dalam garmen tersebut, merasa panik melihat Sri yang muntah darah hingga berceceran di lantai.

“Saat itu, saya langsung melaporkan peristiwa ini kepada pihak HRD PT Monami,” imbuhya.

Kapolsek Gunungguruh, AKP Yudi Wahyudi menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan laporan dari karyawan PT Monami, bahwa ada salah satu karyawati yang muntah darah.

“Saat itu, saya langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), ternyata benar, saya melihat korban tergeletak di kawasan perusahaan tersebut dengan penuh darah,” jelas Yudi.

Guna kepentingan olah TKP, pihaknya menutup lokasi kejadian dengan cara memasang police line untuk kebutuhan penyelidikan dan mencari keterangan identitas saksi.

“Korban meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit Betha Medika Cisaat,” terangnya.

Setelah sampai ke Rumah Sakit Betha Medika Cisaat, tutur Yudi, keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.

“Menurut pengakuan ayahnya, korban ini, sudah hampir satu tahun menderita penyakit paru-paru kronis. Saat ini pun masih dalam masa pengobatan. Untuk itu, kami langsung serahkan jenazah korban pada keluarganya untuk dikebumikan,” ujarnya.

Sementara itu, HRD PT Monami, Amir menjelaskan, saat kejadian ia tengah berada di PT Monami yang berada di Kecamatan Kadudampit.

Namun, saat itu, ia dikagetkan dengan laporan karyawannya bahwa ada salah satu pekerjanya yang pingsan dan mengeluarkan darah dari hidung dan mulut.

“Saat itu, saya langsung bergegas dan langsung mendatangi pabrik. Namun, sayang korban meninggal dunia,” jelas Amir.

Pihak perusahaan, tambah Amir, akan memberikan santunan untuk keluarga korban dengan cara memberikan uang bagi keperluan pemulasaraan korban.

“Saya sudah bawa korban ke rumah sakit, tapi Alhamdulillah keluarga korban telah menyadarinya hingga menolak untuk dilakukan otopsi. Katanya korban ini penderita penyakit TBC akut, untuk itu saya langsung bawa jenazah korban ke rumah keluarganya. Saya sudah melakukan santunan sebesar Rp1 juta kepada keluarga korban. Rencananya besok kami akan kunjungi kembali keluarga korban untuk memberikan santunan sebagai salah satu bentuk manusiawi,” pungkasnya.
(cr13/rdrsmi)

sumber:POJOKJABAR.com,

0 komentar:

Post a Comment