Friday, 13 October 2017
Hah, WTP yang Diterima Pemkab Bekasi Palsu?
CIKARANG PUSAT – Rendah nya penyerapan anggaran di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi untuk pembangunan infrastruktur, dinilai karena Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tersebut malas bekerja dan tidak mau turun ke lapangan.
Padahal, sudah ada dana dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi.
“Jangan proses lelang selalu dijadikan kambing hitam. Kalau Dana Penggunaan Anggaran (DPA) sudah disusun dan kegiatannya ada, kan tinggal menjalankan saja, apa susahnya?,” tanya Direktur Centre For Budgeting Analysis (CBA), Uchok Sky Kadafi.
Menurutnya, kalau penyerapan nya masih tetap rendah, berarti perencanaan yang dilakukan Dinas PUPR ‘amburadul’, dan mereka hanya makan gaji buta.
“Jadi kalau seperti ini, berarti Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi tidak sejalan dengan pemerintah pusat yang menginkan percepatan pembangunan. Seharusnya daerah itu lebih peduli untuk mendukung pembangunan di wilayah nya dengan menggunakan APBD,” beber Uchok.
Apalagi lanjut Uchok, APBD Kabupaten Bekasi itu cukup besar, yakni lebih dari Rp5,1 triliun. Dia merasa heran, dengan APBD sebesar itu, tapi pembangunan di Kabupaten Bekasi sangat minim, khususnya bidang infrastruktur.
Uchok juga merasa heran atas opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang diterima Pemkab Bekasi. Padahal dalam kurun waktu beberapa tahun ini, penyerapan anggaran nya sangat rendah.
“WTP bukan jadi patokan untuk sebuah keberhasilan pembangunan. Makanya WTP tersebut patut dicurigai. Jangan-jangan WTP itu palsu, kalau fakta penyerapan anggaran nya rendah, apalagi sekarang sudah dipenghujung tahun baru rata-rata 20 persen APBD yang terserap. Yang anehnya lagi, penenyerapan anggaran oleh Dinas PUPR baru 0,9 persen,” tukasnya.
Uchok meminta kepada pengak hukum untuk menyelidiki peredikat WTP yang diperoleh Pemkab Bekasi. Sebab ia menilai ada kenjanggalan dalam penilaian WTP karena dianggap tidak wajar.
“Kalau penyerapan anggaran nya rendah tapi bisa dapat WTP, ini aneh!,” ucapnya.
(dho)
sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Diserang Bobotoh Hingga Membabi Buta, Satu Jakmania Cikarang Tewas, Begini Kronologinya CIKARANG UTARA – Rusuh suporter bola kembali makan korban. Rizal Yanwar Saputra (20), suporter Persija atau yang populer The Jakmania, tewas usai dibantai suporter fanatik di Pilar, Desa Karangasih, Senin (13/11/2017) dini… Read More
Parah! Oknum Disdukcapil Kabupaten Bekasi Pungut Biaya untuk Pembuatan KTP-El CIKARANG PUSAT – Meski pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-El) digratiskan oleh pemerintah pusat, namun dalam prosesnya tidak sedikit oknum dinas yang memungut biaya untuk mencetak KTP-El tersebut.Seperti yang d… Read More
Para Driver Ojol Protes Tarif Rp1.600 Perkilo DEPOK – Pemberlakukan tarif baru Rp1.600 perkilometer (Km) membuat rugi ojek online (Ojol), khususnya Go Jek. Pengemudi menilai dengan adanya tarif tersebut membuat ojol tidak setuju. Malah, bila tak ada perubahan Go Jek s… Read More
Imbas Operasi Zebra, Pemohon SIM di Depok Meningkat DEPOK – Operasi Zebra 2017 bakal tuntas hari ini. Selama dua minggu penyelenggaraan, banyak pelanggar yang terjaring. Di luar itu, operasi ini turut mendorong masyarakat untuk membuat SIM.Kasat Lantas Polresta Depok, Kompo… Read More
Hari Ini Walikota Depok Ditunggu Ombudsman RI DEPOK – Kesempatan Walikota Depok Mohammad Idris untuk hadir dalam panggilan Ombudsman RI hanya tinggal hari ini. Setelah sebelumnya diberikan kesempatan oleh Ombudsman sebanyak dua kali pemanggilan.Komisioner Ombudsman RI… Read More
0 komentar:
Post a Comment