Friday 20 October 2017
Wih… Mahasiswa Unla Kota Bandung Angkat Ekonomi Warga
BANDUNG – Sejumlah Mahasiswa Unla (Universitas Langlangbuana), Kota Bandung melakukan sebuah kegiatan pemberdayaan ekonomi kreatif kepada warga di Kampung Rancamoyan, RW 14, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangkaian program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unla 2016/2017.
Melalui pembinaan dan pemberdayaan ekonomi tersebut, mahasiwa Unla bersama Dosen Pembimbing Lapangan, Rafih Sri Wulandari menciptakan sebuah inovasi pembuatan keripik pisang yang di beri nama ‘Pisang Gunung Masigit’ (Pisgit).
Rafih mengatakan, pembuatan Pisgit bermula saat mahasiwa melihat peluang di Kampung Rancamoyan yang banyak ditumbuhi pohon pisang. Setelah dilakukan observasi, ternyata pengemasan olahan berbahan dasar pisang di kampung tersebut belum secara utuh dikemas secara maksimal.
“Ada peluang ekonomi yang kami lihat,” ucap Rafih, saat ditemui di Unla, Rabu (18/10/2017).
Rafih mengaku, setelah gagasan pembuatan keripik pisang tersebar kepada warga para mahasiswa Unla mengajak ibu-ibu gempungan dan Karang Taruna di RW 14 untuk terlibat dalam mengembangkan dan menjalankan potensi ekonomi tersebut.
“Antusiasme warga sangat yang luar biasa merespon ide ini,” terangnya.
Tidak sampai disitu, dalam sistem penjualan Pisgit, para mahasiswa mengajak Karang Taruna RW 14 ikut memasarkan di tiga tempat yakni, Rumah Makan Setuju Utama, di kawasan objek wisata Guha Pawon dan di Stone Garden.
“Dari pemasaran pertama sukses di lokasi Guha Pawon, bahkan terjual habis dalam waktu satu hari,” kata Rafih.
Inovasi itupun disambut positif Kepala Desa Gunung Masigit, Tarkopa. Menurut dia, kegiatan yang dicipta mahasiswa Unla sangat bermanfaat lantara bisa untuk menaikan roda perekonomian di Kampung Rancamoyan.
“Jelas membantu penghasilan warga kami,” tuturnya.
Tidak hanya dengan warga sekitar, kegiatan ini pun menarik perhatian dari Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A). Pemerintah KBB melalui UPPKS mengumpulkan ibu-ibu untuk membuat satu produk dan program unggulan yang telah diberinama program AKU.
“Sementara untuk produk Pisgit tidak hanya tampil di Guha Pawon tetapi akan muncul dan dipasarkan ke Aceh dan kota lainnya secara Nasional yang dibantu pemasarannya dari kecamatan. ” pungkas anggota DP2KBP3A, Himnayani.
(arh)
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment