Banner 1

Friday 20 October 2017

Pastikan Tak Ada Pungli, Bupati Bandung Barat Pantau Proyek Pembangunan Bandung Oche

BANDUNG BARAT – Kerap menerima aduan pungutan liar (pungli) yang dilakukan oknum LSM/ormas, wartawan, Karang Taruna dan warga sekitar kepada pelaksana pembangunan insfrastruktur jalan, Bupati Bandung Barat Abubakar meninjau langsung perbaikan jalan Cisomang-Cipada di Kecamatan Cikalong Wetan Kabupaten Bandung Barat, kemarin.

“Saya kerap menerima laporan dari beberapa pelaksana proyek katanya ada tekanan dari masyarakat dengan dalih tidak melibatkan warga sekitar dan meminta sejumlah uang, setelah di cek ke lapangan pelaksana telah menempuh prosedur dengan baik termasuk menjalin koordinasi dengan warga sekitar bahkan ada warga terlibat langsung dalam pengerjaan,”ungkap Abubakar.

Bupati Bandung Barat menjelaskan, dibawah kepemimpinannya Pemerintah Bandung Barat telah berupaya melakukan perbaikan insfrastruktur jalan agar aksebilitas sosial dan ekonomi masyarakat meningkat.

Namun dalam prosesnya tentu terdapat banyak kendala teknis seperti masih ada oknum yang memanfaatkan keuntungan pribadi dengan menekan kontraktor pemenang tender.

“Insfrastruktur ini kan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat banyak, jangan sampai pengerjaan terganggu dan pada akhirnya menghambat penyelesaian,”ujarnya.

Dirinya berharap, warga sekitar bersama pemerintah daerah saling bahu membahu menuntaskan pengerjaan jalan sesuai tenggat waktu. Pelibatan masyarakat telah diatur dalam kerjasama dengan pemenang tender.

“Mindset kita harus dirubah, jangan mau untung dengan jalan instan. Kan warga sekitar bisa bantu menjadi tukang, pelaksana proyek juga butuh tenaga kerja lokal,”jelasnya.

Sebagai contoh Abubakar mengatakan, pengerjaan proyek peningkatan ruas jalan Cisomang-Cipada sepanjang 1,5 Kilometer dengan lebar 3 meter yang dikerjakan CV. Aria Putra Perkasa dengan nilai proyek Rp 1,2 miliar harus selesai selama 90 hari kerja.

Dalam pengerjaan kontraktor melibatkan 60 persen pekerja pemuda sekitar, bahkan tenaga ahli mereka mengajari dulu warga yang mau bekerja menyelesaikan proyek tersebut.

“Pemuda disini ikut bekerja dan sebelumnya diajari dulu tenaga ahli kontraktor, ini yang saya maksud merubah pola pikir asalkan kita memiliki niat menjadi warga bandung barat yang maju dan berdaya saing,”pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, kontraktor pemenang tender proyek pengerjaan jalan di Bandung Barat mengeluh adanya tekanan dari oknum masyarakar, agar dapat melaksanakan proyek dengan tenang, kontraktor mesti mengeluarkan uang yang nilainya bisa mencapai puluhan juta.
(bie)

 sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment