Tuesday, 14 November 2017
Polisi Tangkap Dua Pelaku Jambret di Kabupaten Bandung Ini Berkat CCTV
KABUPATEN BANDUNG – Berkat kamera pengintai (CCTV), polisi berhasil membekuk dua pelaku pencurian dengan pemberatan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia.
Kedua orang pelaku yang berinisial RES alias Bejo (22) dan I alias Ware Salman (26) diciduk tim gabungan Satreskrim Polres Bandung, Polda Jabar dan Polsek Cikancung.
Kasatreskrim Polres Bandung, AKP Firman Taufik mengatakan, kejadian ini bermula saat kedua pelaku menjambret telepon genggam milik korban yang disimpan di laci motor bagian depan di Jalan Raya Majalaya-Cicalengka di Kampumg Peundeuy, Desa Tanjunglaya Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung, pada 19 Oktober 2017 lalu.
Saat itu, korban sempat mengejar kedua pelaku dan mengambil kembali telepon genggam miliknya. “Korban juga sudah memegang pundak salah seorang pelaku yang berboncengan itu.
Tapi pelaku menendang korban sehingga motor yang dikendarai korban goyang sampai terjatuh,” uajr Firman di Mapolres Bandung, Soreang, Jumat (11/11/17).
Menurut Firman, setelah kejadian tersebut, anggota dari Polres Bandung, Polsek Cikancung dan Polda Jabar melakukan pengejaran terhadap dua tersangka dengan menyusuri bukti-bukti melalui CCTV yang dipasang di toko-toko sepanjang jalan yang tidak jauh dari tempat kejadian.
“Dari situ kami mendapatkan ciri-ciri para pelaku. Kurang dari sepekan pelaku berhasil diamankan di kediamannya masing-masing,” ujarnya.
Saat hendak ditangkap, kata Firman, kedua pelaku ini sempat melakukan perlawanan. Karena membahayakan nyawa petugas, kedua pelaku yang ditangkap di tempat berbeda ini terpaksa dilumpuhkan dengan senjata api di betisnya.
Ia mengatakan, kedua orang pelaku ini juga sebelumnya pernah dua kali melakukan aksi serupa di wilayah Kabupaten Bandung, dan empat kali di wilayah Kabupaten Sumedang.
“Rata-rata korban yang diincar para pelaku ini perempuan. Aksi mereka tergolong nekad karena kebanyakan dilakukan pada siang hari,” ujarnya.
Firman mengimbau kepada masyarakat dan pengusaha yang memiliki toko di pinggir jalan atau dekat dengan kawasan yang selama ini rawan terjadi tindak kejahatan, untuk memasang CCTV yang menghadap ke jalan, untuk membantu pihak kepolisian dalam mengungkap kejahatan.
“Karena dalam pengungkapan kasus ini pun kami terbantu dari rekaman CCTV di beberapa toko. Jadi masyarakat dan pengusaha diharapkan bisa bekerjasama,” ujarnya.
Pelaku RES mengaku tidak menyangka korban yang terjatuh dari motornya meninggal dunia. Ia juga mengakui jika aksi kejahatannya telah lima kali dilakukan bersama kawannya. Uang hasil kehatannya itu, dipakai untuk keperluan rumah tangga.
“Saya sudah melakukan aksi lima kali di Sumedang dan Rancaekek. Barang curian saja jual lagi, uangnya dipakai untuk kebutuhan rumah tangga,” pungkasnya.
(RBD/apt/pojokjabar)
Sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment