Kepala Departemen Statistik BI Yati Kurniati mengatakan, langkah pihaknya dalam menggunakan sistem Big Data tidak terlepas dari semakin pesatnya kemajuan teknologi.
"Banyak manfaat yang diperoleh melalui kemajuan teknologi dan informasi dari waktu ke waktu. Kami gunakan untuk perbaikan kualitas data dan informasi untuk ambil keputusan,"
ujarnya di Bank Indonesia, Jakarta, Senin (7/8).
Nantinya, BI akan menjadikan sejumlah berita online, sosial media, Fintech, portal iklan online, internet search data dan e-commerce sebagai bagian dari sumber Big Data. Dari hasil
data tersebut, BI akan mengolahnya untuk menemukan hasil akhir.
"Kita gabung semua data itu untuk diproses dengan kebijakan yang telah disepakati untuk kualitas informasi yang lebih baik," terangnya.
Kendati demikian, Yati memastikan bahwa sistem Big Data tidak akan menggantikan metode survei untuk mengumpulkan data. Pihaknya hanya ingin memastikan kecepatan data agar lebih
cepat mengambil keputusan.
"Big Data ini bukan menggantikan, jadi kita tetap lakukan survei tapi ada trecking dengan data (dengan pengumpulan data) yang lebih sering, yang lebih cepat untuk deteksi arah
perkembangan variabel ekonomi," pungkasnya.
Sekedar informasi, Big Data dimaksud ialah kumpulan data yang dihimpun dari berbagai sumber untuk kemudian diolah dan diekstrak untuk mendapatkan kesimpulan. Dalam hal ini,
mayoritas data dikumpulkan dari sumber-sumber yang terjaringan internet.
0 komentar:
Post a Comment