Friday, 20 October 2017
Home »
metropolitan
» Junk Food Pemicu Terbesar Kanker Payudara
Junk Food Pemicu Terbesar Kanker Payudara
Satu dari delapan perempuan di Indonesia beresiko terkena kanker payudara. Tak ayal, 46 persen penderita kanker di Indonesia merupakan penderita kanker payudara.
Di Kota Bogor sendiri, berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor tercatat tahun 2016 ada 222 penderita kanker payudara, sementara di tahun ini sampai September tercatat ada 78 penderita kanker payudara.
Kebanyakan penderita kanker payudara yakni perempuan yang berada di usia 40 tahun sisanya ada yang di usia 30 tahun dan remaja. Tanpa memilih status sosial ataupun gender alias bisa terjadi pada siapapun termasuk laki-laki. Penyakit kanker sendiri merupakan penyakit yang penyebabnya sulit diketahui namun besar kemungkinan disebabkan faktor genetik.
“Kalau di keluarga ada sejarah yang menderita kanker, maka faktor resiko pada anaknya harus ditekan,” ujar Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular (PTM) Dinkes Kota Bogor Fery Triyanti.
Faktor resiko pemicu kanker kata dia, bisa dari obesitas, merokok, makanan tidak sehat (junkfood), kurang olahraga dan tingkat stres yang tinggi. Faktor-faktor resiko tersebut harus dijaga dan ditekan agar tidak memicu bibit kanker payudara untuk tumbah.
Pasalnya, bibit kanker payudara akan hidup di dalam tubuh seseorang yang hormon estrogennya tinggi. Hormon ini menjadi makanan bagi kanker untuk hidup dan berkembang.
“Kelebihan hormon estrogen bisa dikarenakan makan-makanan siap saji, semisal dari ayam yang disuntik hormon, kelebihan karbohidrat, gula dan garam juga jadi pemicu kanker,” jelasnya.
Ia menerangkan, selain menekan faktor resiko tersebut, pemeriksaan deteksi dini sangat penting dilakukan. Saat ini deteksi dini kanker payudara bisa dilakukan lewat pemeriksaan IVA/CBE di puskesmas secara gratis bagi pengguna BPJS. Dari pemeriksaan akan diketahui jika ditemukan adanya tendensi menjadi kanker payudara, meski saat itu benjolannya baru sebesar beras.
“Kalau sudah ketauan ada kanker, pasien bisa langsung diobati dan angka kesembuhan lebih besar dibanding baru mengetahui saat benjolan sudah besar,” imbuhnya.
Menurut Fery, saat benjolan kanker payudara masih kecil memang tidak akan menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit akan mulai terasa ketika benjolan membesar dan menonjol keluar. Jika terlambat ditangani (operasi) kanker bisa semakin menyebar dan tumbuh kebagian lain seperti tulang, otak, rahim dan lainnya. Tak sedikit penderita kanker payudara yang meninggal dunia.
“Di Kota Bogor ada sekitar 12 penderita kanker payudara yang meninggal ada yang memang sudah terlambat, adapula yang tidak mau menjalani pengobatan,” sebut dia.
Ia menambahkan, Dinkes Kota Bogor terus berupaya untuk menurunkan angka penderita kanker setiap tahunnya. Mulai dari pelatihan kader di Pos Pindu PTM sebagai perpanjangan tangan Dinkes untuk mempromosikan Germas ke masyarakat.
Membuat Pos Pindu PTM di seluruh puskesmas dengan sasarannya warga berusia 15 tahun keatas agar bisa secara rutin memeriksakan kesehatannya. Hingga sosialisasi kesehatan ke sekolah-sekolah. “Yang utama masyarakat deteksi dini sebagai pencegahan dan terapkan hidup sehat,” pungkasnya.
sumber:pojoksatu.id
Related Posts:
Yah… Proyek Terminal Parung Kabupaten Bogor Terhambat Pembebasan Lahan BOGOR – Setelah sempat terkatung-katung, Pemerintah Kabupaten Bogor akhirnya akan melanjutkan proyek terminal Parung.Bupati Bogor, Nurhayanti mengatakan, pembebasan lahan terminal dianggarakan di akhir tahun 2017.Sehingg… Read More
Kabupaten Indramayu ”Nyontek” Perizinan Kabupaten Bogor BOGOR – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPT-SP) Kabupaten Bogor, dikunjungi DPMPTSP Kabupaten Indramayu, Senin (20/02/2017).Sekretaris DPMPT-SP Kabupaten Bogor, Sony Abdussukur mengatakan, kedat… Read More
Masalah Sampah di Bogor Harus Diperangi Bersama BOGOR – Di bagian lain, sejak beberapa pekan lalu, Bupati Bogor Nurhayanti, dijadwalkan mengikuti kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN), di kantor Balai Lingkungan Hidup (BLH), hari ini.Namun, Yanti -sapaan Nurhaya… Read More
Lelang Jabatan Empat Kepala Dinas di Bogor Masih Sepi Peminat BOGOR – Meski bisa jadi ajang kenaikan pangkat, agenda lelang jabatan (open bidding) empat kepala dinas masih sepi peminat.Senin (20/02/2017), belum ada satu pun yang mendaftar ke Badan Kepegawaian, Pendidikan dan … Read More
Pajak THM di Kabupaten Bogor Diduga Bocor BOGOR – Tempat hiburan malam (THM) Puncak menjadi bidikan para legislatif. Hal itu dilakukan karena adanya dugaan pengemplangan pajak.Terlebih, sejak pajak hiburan malam naik sebesar hampir 50 persen, sejumla… Read More
0 komentar:
Post a Comment