Banner 1

Friday 13 October 2017

Yuk Warga Bogor Vaksin Measles Rubella, Tinggal Dua Hari Lagi Lohh…


Pemberian imunisasi Measles Rubella (MR) gratis segera berakhir. Di Pulau Jawa, ada beberapa wilayah yang belum mencapai target, salah satunya Kabupaten Bogor. Untuk itu, Kementerian Kesehatan menggandeng Unicef mengingatkan pemberian vaksin MR gratis tersisa tinggal dua hari lagi.

Direktur United Nations Children’s Fund (UNICEF) untuk Area Pulau Jawa, Arie Rukmantara mengatakan hingga 10 Oktober, Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) mencatat capaian pemberian vaksin di Pulau Jawa sudah menembus angka 99,73%. Sedangkan data dari daerah mencatat sudah 98,05 persen.

“Jawa Barat sudah mencapai target, tetapi masih ada daerah yang terus kami dorong,”  ujar  Arie dalam kunjungannya ke Graha Pena Radar Bogor, di Jalan KH Abdullah Bin Nuh, rabu (11/10/17).

Data dari Pusdatin, kata Arie, ada tiga daerah yang belum mencapai angka 95%, yakni Kabupaten Bogor mencapai 85,93%, Kota Bekasi 82,22%, dan Kota Depok 81,35%. Meski demikian Arie menegaskan masalahnya bukan soal data. Unicef menyoroti pentingnya pemberian vaksin MR terhadap semua anak di Indonesia. “Imunisasi itu adalah hak anak. Maka anak harus mendapat perlindungan kesehatan,” tegasnya.

Terlebih pada Pasal 28B ayat 2 UUD 1945 menyatakan setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 juga disebutkan setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar sesuai dengan ketentuan untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui imunisasi.Organisasi di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyoroti persoalan anak ini bekerjasama dengan Jawa Pos mengunjungi sejumlah daerah. “Kami berharap semua anak mendapatkan imunisasi MR,” katanya.

Dia pun gencar menyampaikan pentingnya anak-anak usia antara 9 bulan-15 tahun mendapat vaksin MR. Banyak manfaat yang bisa didapat dari vaksin MR, diantaranya meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara cepat.

Selain itu memutuskan transmisi virus campak dan rubella serta menurunkan angka akibat penyakit ini. “Campak dan rubella menular dan dapat menyebabkan cacat dan kematian,” ujarnya.

Arie juga mengingatkan bahwa imunisasi adalah cara untuk mencegah anak terhindar dari cacat atau penyakit mematikan dengan biaya efektif. Sehingga orang tua seyogyanya memberikan hak putra-putri mereka mendapat jaminan kesehatan, melalui pemberian vaksin MR.

Arie meminta masyarakat memanfaatkan pemberian vaksin MR secara gratis ini. Sebab jika melakukan vaksin sendiri, biaya yang dikeluarkan akan lebih mahal.

“Pada periode ini, pemerintah mengeluarkan dana hampir Rp900 miliar untuk vaksin MR yang diperpanjang hingga 14 Oktober. Mari manfaatkan kesempatan yang tinggal beberapa hari ini,” pintanya.Sejak dikampanyekan Agustus lalu, sekitar 35 juta anak usia 9 bulan sampai 15 tahun di Pulau Jawa telah mendapat imunisasi MR guna mencegah mereka terinfeksi virus Rubella. Imunisasi juga akan menyasar sekitar 32 juta anak lainnya di luar Pulau Jawa pada 2018.

“Program ini patut didukung sebagai solusi mencetak generasi dengan imunitas yang tinggi. Seperti saat adanya wabah polio. Saat itu sempat menjadi krisis kesehatan yang berdampak global. Dengan proram imunisasi, perlahan persoalan itu dapat terpecahkan,” kata dia.

Arie pun berharap media dan berbagai kalangan berperan aktif mengajak masyarakat yang belum mengikuti progam ini untuk segera membawa putra-putri mereka ke unit pelayanan kesehatan terdekat. Ia berharap di sisa waktu dua hari ini, kesadaran masyarakat khususnya di Bogor tumbuh dan membawa buah hati mereka untuk diimunisasi.

“Karena itu kami butuh kerja sama media besar seperti Jawa Pos, Radar Bogor Group, dan grup lainnya untuk menyosialisasikan program pemerintah ini. Menjelaskan kepada masyarakat yang masih menolak, tentang pentingnya  imunisasi ini. Di Asia kita termasuk enam besar yang menerapkan program vaksinasi MR. Ada pula Arab Saudi, Mesir dan Turki. Umumnya negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam mengikuti program ini,” tukas Arie.



sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment