Banner 1

Thursday, 5 October 2017

Was-Was… Warga Sukasari Kabupaten Bandung Dihantui Banjir Dadakan


KABUPATEN BANDUNG – Warga Kampung Sukasari RW 09, Desa Mekarpawitan, Kecamatan Paseh, Kabupaten Bandung, mewaspadai banjir dadakan. Hal ini karena tanggul sungai Tarikolot pernah jebol sekitar 10 meter dua tahun lalu itu tak kunjung diperbaiki.

Memang akibat jebolnya tanggul sungai tersebut, pada Juni lalu ratusan rumah warga di Kampung Tarikkolot terendam banjir bandang sepinggang orang dewasa. Tak heran jika warga merasa ketakutan bandang kembali terulang, karena tanggul sungai yang melintasi Kecamatan Majalaya dan Paseh itu jebol akibat hantaman air yang mengalir dari hulu sungai ke hilir, sekitar dua tahun lalu.

Wisma Putra (23) salah seorang warga Kampung Tarikkolot mengatakan, pada Juni lalu banjir dengan ketinggian bervariatif mengepung menyergap ratusan rumah warga. Air bah yang masuk kepemukiman sekitar pukul 24.00 WIB dan surut sekitar pukul 10.00 WIB itu cukup membuat warga menderita.

“Sekarang sudah musim hujan lagi, ini membuat kami khawatir takut ada banjir lagi seperti Juni lalu. Memang dalam kejadian itu tidak ada rumah warga yang rubuh, manun ketinggian air yang masuk ke rumah kami sekitar pinggang orang dewasa itu bikin perabotan dan harta benda lainnya rusak,” kata Wisma, kemarin.

Sebenarnya, kata Wisma, banjir akibat jebolnya tanggul tersebut seringkali dialami warga sejak dua tahun terakhir ini. Namun memang, banjir yang paling besar terjadi pada Juni lalu. Kata dia, tanggul sungai sekitar sepanjang 10 meter rusak, sehingga aliran sungai terbagi menjadi dua, ke lahan pesawahan dan aliran sungai. Jika volume air dari hulu ke hilir besar, air di lahan persawahan itu meluap ke pemukiman warga.

“Selain tanggulnya jebol, dasar sungai juga terus terjadi pendangkalan dan menyempit. Jadi saat tanggulnya jebol dengan cepat air masuk ke pemukiman kami,”ujarnya.

Kartika (24) warga lainnya mengeluhkan hal serupa. Menurutnya, setiap banjir tiba, perabotan rumah tangga seperti kursi, lemari, kasur dan surat surat berharga lainnya rusak. Begitu juga dengan tembok rumahnya, meskipun tidak ambruk namun banjir itu menyebabkan rumah mereka retak retak. Banjir mengancam ratusan rumah dengan korban 500 KK yang berada di dua RW, 09 dan 14 Kampung Sukasari, Desa Mekarpawitan.

“Saya berharap mumpung masih awal musim hujan, Pemkab Bandung segera memperbaiki tanggul yang jebol itu. Akan lebih baik lagi kalau sungai yang sudah dangkal juga sekalian dikeruk,” katanya.

Bupati Kabupaten Bandung Dadang M Naser mengatan memperbaiki, pemeliharaan dan lainya Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan kewenangan Pusat Sumber Daya Air (PSDA) Jabar dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

“Sungai itu kewenangannya ada di PSDA dan BBWS. Sebenarnya, pengaduan yang masuk kepada kami itu bukan hanya Sungai Tarikolot saja. Tapi pengaduan serupa terkait kerusakan tanggul sungai termasuk pintu-pintu air yang berada di beberapa sungai dan anak sungai di Kabupaten Bandung juga ada,” tandasnya.

Dadang menegaskan, untuk memperbaiki tanggul di Kabupaten Bandung ada dua kewenangan yaitu BBWS untuk Sungai Citarum dan anak-anak sungainya dan sungai non status kewenangannya ada di PSDA Jabar. Ia meminta warga untuk tetap tenang pihaknya akan segera berkoordinasi dengan BBWS dan PSDA untuk memperbaiki tanggul tersebut.

“Kami harapkan koordinasi. Saya juga ingin pintu-pintu air betul-betul berfungsi dengan baik,” pungkasnya.


sumber:jabar pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment