Kepala UPT Pasar Sukatani, Rusli Arief mengatakan, beras medium tergantung kualitas beras. Untuk HET yang ditentukan pemerintah adalah Rp 9.450 untuk beras jenis medium.
Sementara disini harga yang dijual Rp7.300 sampai Rp8.800. Sedangkan, jenis beras premium seharga Rp11.500 perkilogram.
“Harga jenis premium yang telah ditentukan pemerintah Rp12.800 per kilogram,” kata Arief kepada Radar Depok (Pojoksatu.id Group), Minggu (15/10/2017).
Arief menuturkan, Pasar Sukatani mendapatkan pasokan komoditas barang yang diperdagangkan dari pasar di dekatnya, seperti Pasar Cisalak dan Kemiri. Total, kata dia, hanya ada 213 lapak pedagang di Pasar Sukatani, dan empat di antaranya lapak pedagang beras.
Menurutnya, barang dagangan pedagang Pasar 9Sukatani dibeli konsumen untuk dikonsumsi langsung, bukan untuk dijual lagi. “Jadi memang harganya terkadang lebih mahal dan turun jika dibandingkan dengan pasar lain, apalagi pasar ini dekat perumahan,” ucapnya.
Arief mengatakan, akan terus melakukan sosialisasi HET beras kepada para pedagang. Selain itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah mengenai masalah HET. “Kami terus pantau harga eceran beras, kami berharap harga beras terus di bawah HET,” katanya.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok, Anim Mulyana mengatakan, pemerintah terus melakukan sosialisasi HET beras ke sejumlah pedagang pasar. “Stok beras medium di Depok aman. Hanya, kalau untuk medium, di pasar modern tidak dijual,” tutupnya.
(radar depok/irw)
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment