Banner 1

Tuesday, 17 October 2017

Di Atas HPP, Petani di Bogor Pilih Jual Gabah ke Tengkulak


Para petani di Kecamatan Sukamakmur, enggan menjual gabahnya ke Bulok. Pasalnya, harga gabah di Kabupaten Bogor semakin melonjak di atas harga pembelian pemerintah (HPP). Makanya, para petani lebih memilih menjual gabahnya ke tengkulak.

Kapolsek Sukamakmur, Iptu Hendra Kurnia mengatakan, daerah yang sedang memasuki masa panen adalah di Kampung Cibeureum, Desa Sukawangi. Dari pengakuan para petani, mereka lebih memilih menjual hasil panennya ke tengkulak.

“Mereka lebih memilih menjual ke tengkulak. Makanya kami imbau agar para pentani mau menjual gabahnya ke Bulok,” ujarnya usai berdialok dengan petani di Kampung Cibereum, Desa Sukawangi, minggu (15/10/17).

Menurut Hendra, penjualan beras ke Bulok akan menguntungkan petani. Sebab, Bulok akan menyalurkan beras itu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Pantauan Radar Bogor, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sudah mencapai Rp5,500 per kilogram.Sedangkan, harga gabah kering giling (GKG) menembus Rp6,500 per kilogram. Harga itu jauh di atas HPP yang ditetapkan pemerintah. Dalam Inpres Nomor 5 Tahun 2015 disebutkan HPP GKP hanya Rp3,700 per kilogram.

Sedangkan HPP GKG sebesar Rp4,600 per kg di tingkat penggilingan dan Rp4,650 per kg di gudang Bulog. Kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Camat Sukamakmur Zenal Ashari mengatakan, hasil panen para petani kali ini cukup bagus.

Dia mencontohkan, hasil panen di beberapa desa mencapai lima sampai delapan ton per hektare. Meski ada sejumlah lahan tanaman padi diserang hama tikus. Namun, serangan itu tidak terjadi secara massal. “Ada serangan hama, tapi tak signifikan,” terangnya.

Disinggung mengenai pembelian gabah oleh Bulog, Zenal mengatakan, petani saat ini lebih memilih menjual ke tengkulak. Pasalnya, tengkulak berani membayar lebih mahal. “Kesaksian petani memang harga Bulog dibawah harga pasaran. Makan wajar jika petani pilih yang lebih mahal,” tandasnya.



sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment