Wednesday 11 October 2017
Home »
metropolitan
» Dalam Satu Bulan, Penderita Kanker Payudara di Kota Bogor Capai 22 Orang
Dalam Satu Bulan, Penderita Kanker Payudara di Kota Bogor Capai 22 Orang
Peringatan bagi kaum hawa Kota Hujan. Sejak Januari hingga Oktober 2017, Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat, 222 perempuan (22 orang per bulan) di Kota Bogor menderita kanker payudara. Jika terlambat mengantisipasi, angka ini dikhawatirkan bakal terus bertambah.
“Perempuan di Kota Bogor sudah semestinya waspada. Kanker payudara merupakan penyakit yang tergolong mematikan,” ujar Kasi Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Kesehatan Jiwa (Keswa) pada Dinkes Kota Bogor, Drg Firy Triyanti, kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group), Senin (09/10/2017).
Firy mengingatkan, satu-satunya cara mencegah penyebaran penyakit ini adalah dengan deteksi dini. Jika telah terdeteksi sejak awal, ancaman sel kanker yang bersifat ganas dan dapat menyebabkan kematian bisa diminimalisasi.
“Kanker payudara merupakan keganasan sel kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan penunjang payudara. Tidak termasuk kulit payudara. Jika terdeteksi sejak dini, bahayanya bisa diminimalisasi,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, setiap 2 dari 10.000 perempuan di dunia diperkirakan akan mengalami kanker payudara setiap tahunnya. Itu mengapa kanker payudara disebut-sebut sebagai penyebab utama kematian yang diakibatkan oleh kanker pada perempuan di seluruh dunia.
“Pemeriksaan payudara berguna untuk memastikan bahwa payudara seseorang masih normal. Bila ada kelainan seperti infeksi, tumor, atau kanker, dapat ditemukan lebih awal. Kanker payudara yang diobati pada stadium dini kemungkinan sembuh mendekati 95 persen,” terangnya.
Tapi jangan khawatir, deteksi dini terhadap kanker payudara dapat dilakukan sendiri. Deteksi tersebut bisa dilakukan oleh perempuan setiap bulannya mulai dari usia 20 tahun atau semenjak menikah. Caranya, dengan melihat dan memeriksa perubahan payudara setiap bulannya.
Perlakuan itu dilakukan secara teratur sehingga ada tidaknya benjolan dapat mudah terdeteksi. “Jika benjolan diketahui sejak masih berukuran kecil akan lebih mudah diobati.
Lakukan (pemeriksaan) di antara hari ke-7 sampai ke-10 terhitung dari hari pertama haid. Bagi yang sudah menopause dilakukan rutin tiap bulan pada tanggal yang sama,” kata Firy.
Bertepatan dengan bulan Peduli Kanker Payudara Internasional, Oktober ini, Dinkes Kota Bogor mengimbau masyarakat Kota Bogor melaksanakan deteksi dini terhadap penyakit kanker payudara di seluruh Puskesmas yang ada.
“Sebanyak 25 Puskesmas telah memiliki tenaga kesehatan yang terlatih untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker tersebut. Pemeriksaan menggunakan alat CBE (Clinical Breast Examination) dan IVA (Inspeksi Visual dengan menggunakan Asam Asetat). Jika peserta BPJS, tidak dikenakan biaya,” tandasnya.
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment