Banner 1

Friday, 7 April 2017

Akibat Rusaknya Saluran Irigasi Ratusan Petani di Kabupaten Bogor Merugi


BOGOR – Tak seperti petani di Desa Tajur, yang kini sudah bisa memperbaiki saluran irigasi secara swadaya. Ratusan petani di Kecamatan Cileungsi justru menjerit karena tak berfungsinya irigasi. Infrastruktur pertanian ini luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten Bogor.

Jebolnya irigasi di Desa Cipeucang itu, tak kunjung diperbaiki pemerintah. Kondisi ini jelas berimbas pada lahan pertanian di dua desa, yakni Desa Cipeucang dan Desa Jatisari.

Sawah di dua desa ini kerap kali banjir jika hujan deras dan krisi air saat musim kemarau. Awang (47), warga Kampung Cukangbungur, Desa Cipeucang menuturkan, curah hujan yang begitu tinggi membuat lahan pertanian mereka terendam banjir.

Lahan persawahan ini tak bisa ditanami padi. “Yang terendam banjir luasnya lebih dari 15 hektare,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin. Beberapa pemilik lahan sudah mengadukan kondisi itu kepada pemerintah desa, kecamatan, hingga Pemkab Bogor.

Namun, warga yang juga petani itu hanya mendapat janji dari pemerintah kalau irigasi akan diperbaiki pada Maret 2017 lalu. “Buktinya sampai sekarang belum juga diperbaiki,” keluhnya.

Hal senada dikatakan petani lainnya, Komara (65). Dia menyayangkan lambatnya tindakan Pemkab Bogor untuk memperbaiki irigasi. Padahal, keberadaan irigasi ini sangat penting bagi para petani.

“Lahan pertanian di Desa Cipeucang saja ada 15 hektare terendam banjir, sedangkan Desa Jatisari ada 135 hektare,” ungkapnya. Kata dia, selama irigasi itu belum diperbaiki para petani sudah dua kali merasakan gagal panen.

“Ini sangat merugikan para petani,” terangnya. Dia berharap Pemkab Bogor cepat tanggap untuk memperbaiki irigasi tersebut. Sementara itu Camat Cileungsi, Renaldi Yushab belum bisa dimintai keterangan terkait rusaknya saluran irigasi di dua desa tersebut.
(radar bogor/azi/c)

sumber:POJOKJABAR.com,

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment