BOGOR – Even mingguan Car Free Day (CFD) di bundaran
perumahan Vila Nusa Indah 2, Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri,
Kabupaten Bogor dimanfaatkan sebanyak 16 ribu warga setempat untuk
menggaungkan petisi untuk bergabung dan pindah ke Kota Bekasi, Minggu
(22/5/2016) pagi.
Dalam aksinya, warga memakai kaus berwarna putih dengan bertuliskan
Bekasi Yes, Bogor diberi tanda silang sambil konvoi di perumahan menuju
lokasi CFD di bundaran perumahan. Alasan warga ingin lebih memilih
pindah ke Bekasi adalah tidak seriusnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Bogor dalam memberikan pembenahan infrastruktur dan penangan banjir di
kawasan yang berbatasan langsung dengan Bekasi itu.
“Ini adalah reaksi yang wajar, mengingat warga sudah kecewa dengan
Pemkab Bogor yang sudah bertahun-tahun tak membanahi infrastruktur
jalan, juga cenderung lalai dalam menangani bencana banjir,” ungkap
Sudrajat yang juga salah satu pengurus RW di Bojongkulur, Minggu
(22/5/2016).
Kekecewaan yang sama juga dikemukakan beberapa warga Bojongkulur,
apalagi kemacetan yang sering melanda kawasan tersebut karena jalan yang
tidak terurus dan diterlantarkan pemerintah setempat.
“Anda bisa bayangkan untuk menuju tol Jatiasih butuh waktu 1 jam,
padahal jarak tak lebih dari 4 Km, dampak dari jalan yang rusak parah”
ungkap Juli Damayanto salah satu warga.
Beberapa warga juga mengungkapkan, pemicu utama keinginan pindah
wilayah ini adalah peristiwa Banjir bulan lalu, yang menyebabkan seluruh
perumahan terendam banjir, dan tak ada penanganan serius dari Kabupaten
Bogor. Sementara tetangga sebelahnya, Podok Gede Permai (PGP) yang
masuk wilayah Bekasi ditangani secara cepat dan serius.
Petisi warga ini jiga direspon positif oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat
Effendi “Silahkan saja, tinggal referendum dan ajukan ke DPRD setempat”
katanya. Pemkab Bogor sendiri sampai saat ini masih belum berkomentar
dan cenderung menutup diri. (ent)
0 komentar:
Post a Comment