“Atas nama Pemkot Bandung mengucapkan rasa keprihatinan dan duka terhadap ibu Maria dan keluarga dan saya pribadi, sudah meminta maaf secara langsung,” kata Ridwan di RS Borromeus Kota Bandung, Kamis (5/10/2017).
Walikota mengatakan, Maria telah mendapat penanganan dari dokter RS Borromeus dengan baik. Dalam dua hari ke depan, pihak keluarga sudah dapat membawa Maria ke luar dari rumah sakit.
“Semua urusan saya bereskan, termasuk kalau dia mau kembali ke Indonesia kita tanggung. Karena rencananya dia mau ke Bali, tetapi ada kejadian ini dan harus tertunda. Semua kita tanggung biayanya,” katanya.
Menurut Ridwan, pemerintah kota di setiap tahun membelanjakan lebih dari Rp 100 miliar untuk proyek trotoar. Khusus kawasan Dago atas, disebut dia memang belum mendapat sentuhan.
“Bandung ini luas, sehingga belum semua tersentuh seperti di bawah Jalan Asia Afrika dan lain-lain termasuk di daerah Dago atas,” ujar dia.
Agar peristiwa tersebut tidak kembali terulang, dia telah mengintruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk mengecek sejumlah trotoar yang kondisinya tidak dalam keadaan sempurna.
“Kalau pun belum tersentuh proyek, minimal jangan sampai mencelakakan. Saya sudah tegur kepala dinasnya supaya tidak lagi terjadi hal-hal mendasar seperti ini di Kota Bandung yang pelan-pelan mewujudkan kota ramah pejalan kaki,” ucapnya.
Dokter Spesialis Ortopedi RS Borromeus Kota Bandung Paul Jonathan mengatakan kondisi Maria sudah mulai membaik pasca terperosok beberapa hari lalu. Dalam dua hari ke depan, telah diperbolehkan pulang.
“Sekarang kondisinya sudah baik dan sedang berlatih berjalan. Recovery diperkirakan sekitar dua minggu. Tapi besok atau lusa bisa berjalan lagi,” kata Paul.
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment