Banner 1

Tuesday, 3 October 2017

Tujuh Hal yang Wajib Diwaspadai Orang Tua Saat Anak Bermain Gadget



"Saat berikan gadget pada anak harus dipikirkan dulu apa pentingnya. Apa penting anak usia 3 tahun dikasih? Apa hanya gengsi karena tetangga sudah kasih?," tukas Pakar ICT Watch

Widuri, dalam peluncuran Game Anak Sholeh, Rabu (20/9).

1. Status Gadget

Widuri menyarankan agar orang tua memberikan gadget kepada anak sebaiknya dengan status "pinjam pakai". Ponsel atau gadget yang diberikan bisa berupa hibah yang diturunkan orang

tua pada anak.

"Sehingga kalau pinjam pakai, orang tua kasih tak serta merta gadget itu punya anak. Jika anak usia 11 tahun diberi gagget punya ayahnya, maka karena statusnya pinjam maka si

pemilik boleh melihat dan tak boleh dikasih password atau pin," tegas Widuri.

2. Fasilitas WiFi

Orang tua diminta untuk mempertimbangkan kembali memasang WiFi di rumah. Jika sudah terlanjur, maka bisa disiasati dengan memberikan DNS Filtering baik yang gratis atau berbayar.

"Hal itu untuk mencegah konten-konten negatif saat anak di rumah," paparnya.

3. Kesepakatan

Sebelum anak diberikan gadget, maka gadget itu juga harus dipasang atau setting filter. Bisa membuat kontrak kesepakatan semacam perjanjian tertulis dengan anak agar anak lebih

patuh.

4. Pendampingan

Ketika anak sedang bermain game online, orang tua harus bersifat ingin apa sih yang sedang dimainkan anak.

"Misalnya ketika anak rajin dengan permainan Maincraft, maka orang tua harus tanya lagi ngapain sih, caranya gimana, dan apa asyiknya, dan lain-lain," kata Widuri.

5. Durasi

Batasan waktu tentu harus jelas dan konsisten oleh para orang tua saat mengizinkan anak bermain gadget. Orang tua juga wajib menjadi teladan.

"Jangan sampai anak dilarang, bapaknya malah main gadget di depan anak saat malam hari dengan alasan sedang kerja. Susah juga ya untuk menyentil hal itu, karena itu harus saling

menyadari," jelasnya

6. Waspadai Chat Online

Di dalam game online saat ini seringkali ada mekanisme chat atau obrolan. Hal itu akan sulit diketahui jika orang tua tak aktif bertanya atau anak pasif bercerita.

"Sebab dari chat online itu juga berbahaya. Anak akan ngobrol dengan orang yang tak dikenalnya karena bersifat virtual. Hal ini bisa memicu pornoaksi atau pelecehan seksual. Bahkan

mengajak kopi darat hingga anak terjerumus," tukasnya.

7. Kecanduan

Jika sudah kecanduan, anak akan sulit lepas dari game dan gadget. Hal itu tentu akan membutuhkam bantuan profesional dari para psikolog.

Related Posts:

  • Melongok Festival Durian dan Kuliner Nusantara di BTM Semakin hari minat masyarakat terhadap buah durian semakin tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya gerai yang menjual durian. Selain membuka gerai, tak jarang juga digelar berbagai kegiatan terkait durian. Seperti yang dil… Read More
  • Harus Kurangi Sampah Rumah Tangga BOGOR–RADAR BOGOR,Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional kemarin (21/2) menjadi momen evaluasi bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Meski rutinitas pengelolaan sampah di Kota Hujan sudah tergolong baik, tetapi menurut Kepa… Read More
  • 252 ASN Pemkot Pensiun BOGOR–RADAR BOGOR,Sebanyak 252 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memasuki masa pensiun. Untuk melepasnnya, pemkot mengapresiasi dedikasi dan pengabdian mereka selama melayani warga.“P… Read More
  • Polsek Bogor Tengah Sisir ODGJ BOGOR-RADAR BOGOR,Mencuatnya isu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) membuat jajaran Polsek Bogor Tengah ikut bergerak. Bersama petugas Satpol PP, operasi ini mengamankan lima ODGJ di jalanan.Kapolsek Bogor Tengah, Kompol Sy… Read More
  • KA Pangrango Masih Sepi Penumpang BOGOR–RADAR BOGOR,Meski sudah beroperasi selama dua hari, Kereta Api (KA) Argo Pangrango relasi Bogor-Sukabumi masih sepi penumpang.Pantauan Radar Bogor, kemarin (21/2), dari 408 kursi ekonomi dan 50 kursi eksekutif han… Read More

0 komentar:

Post a Comment