Banner 1

Tuesday, 3 October 2017

Tolak Permintaan Kemenhub Kelola Terminal Baranangsiang Bogor


Rencana revitalisasi Terminal Baranangsiang oleh Pemerintah Kota (Pemkot) yang saat ini masih belum direalisasikan rupanya terbentur beberapa kendala, terutama mengenai desain yang tidak sesuai dengan tata kota, heritage dan kewenangan.

“Jadi saya tegaskan bukan dibiarkan, tidak mungkin logika sederhana saja, kalau Pemkot Bogor mempercantik seputaran Kebun Raya Bogor dan membiarkan terminal Baranangsiang. Jadi ada persoalan konsep dan kewenangan pengelolaan terminal,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya

Mengenai konsep Bima bercerita,  setelah dilantik terminal Baranangsiang sudah siap dikosongkan dan sudah siap dibangun.  Tapi ketika dilihat lagi desainnya, dia melihat banyak mudharatnya daripada manfaatnya.

“ Apartemen yang tinggi menjulang, terminal yang porsinya kecil sekali, intinya tidak match dengan konsep Transit Oriented Development (TOD), terutama desainnya gak nyambung dengan heritage,” paparnya.

Untuk itu, ia meminta rencana tersebut untuk dihentikan dan terminal Baranangsiang tidak dikosongkan untuk disesuaikan dengan desain yang sesuai dengan tata kota dan tidak menimbulkan masalah. “Ini yang kemudian berlarut-larut prosesnya, karena pelayanan bisnis yang sulit ketemu dengan pelayanan publik, tata kota dan tata ruang,” akunya.

Selama tiga tahun pihaknya berdiskusi dan berunding dengan PT Pancakarya Grahatama Indonesia (PGI) selaku pihak ketiga (pelaksana) yang akan merevitalisasi terminal Baranangsiang.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment