Banner 1

Monday, 2 October 2017

Singkong Asal Kampung Adat Cireundeu Jadi Alternatif Ketahanan Pangan di Cimahi


CIMAHI – Salah satu hasil pertanian jenis Singkong asal kampung adat Cireundeu di Kota Cimahi, dapat menjadi alternatif produksi ketahanan pangan. Terlebih, hasil produksi dari lahan pertanian di cimahi hanya 4 persen. Sehingga, untuk mendapatkan beras, Cimahi harus dikirim dari luar daerah.

Saat ini, kampung adat Cireundeu yang berlokasi di wilayah Kelurahan Leuwigajah Kecamatan Cimahi Selatan, merupakan penggagas beras singkong (rasi). Terlebih, masyarakat kampung adat Cireundeu tidak makan nasi. Tetapi kebanyakan mereka makan singkong dengan berbagai olahan.

Peneliti Utama Badan Litbang Kementerian Pertanian (Kementan) RI Joni Munarto, mengatakan, makanan berat berbahan dasar singkong tersebut sudah diketahui hingga ke mancanegara.

“Rasi ini kini sudah menjadi ikonnya Cimahi. Bahkan orang-orang Jepang sudah tahu juga pembuatan rasi itu dari Cireundeu,” kata Joni, disela-sela uji coba produksi singkong menjadi bahan rasi di kantor UPT Balai Benih Ikan Air Tawar (BBIAT) Kota Cimahi di Komplek Nata Endah, Jalan Cihanjuang, Kota Cimahi, kemarin.

Menurutnya, rasi tidak hanya bisa sebagai pengganti beras, banyak manfaat yang didapatkan jika menkonsumsi rasi salah satunya yakni, untuk meminimalisir penyakit diabetes, obesitas, kanker dan jantung.

“Kalau dikonsumsi, bagus juga untuk kesehatan,” ujarnya.

Joni mengaku, saat ini pihaknya tengah melakukan uji coba mesin Snack atau Ekstruder untuk memproduksi singkong menjadi bahan rasi hingga sempurna.

Harus disempurnakan mulai dari bentuknya hingga rasanya. Dengan begitu, Cimahi punya khas tersendiri dan ketahanan pangannya terjaga,” ucapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cimahi, Huzen Rachmadi mengatakan, pihaknya mencoba bagaimana produksi Rasi ini bisa terus dikembangkan.

“Kalau sekarang bentuk dan rasa dari rasi masih sempurna. Makanya kita buat kolaborasi bagaimana rasi menjadi beras analog atau beras transgenik yang diberi brand Cireundeu Rasi,” terangnya.

Menurutnya, agar kedepan Rasi bisa  berbentuk beras dengan rasa dan kandungan yang sudah mendekati beras, maka pihaknya akan melibatkan berbagai pihak seperti Balai Besar Paska Panen Kemenpan, Unpad dan IPB serta, dinas terkait untuk menciptakan rasi dengan bentuk dan kandungan seperti beras. Dengan begitu, Cireundeu Rasi akan menjadi ikon baru di Kota Cimahi.

“Kedepan Cireundeu rasi bukan hanya dikonsumsi sebagai pengganti beras, tetapi ada fungsi pengobatannya juga,” pungkasnya.
(gat)

0 komentar:

Post a Comment