Friday, 6 October 2017
Perbaikan Sekolah di Kabupaten Bekasi Ditunda, Ini Penyebabnya
CIKARANG PUSAT – Akibat gagalnya beberapa lelang kegiatan perbaikan sekolah, membuat proses belajar mengajar tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Bekasi jadi terganggu.
Bahkan yang sangat miris di SDN 06 Mekarsari, dari 12 Rombongan Belajar (Rombel) hanya tersedia empat ruang kelas yang bisa digunakan. Sehingga kelas III dan kelas IV hanya menjalani proses belajar mengajar selama tiga jam.
“Kami hanya memaksimalkan infrastruktur yang ada di sekolah. Bagaimana anak-anak bisa sekolah dan mendapatkan pendidikan tanpa mengurangi kualitas, oleh sebab itu sebagai kepala sekolah, saya membuat kebijakan proses belajar mengajar pagi, siang, sore,” tutur Kepala Sekolah SDN 06 Mekarsari, Apipudin saat ditemui belum lama ini.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Ma Supratman mengakui, akibat tidak berjalannya kegiatan perbaikan ruang kelas yang rusak, membuat proses belajar mengajar terganggu.
Namun demikian dirinya menepis apabila kualitas pendidikan di Kabupaten Bekasi berkurang.
“Kalau terganggu saya akui iya, namun masalah kualitas kami selalu berjuang bagaimana untuk meningkatkan mutu dan kualitas murid-murid,” terangnya.
Kata dia, untuk masalah pembangunan, pihaknya tidak bisa mengomentari terkait gagalnya rencana pembangunan ruang kelas yang rusak.
“Tugas kami adalah, bagaimana untuk memaksimalkan sarana prasarana yang ada,” ujarnya.
Sementara itu, Pelaksanaan Tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Jamaludin menjelaskan, untuk tahun ini banyak perencanaan perbaikan ruang kelas mulai dari tingkat sedang dan rusak parah yang gagal lelang.
“Untuk pembangunan sekolah itu masalah tekhnis, ada beberapa sekolah yang sudah rusak tapi tidak bisa dikerjakan,” ucap Jamal saat dihubungi Radar Bekasi (Pojoksatu.id Grup), Rabu (4/10/2017).
Ia menjelaskan, adanya beberapa sekolah yang gagal lelang, namun pihaknya tidak ingin memaksakan pembangunan untuk dikerjakan tahun ini. Melainkan bakal dimaksimalkan pada tahun 20l8 mendatang.
“Kami akan maksimalkan tahun depan, karena kalau sekarang anggarannya diserap, itu terlalu dipaksakan. Dan dikhawatirkan kegiatan tidak maksimal, sehingga bisa menjadi kerugian negara,” pungkasnya.
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment