Thursday 12 October 2017
Pelayanan Puskesmas Kedaung Depok Dikeluhkan Pasien
DEPOK – Pelayanan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kelurahan Kedaung, Sawangan Depok, dikeluhkan pasien. Keladinya, ada salah satu dokter perempuan yang kerap membawa anak saat melakukan praktek.
Salah satu pasien, AI warga Komplek Bappenas Kedaung mengungkapkan, selalu mendapatkan pelayanan kurang menyenangkan dari salah satu dokter di puskesmas tersebut.
“Tiap saya berobat sore ke Puskesmas IGD 24 jam kedaung, Saya risih, karena ada salah satu dokter perempuan, selalu bawa anaknya,” kata perempuan berkacamata ini kepada Radar Depok (Pojoksatu.id Group), Rabu (11/10/2017).
Ia mengungkapkan, yang membuatnya jengkel, sudah mengantre untuk mendapatkan pelayanan, harus nunggu lebih lama lagi karena dokter tersebut menyusui anak dahulu di ruang pemeriksaan.
“Belum lagi kalau anaknya nangis, ia tinggalkan pelayanan dan menyusui,” bebernya. Perempuan berkerudung tersebut melanjutkan, bukan hanya sekali ia mendapatkan pelayanan seperti itu, namun sering kali dan membuatnya kapok berobat ke puskesmas tersebut.
Sang dokter juga kerap menggendong anak saat sedang memeriksa pasien. “Boro-boro saya dipegang. Cuma ditanya keluhannya apa. Langsung deh nulis resep. Gak dijelasin dulu saya harus gimana-gimananya,” lanjutnya.
Ia mengataka,n telah mengajukan pengaduan kepada Dinas Kesehatan maupun kepala Puskesmas. Namun, dirinya tidak mendapatkan respon. Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok, Sukwanto Gamalyono mengatakan, hal tersebut hanyalah soal etika profesi seorang dokter.
Seorang dokter harus mengutamakan pelayanan. “Pada dasarnya boleh saja, tapi ini hanya soal etika, seharusnya utamakan pelayanan,” kata Gamal saat dikonfirmasi Radar Depok (Pojoksatu.id Group).
Gamal melanjutkan, seharusnya sang dokter tersebut juga paham, apabila sang anak dibawa saat melakukan pelayanan, si anak rentan tertular penyakit yang dibawa oleh pasien. “Kalau dia paham sih, takutnya tertular dari pasien,” lanjut Gamal.
Baiknya, lanjut Gamal, sang dokter dapat mengakali agar pelayanan tetap maksimal. Namun anak tetap terurus. “Misalnya diletakkan di ruang khusus anak, dan sebagainya, ini demi kepentingan pelayanan juga kesehatan si bayi,” pungkas Gamal.
(radar depok/ade)
sumber:pojoksatu.id
0 komentar:
Post a Comment