Monday, 2 October 2017
Lihat Deh… Warga buat Kuburan Khusus untuk Pemkab Bekasi di Jalan CBL
CIBITUNG – Paguyuban Pemuda Kedaung (PPK) terpaksa membuat kuburan di pinggir jalan yang amblas dan tak kunjung diperbaiki oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Desa Kertamukti, Kecamatan Cibitung. Pembuatan kuburan tersebut untuk menggambarkan bahwa Pemkab Bekasi sudah tidak ada (mati-red).
“Jalan yang longsor ini sudah hampir setahun dibiarkan. Tapi belum juga dapat perhatian dari pemerintah,” ujar anggota PPK, Wadah saat ditemui di Kampung Kedaung, Kamis (28/9/2017).
Wadah menjelaskan, kondisi jalan yang longsor cukup parah. Padahal kata dia, jalan tersebut dikenal sebagai jalur alternatif, namun tidak tersedia lampu Penerangan Jalan Umum (PJU).
“Wajar kalau kami protes dan membuat (kuburan-red) disekitar jalan yang amblas itu. Selain menandakan tidak adanya perhatian dari pemerintah untuk memperbaiki, juga sebagai bentuk matinya rasa para pejabat di lingkungan Pemkab Bekasi. Bahkan tidak sedikit pengendara motor yang jatuh hingga luka parah,” beber Wadah sambil mengatur arus lalu lintas di lokasi jalan longsor.
Anggota PPK lainnya, Misan menuturkan, untuk sementara jalan longsor tersebut diperbaiki dari hasil gotong royong warga, termasuk meminta sumbangan kepada pengendara yang melintas.
“Jalan CBL ini merupakan jalur alternatif penghubung Cikarang ke Babelan dan ke Muaragembong. Jadi, kalau tidak segera diperbaiki, maka akses warga terputus,” ucapnya.
Bahkan lanjut Misan, untuk menghindari kecelakaan, anggota PPK berjaga-jaga selama 24 jam secara bergantian.
Adapun Kepala Seksi Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi, Toni Dartoni mengaku untuk perbaikan jalan longsor di CBL itu sedang dalam proses lelang.
Akan tetapi, Toni belum terlalu yakin kalau proses lelang untuk perbaikan jalan longsor tersebut bisa lancar. “Kami harap tidak gagal lelang lagi, sebab kondisinya sangat urgent,” tukasnya.
Sementara anggaran yang disiapkan untuk perbaikan jalan longsor itu, Toni menyebutkan sebesar Rp2 miliar, dan berasal dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar).
“Kami akan berusaha maksimal agar proses lelang nya lancar. Pasalnya, pengerjaan jalan longsor sepanjang 100 meter dengan lebar 5 meter itu, butuh waktu sekitar 60 hari,” tandasnya.
(and)
0 komentar:
Post a Comment