Thursday 12 October 2017
Imbauan Gubernur Jawa Barat Tak Didengar Sejumlah Sopir Angkot di Bandung
BANDUNG – Imbauan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ternyata tidak digubris. Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) di Kota Bandung, Selasa (10/10/2017) masih melakukan mogok massal, bahkan ada yang melakukan sweeping.
Padahal dalam pertemuan antara pengusaha angkot dengan gubernur di Gedung Pakuan, Minggu (8/10/2017) lalu, telah ada kesepakatan tertulis untuk menangguhkan aksi mogok massal.
Bahkan hasil pertemuan dengan gubernur itu pun ditindaklanjuti keesokan harinya melalui pertemuan para sopir angkot dengan pemerintah propinsi, di Kantor Dishub Jabar, Jalan Sukabumi, Kota Bandung, Senin (9/10/2017),
“Aksi (demo) orasi di Gedung Sate memang tidak terjadi, tapi aksi mogok beroperasi tetap dilakukan,” ujar Kadishub Kota Bandung, Didi Riswandi, saat ditemui Radar Bandung di Kantor Dishub, Kota Bandung, Selasa (10/10).
Didi menilai, sopir angkot tidak konsisten terhadap kesepakatan sebelumnya. Padahal, surat edaran ihwal mogok masal yang ditunda telah disebar. Akibat dari itu, sejumlah warga yang biasa menggunakan angkot terbengkalai. Misalnya, di titik-titik perbatasan lintas kota seperti, Cimahi, Soreang atau Kopo. Sedangkan di Kota Bandung penumpukan penumpang sekitar 30 persen.
“Memang tidak ada penumpukan penumpang, karena aksi mogok juga dilakukan setelah jam sibuk. Namun, aksi itu bisa merugikan baik untuk sopir maupun penumpang,” paparnya.
Selain itu, Didi juga menyayangkan sejumlah sopir angkot sebagian menggelar aksi sweeping disejumlah rute lantaran tidak terima ada sopir angkot yang lain malah beroperasi.
“Informasinya ada yang sweeping di beberapa titik, tapi kami dan jajaran kepolisian langsung mencegah terjadinya kekerasan dengan menjaga dibeberapa titik,” ujar Didi.
Di pihak lain, salah seorang sopir ojek online, Eko mengaku, melihat kondisi saat ini ia memutuskan berhenti beroperasi untuk sementara waktu hingga keadaan kondusif agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. “Istirahat dulu aja sementara, tidak aktif seperti kemarin.
Tapi, sesekali saya narik penumpang juga namun tidak berani mengantarkan ke tempat rawan seperti, terminal atau pusat keramaian,” jelasnya.
Eko juga belum mendapat informasi secara resmi dari perusaahan untuk berhenti beroperasi. Melainkan nasihat agar berhati-hati saat beroperasi. “Hanya mewanti-wanti saja untuk berhati-hati,” pungkasnya.
(arh)
sumber:pojksatu.id
0 komentar:
Post a Comment