Banner 1

Thursday, 19 October 2017

Bunker Peninggalan Jepang di Puncak Bogor Dibiarkan Terbengkalai


Sebagai salah destinasi wisata di Jawa Barat, kawasan Puncak menyimpan banyak potensi wisata sejarah. Banyak peninggalan-peninggalan masa lampau berserakan di kaki Gunung Gede-Pangrango belum diketahui publik.

Salah satunya bangunan yang diduga bunker di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua. Lokasinya hanya beberapa langkah dari landasan gantole dan paralayang di Puncak Pass.

Kondisinya memprihatinkan. Di sekitar bangunan, tumbuh bangunan liar lapak para pedagang kaki lima (PKL).  Badan bangunan yang memiliki diameter lima meter itu pun dipenuhi tulisan vandalisme.

“Wah ini bunker ya. Saya kira bangunan biasa, habisnya saya tidak tahu,” aku wisatawan asal Serang, Muhammad Taufiq (31) kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Di lokasi ini  tak ada keterangan bahwa ada benda cagar budaya. Menurut tokoh pelaku pariwisata Puncak Jatnika, bangunan ini berumur lebih tua sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia.


Diperkirakan dibangun saat Jepang masuk ke tanah air pada 1942 silam. Di masanya perkebunan ini menjadi saksi perlawanan pejuang saat melawan Tentara Nipon (Jepang). “Ini sebelah sini  tempat menyosong senjata. Lihat di sekitarnya sudah menjadi warung,” tuturnya.

Sebagai individu yang peduli parwisata, momentum pelebaran Jalan Raya Puncak adalah waktu tepat. Terutama menata sejarah dan aset ikon baru.

Misalnya, bisa mempromosikan lokasi wisata peninggalan Jepang. “Dijadikan daya tarik bagi wisatawan asal Jepang, kalau kakek nenek mereka pernah bermukim di Puncak,” sebutnya.

Jatnika berharap, bunker tersebut dapat diperbaiki. Sebab, selama ini pemerintah daerah tidak melakukan upaya atau pun hanya sekadar melirik. “Jika ditata dengan baik, bakal menjadi daya tarik pariwisata baru di Puncak,” tukasnya.



sumber:pojoksatu.id

0 komentar:

Post a Comment