DEPOK – Ketidakhadiran Fraksi PAN dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Depok, Rabu (5/4), tentu menimbulkan pertanyaan. Ada apa ?. Wakil Ketua DPRD Kota Depok yang juga Ketua DPD PAN Kota Depok, Igun Sumarno menuturkan, hal tersebut disebabkan rasa kecewa kepada Pemkot Depok.
Sebab, banyak aspirasi atau pokok pikiran (Pokir) dewan tidak banyak terserap di tahun kemarin. “Fraksi PAN mempertanyakan pokir para dewan yang tidak terakomodir. Kami pertanyakan ke pemerintah. Kemana ?,” tegas Igun kepada Radar Depok (Pojoksatu.id Group), Kamis (06/04/2017).
Tidak terserapnya pokir, ucap dia, menimbulkan pertanyaan dari masyarakat di tiap dapil. Ini yang kemudian menjadi kekhawatiran bagi jajaran dewan. “Unsur pimpinan dewan pun banyak yang tidak terserap. Hampir semua tidak mencapai dana yang sudah ditetapkan,” bebernya.
Disinggung soal adanya tes urine saat Rapat Paripurna. Igun pun tidak mengetahui soal itu. Namun, tes urine sudah dilakukan sejak Medial Cek Up (MCU) saat itu di RSUD Depok.
“Hasilnya sudah diketahui para anggota Dewan, malah banyak yang tidak mengikuti MCU,” katanya.
Malah dia menyarankan, agar tes urine dilakukan setiap bulan oleh para angota legislatif, sehingga kelembagaan ini tetap terpandang jauh dari penyalagunaan narkotika.
“Bukan menghindari tes urine, memang itukan secara mendadak dilakukan,” kata dia.
Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Depok, Nurhasan mengaku, tidak tahu ihwal tes urine. Ia pun menyebut absennya Fraksi PAN lantaran sedang melakukan konsolidasi internal, baik secara partai atau fraksi.
“Kita lagi bahas peta politik, makanya tidak hadir dalam Rapat Paripurna,” ungkap Nurhasan. Dirinya pun tidak mengetahui akan adanya tes urine anggota dewan. Namun bila diminta untuk lakukan tes urine, enam anggota PAN siap menjalankan. “Kalau tes urine kita siap. Nanti menyusul saja tesnya,” tandas dia.
(radar depok/irw)
sumber:POJOKJABAR.com,
0 komentar:
Post a Comment