Jakarta - Penculikan dan penyekapan wanita Malaysia, Ling Ling (44) diotaki oleh tersangka Asiong. Asiong yang bekerja sama dengan kaki tangannya, Agustinus Ratu (38) alias Wak Lan alias Arlando Lan diketahui terlibat dalam jaringan narkoba.
"Pada Juli 2016 tersangka Lan pernah diminta Asiong untuk membawa sebuah tas seberat sekitar 5-10 kilogram yang mana setelah diketahui tas tersebut berisi narkoba," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto kepada detikcom, Rabu (22/3/2017).
Asiong dan Lan sudah saling mengenal sejak 2007. Keduanya saling mengenal di dunia hitam.
"Di mana pada saat itu keduanya aktif melakukan kejahatan perampokan di wilayah hukum Malaysia," ungkapnya.
Lan adalah seorang residivis. Ia baru saja keluar dari penjara pada Februari 2016. Selepas dari lapas, Lan menjadi kuli bangunan di Malaysia pada April 2016.
Lan adalah kaki tangan Asiong, sekaligus eksekutor penculikan Ling Ling. Lan merekrut 4 WNI untuk ikut dalam penculikan dan penyekapan tersebut.
Dari 4 WNI tersebut, 3 di antaranya membantu Lan mengeksekusi korban, menculiknya dari kediamannya. Sedangkan 1 WNI lainnya membantu menjaga korban ketika disekap di Batam.
Lan saat ini belum banyak terbuka kepada Polisi Malaysia. Lan takut jika dirinya membongkar soal Asiong, keselamatan keluarganya terancam.
"Tersangka Asiong pernah mengatakan kepada tersangka Lan bahwasanya jaringan Asiong ini merupakan jaringan antarbangsa, sehingga kalau ada yang mempunyai urusan dengan Asiong, pergi ke mana pun tak akan bisa lari. Saat ini tersangka Lan dalam kondisi tertekan tidak memberikan keterangan dengan sepenuhnya, dikarenakan tersangka Lan takut dengan keselamatan istri dan anaknya yang berada di Palembang, Sumsel," paparnya.
"Pada Juli 2016 tersangka Lan pernah diminta Asiong untuk membawa sebuah tas seberat sekitar 5-10 kilogram yang mana setelah diketahui tas tersebut berisi narkoba," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto kepada detikcom, Rabu (22/3/2017).
Asiong dan Lan sudah saling mengenal sejak 2007. Keduanya saling mengenal di dunia hitam.
"Di mana pada saat itu keduanya aktif melakukan kejahatan perampokan di wilayah hukum Malaysia," ungkapnya.
Lan adalah seorang residivis. Ia baru saja keluar dari penjara pada Februari 2016. Selepas dari lapas, Lan menjadi kuli bangunan di Malaysia pada April 2016.
Lan adalah kaki tangan Asiong, sekaligus eksekutor penculikan Ling Ling. Lan merekrut 4 WNI untuk ikut dalam penculikan dan penyekapan tersebut.
Dari 4 WNI tersebut, 3 di antaranya membantu Lan mengeksekusi korban, menculiknya dari kediamannya. Sedangkan 1 WNI lainnya membantu menjaga korban ketika disekap di Batam.
Lan saat ini belum banyak terbuka kepada Polisi Malaysia. Lan takut jika dirinya membongkar soal Asiong, keselamatan keluarganya terancam.
"Tersangka Asiong pernah mengatakan kepada tersangka Lan bahwasanya jaringan Asiong ini merupakan jaringan antarbangsa, sehingga kalau ada yang mempunyai urusan dengan Asiong, pergi ke mana pun tak akan bisa lari. Saat ini tersangka Lan dalam kondisi tertekan tidak memberikan keterangan dengan sepenuhnya, dikarenakan tersangka Lan takut dengan keselamatan istri dan anaknya yang berada di Palembang, Sumsel," paparnya.
sumber:(detik.com)
0 komentar:
Post a Comment