BEKASI – Maraknya isu penculikan anak diberbagai wilayah di Indonesia akhir-akhir ini, membuat sejumlah sekolah di Kota Bekasi, khususnya tingkat Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) melakukan peningkatan pengawasan terhadap anak didik mereka.
Seperti yang dilakukan oleh TK Widya Duta. Sekolah yang terletak di Perumahan Bumi Alinda Kencana Blok M8 No.1 , Kaliabang Tengah, Bekasi Utara ini semakin memperketat pengawasan kepada siswa sejak beberapa minggu terakhir.
Salah satu cara yang dilakukan yakni, memastikan anak didiknya dijemput oleh orang tua mereka atau walimurid. Bahkan, tidak jarang pihak sekolah mengantarkan siswanya pulang hingga sampai kerumah masing-masing.
“Untuk menghindari tindakan penculikan terhadap anak, biasanya kalau ada anak yang belum dijemput oleh orangtuanya, kami akan tunggu sampai orangtuanya datang. Jika belum datang juga, kami akan telepon. Namun, jika tidak bisa ditelepon, kami akan antarkan anak tersebut sampai ke rumah,” kata guru TK Widya Duta, Eva Gustiawati.
Di amengaku, para orangtua murid juga ikut bekerja sama dengan pihak sekolah agar tindakan penculikan tidak terjadi. Pada saat anak pertama kali masuk ke sekolah, para guru biasanya memperhatikan atau menghafalkan orangtua masing-masing murid.
Biasanya, jika orangtua tidak dapat menjemput, orangtua pasti akan memberitahu kepada guru bahwa akan ada orang lain yang menjemput anaknya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penculikan anak. TK Widya Duta juga memberikan informasi mengenai pelecehan seksual terhadap anak.
“Tidak ada pelajaran khusus mengenai tindakan pelecehan seksual. Namun ketika sedang belajar, biasanya kami memberikan informasi ringan kepada anak. Misalnya, anggota tubuh mana yang tidak boleh dipegang atau dilihat oleh orang lain. Kami memberitahukan bahwa tindakan tersebut adalah dosa dan jika ada yang melakukan hal tersebut, kami menekankan agar mereka dapat melaporkan ke kami dan orangtuanya,” tambahnya.
Salah satu orangtua murid, Lia mengaku merasa khawatir dengan berita yang saat ini sedang marak, khususnya tentang pelecehan seksual dan penculikan anak.Setiap berangkat sekolah, Lia tak bosan untuk memberikan nasihat kepada anaknya.
“Kalau sedang berangkat sekolah, biasanya saya bilang kepada anak saya kalau ada orang tidak dikenal dan mengajak ke suatu tempat, jangan pernah mau. Lalu kalau diberikan sesuatu juga jangan mau. Untuk tindakan pelecehan seksual, biasanya ketika sedang mandi saya memberitahukan bahwa ini tidak boleh dipegang orang lain selain mama,” jelasnya.
Dia berharap, pemerintah dapat menindaklanjuti tindakan kejahatan terhadap anak. Pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal karena anak merupakan masa depan kita. Anak merupakan penerus bangsa, jadi harus perlu perhatian yang lebih.”Ini harus menjadi perhatian bersama,”tandasnya.
(mg3)
sumber: POJOKJABAR.com,
0 komentar:
Post a Comment