BEKASI – Satu lagi Kota Bekasi punya klub sepakbola yang akan berlaga di Liga 3. Setelah Persipasi dan Buaran FC, hari ini giliran Patriot Candrabhaga (Patriot CB) FC diluncurkan untuk turut meramaikan Liga 3.
Klub yang diketuai Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ini menjadi bahan perbincangan di kalangan pecinta bola Bekasi. Pro kontra mewarnai kehadiran klub baru ini. Meski begitu, mereka berharap klub ini punya komitmen tinggi turut memajukan sepakbola Bekasi.
Polemik kehadiran Patriot Candrabhaga FC ini tidak lepas dari posisinya yang akan berlaga di kasta ketiga kompetisi tanah air. Sementara di level yang sama sudah ada dua klub asal Kota Bekasi pula (Persipasi dan Buaran FC) yang turut berlaga di Liga 3. Di luar itu, ada klub selevel, seperti Maisa FC dan Tajama FC. Keempat klub itu masih lahir dari rahim Kota Bekasi.
Polemik lainnya terkait masalah pendanaan klub. Apakah karena dipimpin Wali Kota Bekasi, Patriot Candrabhaga FC mendapat kucuran dana APBD? Terlebih ini adalah klub yang bisa dibilang masih amatir yang memungkinkan mendapatkan dana APBD.
Terkait kemungkinan mendapat suntikan dana APBD, Ketua KONI Kota Bekasi Abdul Rosyad Irwan, menjawab diplomatis. Yan, biasa akrab disapa, menyatakan dana APBD untuk klub amatir peserta Liga 3 akan dipelajari lebih dahulu. Mengingat pemberian dana APBD kepada klub merupakan tupoksi dari Askot PSSI Bekasi. Dalam hal ini KONI memberikan dana kepada Askot PSSI.
”Saya pelajari dahulu apakah dapat sokongan atau tidak. Kalau masih boleh, kita bantu berdasarkan porsi yang ada sesuai regulasi. Itupun tidak langsung dari KONI, tapi dari Askot PSSI dahulu. KONI tidak bisa direct langsung kepada klub. Kontribusi klub itu juga berperan untuk KONI yang menyumbangkan pemainnya menghadapi Porda,” bebernya.
Meski begitu, Yan mengaku tidak mempersoalkan munculnya Patriot CB FC di Kota Bekasi. Dirinya justru mendukung demi perkembangan sepakbola Kota Bekasi yang saat ini dinilai terpuruk.
”Kita perlu klub yang kuat di Kota Bekasi. KONI sangat menyambut baik dengan kehadiran klub baru Patriot CB FC. Satu harapan mudah-mudahan ini membawa nama baik Kota Bekasi. Cuma jangan nanggung. Harus komitmen,” terang Yan.
Sementara itu, kehadiran Patriot CB FC nampaknya juga menjadi tanda tanya sebagian pemilik klub yang sudah ada. Pembina Klub Buaran Putra, Maksum Affandi, tidak menyoal kemunculan Patriot Candrabhaga FC yang satu level dengan klub binaannya. Namun dirinya berharap, mengingat domisili klub sama-sama di Kota Bekasi dan satu level, jangan sampai ada yang diistimewakan dan yang lain dianaktirikan.
”Semakin banyak klub di Kota Bekasi semakin bagus. Jangan dianggap persaingan. Tinggal pembinaannya saja. Tapi jangan ada pengistimewaan ke salah satu klub,” terangnya saat ditemui di Stadion Patriot Candrabahaga, kemarin.
Dirinya menegaskan, klub yang masih dibawah naungan Askot PSSI Bekasi dan Asprov PSSI Jawa Barat hingga nasional ini harus sama-sama diperhatikan. ”Musim sebelumnya kita berjalan dengan dana sponsor. Tidak ada dari APBD. Kalau Patriot CB FC terima (dana APBD), tentunya harus adil. Kan di sini ada Maisa, Persipasi, Tajama, Buaran yang masih satu level di Liga 3,” tegasnya.
Dirinya juga meminta semua transparan kepada klub-klub yang ada di Kota Bekasi. ”Harus transaparan sama klub di Kota Bekasi terutama klub yang sudah terdaftar di Askot PSSI, Asprov hingga pusat.
’’Jangan sampai Patriot diistimewakan karena kan selama ini pembinaan yang berjalan kita,” tandasnya yang siap terjun di Liga 3 musim 2017.
Terpisah, Pembina klub Maisa FC, Mursidi Roy, yang timnya sempat melaju hingga delapan besar Liga Nusantara (Liga 3) musim sebelumnya, justru irit bicara. Adik Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ini justru tidak akan mengikutsertakan Maisa di Linus musim 2017 karena sebagian pengurus, termasuk dirinya masuk di Patriot CB FC. Roy dikabarkan juga menjadi manajer untuk tim Soeratin U-17 Patriot CB FC.
”Untuk musim ini kemungkinan Maisa tidak ikut (Liga 3). Sebagian pengurus masuk Patriot CB FC. Gak mungkin saya pegang dua tim juga,” terangnya yang membenarkan keterlibatannya di klub Patriot CB.
(one)
sumber:POJOKJABAR.com,
Klub yang diketuai Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi ini menjadi bahan perbincangan di kalangan pecinta bola Bekasi. Pro kontra mewarnai kehadiran klub baru ini. Meski begitu, mereka berharap klub ini punya komitmen tinggi turut memajukan sepakbola Bekasi.
Polemik kehadiran Patriot Candrabhaga FC ini tidak lepas dari posisinya yang akan berlaga di kasta ketiga kompetisi tanah air. Sementara di level yang sama sudah ada dua klub asal Kota Bekasi pula (Persipasi dan Buaran FC) yang turut berlaga di Liga 3. Di luar itu, ada klub selevel, seperti Maisa FC dan Tajama FC. Keempat klub itu masih lahir dari rahim Kota Bekasi.
Polemik lainnya terkait masalah pendanaan klub. Apakah karena dipimpin Wali Kota Bekasi, Patriot Candrabhaga FC mendapat kucuran dana APBD? Terlebih ini adalah klub yang bisa dibilang masih amatir yang memungkinkan mendapatkan dana APBD.
Terkait kemungkinan mendapat suntikan dana APBD, Ketua KONI Kota Bekasi Abdul Rosyad Irwan, menjawab diplomatis. Yan, biasa akrab disapa, menyatakan dana APBD untuk klub amatir peserta Liga 3 akan dipelajari lebih dahulu. Mengingat pemberian dana APBD kepada klub merupakan tupoksi dari Askot PSSI Bekasi. Dalam hal ini KONI memberikan dana kepada Askot PSSI.
”Saya pelajari dahulu apakah dapat sokongan atau tidak. Kalau masih boleh, kita bantu berdasarkan porsi yang ada sesuai regulasi. Itupun tidak langsung dari KONI, tapi dari Askot PSSI dahulu. KONI tidak bisa direct langsung kepada klub. Kontribusi klub itu juga berperan untuk KONI yang menyumbangkan pemainnya menghadapi Porda,” bebernya.
Meski begitu, Yan mengaku tidak mempersoalkan munculnya Patriot CB FC di Kota Bekasi. Dirinya justru mendukung demi perkembangan sepakbola Kota Bekasi yang saat ini dinilai terpuruk.
”Kita perlu klub yang kuat di Kota Bekasi. KONI sangat menyambut baik dengan kehadiran klub baru Patriot CB FC. Satu harapan mudah-mudahan ini membawa nama baik Kota Bekasi. Cuma jangan nanggung. Harus komitmen,” terang Yan.
Sementara itu, kehadiran Patriot CB FC nampaknya juga menjadi tanda tanya sebagian pemilik klub yang sudah ada. Pembina Klub Buaran Putra, Maksum Affandi, tidak menyoal kemunculan Patriot Candrabhaga FC yang satu level dengan klub binaannya. Namun dirinya berharap, mengingat domisili klub sama-sama di Kota Bekasi dan satu level, jangan sampai ada yang diistimewakan dan yang lain dianaktirikan.
”Semakin banyak klub di Kota Bekasi semakin bagus. Jangan dianggap persaingan. Tinggal pembinaannya saja. Tapi jangan ada pengistimewaan ke salah satu klub,” terangnya saat ditemui di Stadion Patriot Candrabahaga, kemarin.
Dirinya menegaskan, klub yang masih dibawah naungan Askot PSSI Bekasi dan Asprov PSSI Jawa Barat hingga nasional ini harus sama-sama diperhatikan. ”Musim sebelumnya kita berjalan dengan dana sponsor. Tidak ada dari APBD. Kalau Patriot CB FC terima (dana APBD), tentunya harus adil. Kan di sini ada Maisa, Persipasi, Tajama, Buaran yang masih satu level di Liga 3,” tegasnya.
Dirinya juga meminta semua transparan kepada klub-klub yang ada di Kota Bekasi. ”Harus transaparan sama klub di Kota Bekasi terutama klub yang sudah terdaftar di Askot PSSI, Asprov hingga pusat.
’’Jangan sampai Patriot diistimewakan karena kan selama ini pembinaan yang berjalan kita,” tandasnya yang siap terjun di Liga 3 musim 2017.
Terpisah, Pembina klub Maisa FC, Mursidi Roy, yang timnya sempat melaju hingga delapan besar Liga Nusantara (Liga 3) musim sebelumnya, justru irit bicara. Adik Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, ini justru tidak akan mengikutsertakan Maisa di Linus musim 2017 karena sebagian pengurus, termasuk dirinya masuk di Patriot CB FC. Roy dikabarkan juga menjadi manajer untuk tim Soeratin U-17 Patriot CB FC.
”Untuk musim ini kemungkinan Maisa tidak ikut (Liga 3). Sebagian pengurus masuk Patriot CB FC. Gak mungkin saya pegang dua tim juga,” terangnya yang membenarkan keterlibatannya di klub Patriot CB.
(one)
sumber:POJOKJABAR.com,
0 komentar:
Post a Comment