Banner 1

Thursday, 23 March 2017

Strategi Kampanye "Online" ala Ahok



JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, memiliki cara baru dalam berkampanye pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Ahok melakukan kampanye secara online.

Ada dua tayangan program yang dapat dilihat melalui akun media sosial miliknya maupun milik tim kampanye, yakni "Ahok Show" dan "Kepoin Pelayan Jakarta".

Program Ahok Show mulai ditayangkan perdana dari akun media sosial pribadi Ahok pada Jumat (17/3/2017) malam.

Tayangan berdurasi 60 menit itu menampilkan Ahok sebagai host dan Sarah Sechan sebagai co-host.

Dalam tayangan itu, Ahok bergaya bak anak muda, mulai dari cara berpakaiannya, cara berbicara, hingga topik pembicaraan yang dibahasanya.

Mantan Bupati Belitung Timur itu juga mengikuti tantangan ala anak muda atau generasi millenial seperti flip the bottle serta chubby bunny marshmallow.

Selain mengangkat topik anak muda, Ahok menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pengguna akun media sosial.

Bahkan, Ahok berencana untuk terus menayangkan Ahok Show setelah masa kampanye usai. Dia tengah mencari stasiun televisi yang dapat menayangkan program Ahok Show.

(Baca juga: "Ahok Show", Cara Baru Ahok Berkampanye ke Generasi Milenial)

Konsultan program Ahok Show, Nia Dinata, mengatakan bahwa kemunculan ide tayangan tersebut berasal dari Ahok pribadi.

"Beliau bilang, 'Kalau gue bikin talkshow mungkin bisa ya.' Bisa banget," kata Nia, kepada wartawan, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/3/2017).

Menurut dia, Ahok memiliki kualitas untuk menjadi entertaining show host dengan gayayang santai, bisa menghibur, dan jauh dari kesan "jaga image".

Adapun tayangan Ahok Show menyasar anak muda, mengingat akan ada tambahan 21.000 pemilih baru yang akan menggunakan hak pilihnya pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017. Nia menyepakati ide Ahok untuk meneruskan program Ahok Show.

"Sebagai pemimpin, dia perlu loh terus-terusan komunikasi dengan anak muda. Kalau dia ternyata enggak menang, justru acara ini harus tetap ada, karena asyik saja bisa komunikasi sama anak muda. Siapa tahu ini bisa direalisasikan lewat hal-hal berbeda," kata Nia.

"Kepoin Pelayan Jakarta"

Setelah Ahok Show, ada program berkonsep kampanye lainnya yang ditayangkan secara online. Kali ini, Ahok tak sendirian.

Dia mengikutsertakan calon wakil gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Program itu dinamakan blusukan online "Kepoin Pelayan Jakarta".

Program itu mulai ditayangkan Rabu malam melalui akun @ahokdjarot dengan durasi 30-45 menit.

Ahok-Djarot akan menyapa masyarakat melalui live Instagram dan akun media sosial lain yang telah didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta.

"Sebenarnya dasarnya begini, blusukan itu saat di mana Pak Ahok dan Pak Djarot itu bisa bertemu dengan warga dan berdialog secara langsung. Untuk memperluas ini (jangkauan) dibuat lewat satu medium yang berbeda, yaitu media sosial," kata Tim Komunikasi Ahok, Iwet Ramadhan, saat dihubungi wartawan.

(Baca juga: Penjelasan Ahok soal Blusukan Online "Kepoin Pelayan Jakarta")

Menurut dia, pengguna Instagram maupun Facebook dapat bertanya melalui kolom komentar.

"Kami juga banyak fokus sama pertanyaan yang menyasar ke anak-anak muda seperti apakah Jakarta punya WiFi gratis, apakah ada jaminan pendidikan di kota Jakarta, itu akan dibahas di sana," kata Iwet.

Sementara itu, Ahok mengatakan, kampanye secara online dilakukannya mengingat masa kampanye putaran kedua yang lebih pendek dibanding putaran pertama, yakni mulai dari 7 Maret hingga 15 April 2017.

"Karena kan waktunya juga mepet. Tadi kami harus bikin film untuk iklan KPU, kan kami enggak mungkin pakai film yang lama," kata Ahok.

Ia mengatakan, nantinya akan diputuskan apakah akan menggunakan "Ahok Show" atau "Kepoin Pelayan Jakarta".

"Tapi nanti kami lihat antara dua pola ini mana yang lebih bagus. Kalau 'Ahok Show' lebih bagus, nanti (Kepoin Pelayan Jakarta) gabung di 'Ahok Show'," kata Ahok.
sumber:(kompas)

Related Posts:

  • Guru Salah Didik, Bangsa Bisa Rusak Panelis Rektor Universitas Pakuan Bibin Rubini punya analogi unik dalam menggambarkan dunia pendidikan. Kalau dokter salah suntik, mungkin yang meninggal satu-dua orang. Tapi kalau guru salah mendidik, maka yang rusak, mas… Read More
  • Pancakarsa, Akomodir Semua Problem Warga Bogor CIBINONG–RADAR BOGOR,Pengabdian men­jadi tujuan utama pasangan calon bupati dan wakil Bupati Bogor Ade Yasin-Iwan Setiawan untuk maju dalam Pilbup Bogor 2018. Itu tercermin dalam program Panc­akarsa yang diusung pasangan n… Read More
  • Berantas Kenakalan Remaja Mulai dari Keluarga Praktisi kesehatan dr Bona Simanungkalit menilai permasalahan di kota besar adalah kenakalan remaja. Saat ini yang sedang ramai adalah narkotika, dan berkaitan erat dengan masalah seksualitas.“Sebab,  ketika bicara ma… Read More
  • Hapus Dikotomi Negeri dan Swasta Masih rendahnya rata-rata lama sekolah di Kabupaten Bogor menjadi masalah serius bagi bupati Bogor 2018-2023. Belum lagi, tidak meratanya sarana dan prasarana pendidikan serta tidak meratanya pendidik dan tenaga kependidik… Read More
  • Penambahan Tenaga Kesehatan Mendesak Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bogor Gioseffi Purnawarman mendapat kesempatan pertama untuk bertanya tentang kesehatan. Dia menyoroti masalah sumber daya IDI yang begitu banyak tetapi tidak dimaksimalkan ole… Read More

0 komentar:

Post a Comment