BOGOR – Sudah sembilan tahun lamanya, murid-murid kelas jauh SDN Cipinang 03 di Kampung Kebon Cau RT 04/08, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, belajar di teras rumah warga.
Selama itu pula, mereka terus berharap agar ada bangunan representatif untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kendati begitu, tak pernah terlihat ekspresi sedih dan kecewa di wajah mereka. Sebaliknya, tak patah semangat terus belajar demi mengejar cita-cita setinggi langit.
Ketua RT 04 Mista mengatakan, menerima jika rumahnya dijadikan tempat belajar siswa kelas jauh SDN Cipinang 03.
“Soalnya tidak ada tempat lagi. Jadi, terpaksa menggunakan halaman teras rumah saya,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group) Minggu (12/03/2017).
Namun, ia berharap dapat dibangun kelas di lahan yang ada di Kampung Kebon Cau. Sehingga, siswa dapat merasakan sekolah di ruang kelas, agar memberi semangat baru kepada mereka untuk terus belajar.
“Selama saya masih hidup, bersedia rumah saya ditempati. Tapi saya sudah berwasiat, jika saya meninggal, jangan lagi dijadikan rumah saya sebagai kelas jauh. Karena keluarga saya juga butuh kehidupan yang normal,” kata Mista.(ent)
Selama itu pula, mereka terus berharap agar ada bangunan representatif untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).
Kendati begitu, tak pernah terlihat ekspresi sedih dan kecewa di wajah mereka. Sebaliknya, tak patah semangat terus belajar demi mengejar cita-cita setinggi langit.
Ketua RT 04 Mista mengatakan, menerima jika rumahnya dijadikan tempat belajar siswa kelas jauh SDN Cipinang 03.
“Soalnya tidak ada tempat lagi. Jadi, terpaksa menggunakan halaman teras rumah saya,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group) Minggu (12/03/2017).
Namun, ia berharap dapat dibangun kelas di lahan yang ada di Kampung Kebon Cau. Sehingga, siswa dapat merasakan sekolah di ruang kelas, agar memberi semangat baru kepada mereka untuk terus belajar.
“Selama saya masih hidup, bersedia rumah saya ditempati. Tapi saya sudah berwasiat, jika saya meninggal, jangan lagi dijadikan rumah saya sebagai kelas jauh. Karena keluarga saya juga butuh kehidupan yang normal,” kata Mista.(ent)
0 komentar:
Post a Comment