BOGOR – Merasakan sakit serta tubuh yang mendadak melemas sedari tahun lalu praktis membuat Teguh tak lagi bisa melakukan aktivitas seperti biasanya.
Sejak saat itu, anak kelima dari lima bersaudara ini tak lagi bekerja sebagai buruh pabrik. Teguh akhirnya pada Minggu (29/1/2017) berhasil dirujuk ke RSUD Kota Bogor.Kini kondisinya mulai membaik, sebab pada Senin (30/1/2017) cairan yang ada di dalam perut Teguh pun diambil. Baru 1.000 cc memang, tapi cukup untuk membuat perut Teguh tak sebesar seperti biasanya.“Disedot jam 5-an. Sebentar doang, paling setengah jam,” kata Mariam (60), Ibu Teguh kepada Radar Bogor ketika ditemui di RSUD Kota Bogor, Selasa (31/01/2017).
Sejak dirawat, dalam sehari rata-rata Teguh menghabiskan tiga botol infus. Berkat menggunakan kartu Indonesia sehat (KIS), Mariam tidak harus membeli apapun, termasuk obat-obatan yang sudah dicover di dalamnya.(ent)
Sejak saat itu, anak kelima dari lima bersaudara ini tak lagi bekerja sebagai buruh pabrik. Teguh akhirnya pada Minggu (29/1/2017) berhasil dirujuk ke RSUD Kota Bogor.Kini kondisinya mulai membaik, sebab pada Senin (30/1/2017) cairan yang ada di dalam perut Teguh pun diambil. Baru 1.000 cc memang, tapi cukup untuk membuat perut Teguh tak sebesar seperti biasanya.“Disedot jam 5-an. Sebentar doang, paling setengah jam,” kata Mariam (60), Ibu Teguh kepada Radar Bogor ketika ditemui di RSUD Kota Bogor, Selasa (31/01/2017).
Sejak dirawat, dalam sehari rata-rata Teguh menghabiskan tiga botol infus. Berkat menggunakan kartu Indonesia sehat (KIS), Mariam tidak harus membeli apapun, termasuk obat-obatan yang sudah dicover di dalamnya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment