BOGOR – Pemuda Desa Cicadas membuat Gerakan Pungut Sampah (GPS).
Selain peduli kebersihan, gerakan ini juga terbentuk atas rasa keprihatinan para pemuda terhadap maraknya aksi maksiat yang bahkan sudah merambah daerah pemakaman.
Minggu (19/02/2017) komunitas ini melakukan pembersihan makam sekaligus penyisiran di Kampung Pabuaran, Desa Cicadas.
“Makam harus bersih dari aktivitas mesum. Komunitas ini berfungsi sebagai kontrol,” ujar Koordinator GPS, Aditia kepada Radar Bogor.
Menurutnya, pencegahan harus dilakukan sejak dini. Oleh karena itu, GPS akan senantiasa membantu pemerintah dan aparat keamanan.
“Belum ada yang sampai tertangkap, tapi kebiasan para remaja ini harus diantisipasi,” terangnya.
Terlebih lagi, lanjutnya, kontrol area makam saat ini hanya dilakukan satu kuncen atau penjaga makam. Seperti di pemakanan Kampung Pabuaran, Abah Sata (70) yang dipercaya menjaga makam tanpa dibayar.
“Selain sudah tua, penjaga makam juga tidak digaji, hanya mengandalkan pemberian dari penziarah,” terangnya.(ent)
Selain peduli kebersihan, gerakan ini juga terbentuk atas rasa keprihatinan para pemuda terhadap maraknya aksi maksiat yang bahkan sudah merambah daerah pemakaman.
Minggu (19/02/2017) komunitas ini melakukan pembersihan makam sekaligus penyisiran di Kampung Pabuaran, Desa Cicadas.
“Makam harus bersih dari aktivitas mesum. Komunitas ini berfungsi sebagai kontrol,” ujar Koordinator GPS, Aditia kepada Radar Bogor.
Menurutnya, pencegahan harus dilakukan sejak dini. Oleh karena itu, GPS akan senantiasa membantu pemerintah dan aparat keamanan.
“Belum ada yang sampai tertangkap, tapi kebiasan para remaja ini harus diantisipasi,” terangnya.
Terlebih lagi, lanjutnya, kontrol area makam saat ini hanya dilakukan satu kuncen atau penjaga makam. Seperti di pemakanan Kampung Pabuaran, Abah Sata (70) yang dipercaya menjaga makam tanpa dibayar.
“Selain sudah tua, penjaga makam juga tidak digaji, hanya mengandalkan pemberian dari penziarah,” terangnya.(ent)
0 komentar:
Post a Comment