Banner 1

Monday 27 February 2017

30 Persen Warga Galuga Kabupaten Bogor Berprofesi Sebagai Pemulung


BOGOR – Sebagian orang menganggap sampah adalah limbah. Namun, berbeda dengan kehidupan warga di Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang.

Keterbatasan lapangan kerja, membuat mereka menggantungkan hidup dari sampah. Memilah dan mendaur ulangnya menjadi sesuatu yang dapat dijual.

Kepala Desa Galuga, Endang Sujana mengatakan, dari jumlah penduduk sekitar 500.245 jiwa, hampir 30 persen diantaranya bekerja mencari nafkah dari tumpukan sampah.

BOGOR – Pasca terbakarnya truk tangki di KM 11 Tol Jagorawi Minggu (26/2/2017) pagi, lalu lintas dari arah Jakarta ke Puncak Bogor tak seramai biasanya dan relatif lebih sedikit.

Seperti biasanya, sistem satu arah atau one way kembali diberlakukan di wilayah Puncak Bogor.

“One way sudah dilakukan dari pukul 09.23 WIB. Pemberlakuan jalan normal akan dilakukan dengan melihat kondisi dan volume kendaraan yang melintas,” jelas Kasubag Humas Polres Bogor, AKP Ita Puspita Lena.

Ia menambahkan, lalu lintas Puncak hari ini ramai lancar. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat selalu waspada dan hati-hati dalam berkendaraan. Terutama dalam mematuhi peraturan lalu lintas yang ada.

“Pengemudi diharap selalu jaga jarak antar kendaraan agar selamat selama perjalanan,” imbaunya.

Lalu lintas menuju Bogor memang sempat macet akibat adanya kebakaran truk tangki berisi BBM. Kebakaran tersebut terjadi di KM 11 Tol Jagorawi arah Bogor.

Truk bernopol B 9295 SEH tersebut diketahui mengangkut 32.000 liter bahan bakar premium. Saat kejadian, truk berada di bahu jalan atau di lajur kiri yang ada.

Meski demikian, kini perjalanan menuju Bogor sudah kembali normal.(ent)
Keberadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga, dimanfaatkan warga Kampung Lalamping, Sinarjayan, Moyan dan Cimangir sebagai mata pencaharian.

“Faktor ekonomilah yang memaksa warga untuk menjalani profesi sebagai pemulung sampah di TPA Galuga,” ujarnya kepada Radar Bogor (Pojoksatu.id Group).

Endang menjelaskan, keberadaan TPA Galuga menjadi pro dan kontra bagi masyarakat setempat. Namun, ada juga yang menganggapnya suatu keberkahan.(ent)

0 komentar:

Post a Comment